Protokol CHSE Kawal Pemulihan Industri Pariwisata

Rabu, 09 Desember 2020 - 16:06 WIB
loading...
Protokol CHSE Kawal Pemulihan Industri Pariwisata
Ada beberapa standar Protokol CHSE sebagai acuan bahwa kondisi destinasi dan pelaku wisata sudah siap kembali beraktivitas. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah memangkas 50 juta pekerja dalam sektor pariwisata dunia. Pekerja pariwisata di Indonesia tergolong yang paling rentan di masa pandemi global ini, dari 13 jutaan sebelum pandemi, kini tersisa 6,5 juta orang.

"Sehubungan ini, untuk meyakinkan kembali calon wisatawan atau masyarakat umum terhadap produk wisata dan ekonomi kreatif, kami menyusun standar penerapan CHSE. Ada beberapa standar Protokol CHSE sebagai acuan bahwa kondisi destinasi dan pelaku wisata sudah siap kembali beraktivitas," kata Subkoordinator Wisata Alam II Direktorat Wisata Alam, Budaya dan Buatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Joko Suharbowo.

(Baca Juga: Branding CHSE Jadi Kunci Sektor Pariwisata Bangkit )

Hal itu disampaikan saat memberi sambutan pada Bimbingan Teknis Wisata Alam, Budaya, dan Buatan dengan Penerapan Protokol Cleanliness, Health, Safety, & Environmental (CHSE) Sustainable pada Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang mengusung tagline Indonesia Care ini, dibuka oleh Anggota Komisi X DPR RI Hj Himmatul Aliyah. Dalam situasi Pandemi Covid-19 ini, ia mengingatkan sektor pariwisata tetap menjadi bagian yang penting bagi masyarakat Indonesia.

"Pariwisata merupakan bagian integral pembangunan nasional dengan tetap memberikan perlindungan bagi nilai agama dan budaya untuk kepentingan nasional," ungkapnya.

(Baca Juga: Kemenparekraf Terapkan CHSE di Bali, Bisa Bikin Wisatawan Tenang )

Pandemi Covid-19 telah melumpuhkan sektor pariwisata. Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia anjlok. "Kita harus mengutamakan kepercayaan dalam penjualan industri ini. Beritahu kepada pelanggan kita sudah menjalan sterilisasi supaya pelanggan merasa aman," kata Himmatul Aliyah mencontohkan bagaimana Protokol CHSE diterapkan dalam industri ritel ekonomi kreatif.

Bimbingan teknis yang diikuti sekitar 90 peserta dari pelaku UMKM itu, menampilkan materi yang dibawakan oleh praktisi pariwisata Budi Setiawan. Menurutnya, mengetahui dan memahami panduan teknis CHSE akan mendorong upaya pemulihan, kesiapan destinasi, dan rebound strategy dalam rangka tatanan keabnormalan baru, serta membangun kepercayaan publik, meingkatkan minta wisatawan dan menciptakan destination appeal.

Budi Setiawan mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo, bahwa sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dan hidup berdampingan dengan Virus Corona. Hidup berdampiungan haru dilakukan, karena virus ini tidak akan segera menghilang dan tetap ada di tengah masyarakat.

"Perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal. Tapi ditambah dengan penerapan Protokol Kesehatan yang berbasis pada adaptasi untuk membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1822 seconds (0.1#10.140)