Transaksi Tembus USD44 Miliar, Indonesia Jadi Raja Ekonomi Digital di ASEAN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Potensi ekonomi digital bisa menjadi peran utama dalam membangkitkan perekonomian nasional. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudi Salahuddin mengatakaan, saat kondisi seperti ini ekonomi digital memiliki peranan penting. ( Baca juga:Mau Liburan ke Bali Wajib Swab Test H-2, Garuda Indonesia Selalu Tunduk )
Hasil dari Google tematik company tahun 2020 mengungkap bahwa Indonesia telah menjadi negara dengan nilai transaksi ekonomi digital tertinggi di Asia Tenggara. Nilainya mencapai USD44 miliar atau sekitar Rp616 triliun (kurs Rp14.000).
"Bahkan pada tahun 2025 diprediksi mampu mencapai USD124 miliar karena didukung oleh kontribusi ecommerce Indonesia yang bisa menembus USD32 miliar di tahun ini, dan diperkirakan dapat mencapai USD83 miliar di tahun 2025 nanti," kata Rudi dalam video virtual, Selasa (15/12/2020).
Kata dia, besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia juga dapat dilihat dari penetrasi internet tahun ini yang hampir menjangkau 200 juta orang. Trafik internet juga mengalami kenaikan sekitar 15%-20%. ( Baca juga:Argumen yang Membolehkan dan Melarang Umat Islam Mengucapkan Selamat Natal (1) )
"Yang menarik, ada kenaikan sebesar 37% konsumen baru di ekonomi digital pasca-Covid-19 di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 93% di antaranya akan tetap memanfaatkan produk ekonomi digital meski pandemi usai nantinya," paparnya.
Hasil dari Google tematik company tahun 2020 mengungkap bahwa Indonesia telah menjadi negara dengan nilai transaksi ekonomi digital tertinggi di Asia Tenggara. Nilainya mencapai USD44 miliar atau sekitar Rp616 triliun (kurs Rp14.000).
"Bahkan pada tahun 2025 diprediksi mampu mencapai USD124 miliar karena didukung oleh kontribusi ecommerce Indonesia yang bisa menembus USD32 miliar di tahun ini, dan diperkirakan dapat mencapai USD83 miliar di tahun 2025 nanti," kata Rudi dalam video virtual, Selasa (15/12/2020).
Kata dia, besarnya potensi ekonomi digital di Indonesia juga dapat dilihat dari penetrasi internet tahun ini yang hampir menjangkau 200 juta orang. Trafik internet juga mengalami kenaikan sekitar 15%-20%. ( Baca juga:Argumen yang Membolehkan dan Melarang Umat Islam Mengucapkan Selamat Natal (1) )
"Yang menarik, ada kenaikan sebesar 37% konsumen baru di ekonomi digital pasca-Covid-19 di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 93% di antaranya akan tetap memanfaatkan produk ekonomi digital meski pandemi usai nantinya," paparnya.
(uka)