Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Mata Uang Garuda Lemes
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup melemah di pasar spot pada sore ini. Rupiah saat ini berada di Rp14.120 atau melemah 25 poin dari penutupan sebelumnya yang berada di level Rp14.095.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa melemahnya rupiah disebabkan adanya lonjakan kasus Covid-19 di beberapa daerah. Lonjakan itu menjadi sentimen negatif terhadap mata uang garuda. ( Baca juga:Penguatan Rupiah Diramal Terbatas, Masih Ditopang Optimisme Vaksin )
"Melonjaknya kasus Covid-19 khususnya di kota-kota besar seperti DKI Jakarta. Apalagi mendekati Natal dan Tahun Baru akan terjadi kerumunan massa yang cukup banyak,"kata Ibrahim dalam siaran persnya, Selasa (15/12/2020).
Ia menjelaskan, dengan naiknya jumlah yang terinfeksi covid, membuat pemerintah menginstruksikan kepada semua gubernur, khususnya DKI Jakarta, untuk kembali memperketat pembatasan sosial berskala besar mulai 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021. Adanya pengetatan PSBB lagi membuat pasar kecewa.
"Walaupun neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus, namun Informasi tentang proyeksi pertumbuhan di kuartal keempat yang kemungkinan minus dan pengetatan PSBB membuat pasar kembali kecewa dan aliran modal asing kembali ke luar pasar finansial dalam negeri, sehingga wajar kalau mata uang garuda ikut terkoreksi," jelasnya. ( Baca juga:Moenchengladbach Batal Tantang Liverpool di Babak 16 Besar Liga Champions )
Ia memprediksi, dengan adanya sentimen yang membuat pasar kecewa maka rupiah akan kembali melemah pada perdagangan besok pagi. "Mata uang garuda dibuka melemah antara 10-40 poin di level Rp 14.110-Rp 14.180," tandasanya.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa melemahnya rupiah disebabkan adanya lonjakan kasus Covid-19 di beberapa daerah. Lonjakan itu menjadi sentimen negatif terhadap mata uang garuda. ( Baca juga:Penguatan Rupiah Diramal Terbatas, Masih Ditopang Optimisme Vaksin )
"Melonjaknya kasus Covid-19 khususnya di kota-kota besar seperti DKI Jakarta. Apalagi mendekati Natal dan Tahun Baru akan terjadi kerumunan massa yang cukup banyak,"kata Ibrahim dalam siaran persnya, Selasa (15/12/2020).
Ia menjelaskan, dengan naiknya jumlah yang terinfeksi covid, membuat pemerintah menginstruksikan kepada semua gubernur, khususnya DKI Jakarta, untuk kembali memperketat pembatasan sosial berskala besar mulai 18 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021. Adanya pengetatan PSBB lagi membuat pasar kecewa.
"Walaupun neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus, namun Informasi tentang proyeksi pertumbuhan di kuartal keempat yang kemungkinan minus dan pengetatan PSBB membuat pasar kembali kecewa dan aliran modal asing kembali ke luar pasar finansial dalam negeri, sehingga wajar kalau mata uang garuda ikut terkoreksi," jelasnya. ( Baca juga:Moenchengladbach Batal Tantang Liverpool di Babak 16 Besar Liga Champions )
Ia memprediksi, dengan adanya sentimen yang membuat pasar kecewa maka rupiah akan kembali melemah pada perdagangan besok pagi. "Mata uang garuda dibuka melemah antara 10-40 poin di level Rp 14.110-Rp 14.180," tandasanya.
(uka)