China Gebuk Lagi Anggur Australia dengan Tarif Tambahan

Kamis, 10 Desember 2020 - 18:20 WIB
loading...
China Gebuk Lagi Anggur...
China memberikan tarif tambahan bagi anggur asal Australia yang sebelumnya telah dikenakan bea masuk antidumpung hingga 200%. Foto/Ilustrasi
A A A
CANBERRA - Ibarat memberi garam pada luka, pemerintah China memulai babak baru tekanannya pada industri anggur Australia. Kementerian Perdagangan China hari ini mengumumkan tarif 6,3-6,4% akan diberlakukan untuk anggur Australia dengan dasar adanya subsidi pemerintah terhadap industri anggur Negeri Kanguru.

Tarif tambahan ini akan berlaku mulai 11 Desember 2020 untuk sisa penyelidikan China terhadap klaim penyeimbang, yang diperkirakan akan dilaporkan tidak lebih awal dari Agustus tahun depan.

(Baca Juga: China Kenakan Bea Masuk Anti-dumping untuk Anggur Australia hingga 4 Bulan)

Namun, industri anggur Australia menyatakan tarif terbaru ini tidak berdampak mengingat perdagangan anggur dengan China secara praktis telah terhenti karena bea tidak resmi dan tarif anti-dumping hingga 200% yang diterapkan Beijing sebelumnya. "Tidak mungkin mereka akan memiliki implikasi praktis mengingat tarif saat ini sangat tinggi," kata CEO Tony Battaglene seperti dikutip ABC News, Jumat (12/10/2020).

Di lain pihak, Pemerintah Australia dan industri anggur menyangkal perilaku anti persaingan apa pun seperti yang dituduhkan China. Menteri Perdagangan Simon Birmingham mengatakan tarif baru itu marjinal dibandingkan dengan tarif awal dan itu menunjukkan bahwa pengambilan keputusan oleh China tidak didasarkan dengan benar pada bukti.

"Buktinya sangat jelas dalam mendukung industri anggur Australia dan kami akan terus mempertahankan industri anggur dengan menggunakan proses domestik yang tersedia di China, dan pada akhirnya mempertimbangkan hak banding dari wasit independen melalui Organisasi Perdagangan Dunia (WTO)," kata Birmingham.

Dia menegaskan, pihaknya akan terus membela industri Australia. Saat tarif terbaru diumumkan, saham eksportir anggur utama Australia Treasury Wine Estates turun 1,5%.

Tuduhan dumping dan subsidi mengikuti tuduhan serupa terhadap industri jelai Australia, yang menyebabkan penerapan tarif yang melumpuhkan 80% awal tahun ini.

(Baca Juga: Diminta AS Ikuti Langkah Australia, Ini Respon China)

Menteri Pertanian David Littleproud mengatakan kepada ABC pada Selasa malam bahwa ada "bukti kuat" bahwa tindakan Beijing tidak didasarkan pada masalah teknis.

"Pemerintah Australia tidak akan pernah mengkompromikan nilai dan prinsip kami atau kedaulatan kami," katanya. "Sangat penting bahwa China tidak hanya memberikan kenyamanan kepada Australia tetapi kepada semua mitra dagang mereka bahwa ini tidak terjadi."

Sejak Mei, perdagangan jelai, daging merah, anggur, lobster, batu bara, kapas, dan kayu Australia ke China telah terganggu secara signifikan, merugikan eksportir Australia hingga miliaran dolar.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
10 Orang Terkaya China...
10 Orang Terkaya China 2025, Founder TikTok Jadi Nomor 1
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
Ambisi Uni Eropa Mengurangi...
Ambisi Uni Eropa Mengurangi Ketergantungan Mineral Penting asal China
AS Kenakan Tarif Impor...
AS Kenakan Tarif Impor 25%, HIMKI Dorong Pemerintah Perkuat Diplomasi
Gurita Bisnis Keluarga...
Gurita Bisnis Keluarga Xi Jinping Terungkap, Raup Jutaan Dolar di Tengah Kampanye Antikorupsi
Trump Ancam Tarif 25%...
Trump Ancam Tarif 25% bagi Negara Pengimpor Minyak dari Venezuela
Pimpin BRICS Hadapi...
Pimpin BRICS Hadapi Perang Dagang AS, China Susun Rencana Baru
Wamen Todotua Tawarkan...
Wamen Todotua Tawarkan Investasi di Sektor Hilirisasi ke 40 Investor Australia
China Setop Impor LNG...
China Setop Impor LNG AS Gegara Tarif Trump, Geser ke Sumber Alternatif
Rekomendasi
Jembatan di Kolaka Utara...
Jembatan di Kolaka Utara Ambruk Diterjang Arus, 115 KK di Desa Pasampang Terisolasi
Zaskia Gotik Melahirkan...
Zaskia Gotik Melahirkan Anak Ketiga Berjenis Kelamin Laki-laki
Ray Sahetapy Berwasiat...
Ray Sahetapy Berwasiat Ingin Dimakamkan di Sulawesi Tengah
Berita Terkini
Dasco Beri Bocoran Ada...
Dasco Beri Bocoran Ada Investor Asal Qatar Masuk Danantara
47 menit yang lalu
Pembangunan Perumahan...
Pembangunan Perumahan di RI Disebut Tak Sinkron dengan Layanan Transportasi
4 jam yang lalu
Perluasan Jaringan Penerbangan...
Perluasan Jaringan Penerbangan GIAA-Japan Airlines Diresmikan
5 jam yang lalu
Turun Tipis, Harga Emas...
Turun Tipis, Harga Emas Hari Ini Rp1.819.000 per Gram
7 jam yang lalu
Menuju Industri Baja...
Menuju Industri Baja yang Hijau dan Kompetitif, GRP Tegaskan Komitmen Transformasi
7 jam yang lalu
Digempur Sanksi Barat,...
Digempur Sanksi Barat, Rusia Malah Cetak 15 Miliarder Baru
8 jam yang lalu
Infografis
5 Alasan China Mampu...
5 Alasan China Mampu Akhiri Dominasi Kapal Induk Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved