Pengamat: Pariwisata Pulih pada Kuartal IV Tahun Depan
loading...
Foto/dok Kemenparekraf
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia bulan Oktober 2020 mencapai 158.190 kunjungan.
Dibandingkan dengan September 2020, jumlah kunjungan wisman Oktober 2020 sedikit meningkat sebesar 4,57%. Namun jika dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada Oktober 2019, pada Oktober 2020 ini mengalami penurunan tajam sebesar 88,25%.
Pengamat ekonomi yang juga Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdulah mengatakan, kenaikan jumlah wisman memang cenderung meningkat dari bulan ke bulan tapi masih sangat terbatas dan jauh di bawah normal.
Namun, dengan asumsi vaksin sudah ada dan bisa didistribusikan pada awal tahun 2021, diyakini pandemi secara bertahap akan mereda. "Pandemi diperkirakan benar-benar berakhir paling cepat kuartal III tahun 2021," kata Piter saat dihubungi di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
( )
Seiring meredanya pandemi, lanjut dia, pariwisata diprediksi akan mulai membaik. "Saya perkirakan pariwisata akan benar-benar pulih pada kuartal IV tahun 2021," sebut dia.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menambahkan, permintaan sektor pariwisata akan naik jika masyarakat yakin bahwa penanganan Covid-19 berjalan dengan baik dan terjamin keamanannya.
Dia juga meminta agar pemerintah menghentikan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta dan kota lainnya serta menghapus peraturan yang menghambat pergerakan masyarakat.
( )
Menurut dia, pelaksanaan PSBB di lapangan tidak dilakukan dengan disiplin baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Adapun selama PSBB diterapkan, tingkat okupansi hotel anjlok hingga ke kisaran 25%-30%. Bahkan pada bulan April-Mei 2020 ada anggota PHRI yang melaporkan bahwa sebanyak 2.000 hotel dan 8.000 restoran tutup.
Dibandingkan dengan September 2020, jumlah kunjungan wisman Oktober 2020 sedikit meningkat sebesar 4,57%. Namun jika dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada Oktober 2019, pada Oktober 2020 ini mengalami penurunan tajam sebesar 88,25%.
Pengamat ekonomi yang juga Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdulah mengatakan, kenaikan jumlah wisman memang cenderung meningkat dari bulan ke bulan tapi masih sangat terbatas dan jauh di bawah normal.
Namun, dengan asumsi vaksin sudah ada dan bisa didistribusikan pada awal tahun 2021, diyakini pandemi secara bertahap akan mereda. "Pandemi diperkirakan benar-benar berakhir paling cepat kuartal III tahun 2021," kata Piter saat dihubungi di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
( )
Seiring meredanya pandemi, lanjut dia, pariwisata diprediksi akan mulai membaik. "Saya perkirakan pariwisata akan benar-benar pulih pada kuartal IV tahun 2021," sebut dia.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani menambahkan, permintaan sektor pariwisata akan naik jika masyarakat yakin bahwa penanganan Covid-19 berjalan dengan baik dan terjamin keamanannya.
Dia juga meminta agar pemerintah menghentikan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta dan kota lainnya serta menghapus peraturan yang menghambat pergerakan masyarakat.
( )
Menurut dia, pelaksanaan PSBB di lapangan tidak dilakukan dengan disiplin baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Adapun selama PSBB diterapkan, tingkat okupansi hotel anjlok hingga ke kisaran 25%-30%. Bahkan pada bulan April-Mei 2020 ada anggota PHRI yang melaporkan bahwa sebanyak 2.000 hotel dan 8.000 restoran tutup.
(ind)
Lihat Juga :
