Perang Dagang, Seruan Boikot Produk China Menggema di Australia

Jum'at, 11 Desember 2020 - 16:00 WIB
loading...
Perang Dagang, Seruan...
Memanasnya hubungan dagang antara kedua negara mencetuskan seruan boikot produk China oleh warga Australia. Foto/Ilustrasi
A A A
SIDNEY - Seruan untuk memboikot produk dan perusahaan China menggema di Australia . Hal itu dipicu kemarahan atas sanksi dagang sepihak China atas sejumlah produk Australia yang diekspor ke Negeri Tirai Bambu tersebut.

Terbukanya daftar 41 pabrik dan kebun anggur Australia yang sebenarnya dimiliki oleh investor China belum lama ini semakin memicu kemarahan masyarakat Australia. Bahkan, saat ini perhatian publik beralih ke perusahaan "Australia" lainnya yang sepenuhnya atau sebagian dimiliki oleh asing.

Seperti dikutip dari news.com.au, Jumat (11/12/2020), banyak warga Australia menyerukan transparansi lebih dan menuntut boikot yang lebih luas dari semua bisnis milik China di Australia di tengah berkecamuknya perang dagang diantara kedua negara ini.

(Baca Juga: China Gebuk Lagi Anggur Australia dengan Tarif Tambahan)

"Buka semua pendanaan PKC (Partai Komunis China) di Australia," cetus salah satu pengguna Twitter yang marah. Sementara yang lain meminta negara itu untuk "Memboikot China, membela Australia."

"Saatnya menyusun daftar semua perusahaan Australia yang menyukai pekerjaan, manufaktur & industri di China fasis daripada di Australia. Ada banyak. Dan banyak nama besar. WAKTU UNTUK KAMPANYE - MEMBELI AUSSIE, BUKAN CINA. BOYCOTT MADE IN CHINA," tulis lainnya.

Berdasarkan penelusuran, terdapat cukup banyak perusahaan milik China di Australia, yang bergerak mulai dari susu bayi hingga kondom. Berikut beberapa perusahaan Australia yang sebagian atau seluruhnya dimiliki China:

Bellamy's
Perusahaan susu China Mengniu Dairy Company ternyata menguasai produsen susu formula bayi Australia, Bellamy, dalam kesepakatan senilai sekitar USD1,5 miliar. Kesepakatan itu mendapat lampu hijau oleh Badan Peninjau Investasi Asing, yang menilai akuisisi itu tidak bertentangan dengan kepentingan nasional Australia.

EnergyAustralia
EnergyAustralia telah menjadi anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh China Light and Power Co Ltd yang berbasis di Hong Kong sejak 2011.

Alinta Energy
Perusahaan ini dijual kepada raksasa energi China Chow Tai Fook Enterprises seharga USD4 miliar, dan disetujui oleh Bendahara Scott Morrison pada tahun 2017.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1569 seconds (0.1#10.140)