Bakir Pasaman: Tahun Depan 25.000 Hektare Lahan Pertanian Terapkan Agro-Solution

Kamis, 10 Desember 2020 - 17:56 WIB
loading...
Bakir Pasaman: Tahun...
Foto/Ist
A A A
JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) terus menggenjot implementasi program andalannya Agro-Solution. Saat ini pogram itu sudah direalisasikan di 5.838 hektare lahan di berbagai wilayah di Indonesia. Perseroan sendiri menargetkan program Agro-Solution pada tahun 2021 dapat dilaksanakan di 25.000 hektare lahan pertanian , baik itu padi, jagung maupun komoditi lainnya.

Capaian dan target program Agro-Solution diungkap langsung oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Achmad Bakir Pasaman dalam acara Panen Padi Agro-Solution di Desa Bubuk, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada Kamis lalu (10/12). Acara ini juga turut dihadiri oleh Bupati Banyuwangi Azwar Anas, Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi, dan Ketua KTNA Banyuwangi Michael Edy Hariyanto.

Menurut Bakir, sejak Agro-Solution ditetapkan sebagai program nasional pada November lalu, para produsen pupuk yang lain telah bergerak cepat memulai program ini di sejumlah wilayah. Tujuan program ini sendiri adalah meningkatkan produktivitas pertanian melalui penyediaan input pertanian, permodalan, akses terhadap offtaker dan juga asuransi, sehingga mendorong peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani serta mengurangi ketergantungan terhadap pupuk bersubsidi. ( Baca juga: Sudah Ada Kredit Anti-Rentenir, Lintah Darat Bakal Kocar-Kacir )

"Khusus di Banyuwangi ini, program Agro-Solution menggunakan pupuk dengan formula 16-16-16, ditambah dengan kawalan teknologi sehingga hasilnya dapat meningkat. Diharapkan program ini bisa diimplementasikan di seluruh kecamatan di Banyuwangi," kata Bakir, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kamis (10/12/2020).

Direktur Utama PT Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi menambahkan, di Desa Bubuk, Rogojampi, Banyuwangi, Agro Solution dilaksanakan di atas lahan seluas 4 Hektare, dengan peningkatan hasil panen mencapai 76% dari sebelumnya. Peningkatan hasil produksi terlihat dari total panen yang mencapai 8,8 ton per hektare, atau naik 3,8 ton dari sebelumnya 5 ton per hektare. Lokasi ini merupakan pilot project untuk Kabupaten Banyuwangi, dengan target realisasi keseluruhan mencapai 146 hektare untuk komoditas padi dan jagung yang tersebar di 11 Kecamatan.

“Saat ini tengah disiapkan Agro Solution tahap II seluas 7 hektare dan target peningkatan produktivitas minimal sama dengan panen kali ini,” ujar Rahmad Pribadi.

Agro-Solution merupakan program yang diprakarsai oleh PT Pupuk Kaltim. Program ini juga dimanfaatkan untuk uji coba teknologi i-Farm, yaitu aplikasi yang dikembangkan Pupuk Kaltim guna memantau aktivitas dan kemajuan para petani binaan di daerah tersebut.

Kini, Agro-Solution telah dilaksanakan di banyak wilayah oleh seluruh produsen pupuk yang tergabung dalam holding Pupuk Indonesia. PT Pupuk Kujang berfokus di Jawa Barat dan sebagian wilayah di Jawa Tengah. PT Pupuk Kaltim di sebagian Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Sementara, PT Pupuk Iskandar Muda di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. PT Pupuk Sriwidjaja di Sumatera Selatan, Lampung, Jambi, dan Bangka Belitung. Kemudian, PT Petrokimia Gresik di sebagian Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, dan Bali. ( Baca juga:Keluarga Ungkap Kondisi Jenazah Laskar FPI: Dari Bengkak hingga 4 Lubang di Dada )

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi pun mengapresiasi program tersebut. Bupati Azwar Anas menilai sinergi ini cukup tepat untuk memecahkan masalah pertanian yang ada saat ini. Salah satunya memang perlu ada solusi dalam mengurangi ketergantungan petani terhadap masalah pupuk bersubsidi.

"Harapan ke depan Agro-Solution bisa bermanfaat banyak bagi sektor pertanian. Kami menyambut baik inovasi Pupuk Indonesia ini, ke depan bisa jadi alternatif. Program yang sukses bisa menjadi contoh bagi petani lain," ujar Azwar Anas.

Senada, Ketua KTNA Banyuwangi, Michael Edy Hariyanto pun berpandangan bahwa Agro-Solution merupakan solusi bagi permasalahan pupuk bersubsidi. "Agro-Solution adalah solusi dari permasalahan pupuk. Penghasilan petani meningkat karena panennya meningkat, sehingga petani tak lagi tergantung pada pupuk subsidi. Marilah para petani lain agar ikut mencoba program Agro-Solution," kata Michael Edy.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1842 seconds (0.1#10.140)