Tingkatkan Akses Pembiayaan, Jokowi Minta TPAKD Agresif Dorong Literasi Keuangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) melakukan cara-cara extraordinary untuk meningkatkan akses pembiayaan. Jokowi menekankan perlunya kerja-kerja yang inovatif dan bukan rutinitas seperti biasa.
“Apalagi di saat menghadapi krisis perekonomian akibat pandemi Covid-19 ini. Kita harus melakukan langkah-langkah yang luar biasa. Harus cepat, harus inovatif, agar perekonomian nasional segera pulih. Dan bahkan mampu bangkit lebih cepat dibanding negara-negara lain,” katanya pada acara Rapat Koordinasi Nasional TPAKD, Kamis (10/12/2020).
( )
Pada kesempatan itu Jokowi meminta agar TPAKD lebih agresif dalam meningkatkan literasi keuangan. “Meningkatkan pengetahuan, meningkatkan minat, meningkatkan kepercayaan terhadap industri keuangan. Masyarakat paham di mana memperoleh akses pembiayaan. Dan masyarakat aktif menabung di lembaga-lembaga keuangan,” ungkapnya.
( )
Dia pun mendorong cara-cara baru dalam melakukan sosialisasi dan edukasi, terutama cara-cara yang inovatif. “Termasuk cara-cara seni dan budaya yang sesuai dengan karakter kekinian, yang sesuai dengan karakter kelompok sasaran. Serta melibatkan lembaga pendidikan, lembaga keagamaan. Termasuk bekerjasama dengan para tokoh yang berpengaruh,” pungkasnya.
“Apalagi di saat menghadapi krisis perekonomian akibat pandemi Covid-19 ini. Kita harus melakukan langkah-langkah yang luar biasa. Harus cepat, harus inovatif, agar perekonomian nasional segera pulih. Dan bahkan mampu bangkit lebih cepat dibanding negara-negara lain,” katanya pada acara Rapat Koordinasi Nasional TPAKD, Kamis (10/12/2020).
( )
Pada kesempatan itu Jokowi meminta agar TPAKD lebih agresif dalam meningkatkan literasi keuangan. “Meningkatkan pengetahuan, meningkatkan minat, meningkatkan kepercayaan terhadap industri keuangan. Masyarakat paham di mana memperoleh akses pembiayaan. Dan masyarakat aktif menabung di lembaga-lembaga keuangan,” ungkapnya.
( )
Dia pun mendorong cara-cara baru dalam melakukan sosialisasi dan edukasi, terutama cara-cara yang inovatif. “Termasuk cara-cara seni dan budaya yang sesuai dengan karakter kekinian, yang sesuai dengan karakter kelompok sasaran. Serta melibatkan lembaga pendidikan, lembaga keagamaan. Termasuk bekerjasama dengan para tokoh yang berpengaruh,” pungkasnya.
(ind)