Bisnis Properti Tetap Untung di Tengah Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah membuat perekonomian Indonesia mengalami tekanan. Hal ini berpengaruh kepada beberapa sektor industri, salah satunya sektor properti.
Direktur Utama PT Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP) Indriati mengatakan, secara umum sektor properti memang mengalami penurunan. Hal ini karena sektor properti erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan maka kinerja sektor properti pun akan ikut naik.
"Secara umum tentunya mengalami penurunan. Tapi sektor properti tidak lantas mati dengan adanya penurunan ini karena sektor properti adalah salah satu sektor yang paling kuat untuk menghadapi pandemi," ujarnya pada Market Review IDX Channel, Jumat (11/12/2020).
( )
Menurut Indriati, banyak kemungkinan kondisi yang menguntungkan bagi sektor properti dalam kondisi pandemi seperti ini. Salah satunya kebijakan work from home (WFH) di mana orang lebih banyak bekerja di rumah dan lebih banyak tinggal di rumah.
"Dengan begitu demand akan rumah yang terjangkau sangat dibutuhkan. Kemudian juga milenial yang tadinya ada anggaran untuk liburan, tentunya bisa dialokasikan ke dalam pembayaran DP untuk hunian yang murah ini," tuturnya.
Dia menuturkan, meski mengalami penurunan, perusahaan masih mampu mencatatkan laba di tahun 2020. Jika di tahun sebelumnya mencatatkan laba sekitar Rp19 miliar, di tahun ini hanya sekitar Rp4 miliar.
( )
"Ada koreksi karena sektor properti terpengaruh Covid-19. Tapi sesungguhnya proses bisnis tetap berjalan, proyek di lapangan tetap berjalan dan yang paling penting kami masih mencatatkan laba," jelasnya.
Direktur Utama PT Trimitra Prawara Goldland Tbk (ATAP) Indriati mengatakan, secara umum sektor properti memang mengalami penurunan. Hal ini karena sektor properti erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan maka kinerja sektor properti pun akan ikut naik.
"Secara umum tentunya mengalami penurunan. Tapi sektor properti tidak lantas mati dengan adanya penurunan ini karena sektor properti adalah salah satu sektor yang paling kuat untuk menghadapi pandemi," ujarnya pada Market Review IDX Channel, Jumat (11/12/2020).
( )
Menurut Indriati, banyak kemungkinan kondisi yang menguntungkan bagi sektor properti dalam kondisi pandemi seperti ini. Salah satunya kebijakan work from home (WFH) di mana orang lebih banyak bekerja di rumah dan lebih banyak tinggal di rumah.
"Dengan begitu demand akan rumah yang terjangkau sangat dibutuhkan. Kemudian juga milenial yang tadinya ada anggaran untuk liburan, tentunya bisa dialokasikan ke dalam pembayaran DP untuk hunian yang murah ini," tuturnya.
Dia menuturkan, meski mengalami penurunan, perusahaan masih mampu mencatatkan laba di tahun 2020. Jika di tahun sebelumnya mencatatkan laba sekitar Rp19 miliar, di tahun ini hanya sekitar Rp4 miliar.
( )
"Ada koreksi karena sektor properti terpengaruh Covid-19. Tapi sesungguhnya proses bisnis tetap berjalan, proyek di lapangan tetap berjalan dan yang paling penting kami masih mencatatkan laba," jelasnya.
(ind)