BUMN Diminta Melek Digital, Erick Thohir Singgung PLN
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta kepada seluruh perusahaan pelat merah untuk adaptif terhadap transformasi digital . Permintaan ini disampaikannya agar pelayanan perusahaan pelat merah bisa memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.
(Baca Juga: BRI Data Hackathon 2021 Dorong Transformasi Digital dan Literasi Data )
Adapun terang dia, BUMN harus mengubah sistem bisnisnya untuk menerapkan ke digital. Hal ini telah dilakukan PT PLN (Persero), yang mau berbenah diri memperbaiki sistem pelayanannya.
"Era digital ini harus dikembangkan, makanya kita ingin ubah skema bisnisnya. Kemarin PLN sudah mereformasi salah satu direksi, sekarang ada direktur ritel. Tadinya PLN mungkin karena monopoli listrik, (nyuruh customer) ayo datang ke sini, kalau enggak datang ke sini saya enggak layanin. Sekarang bukan era seperti itu," kata Erick Thohir dalam video virtual, Rabu (16/12/2020).
Namun demikian, ia menilai pemasangan divisi ritel di PLN belum cukup bagi dirinya. Erick meminta PLN yang telah diberi hak untuk memonopoli sistem kelistrikan di Indonesia agar terus bertransformasi.
"Itu tidak cukup buat saya. Makanya saya tekankan, kemarin salah satunya kita bicarakan saat Microsoft datang ke Indonesia. Kita bilang ayo dong, PLN harus ada perubahan mentality dari segi pelayanan. Jangan gara-gara monopoli maunya dilayani. Harus kebalik," imbuhnya.
(Baca Juga: Studi BCG Sebut Cloud Jadi Kunci Sukses Transformasi Digital )
Lanjutnya grid, smart meter dan transformasi bisnis menjadi kunci utama PLN untuk dapat terus memperbaiki layanan pada sistem kelistrikan nasional.
"Ini untuk menekan daripada subsidi yang salah sasaran, atau komplain daripada customer. Atau mohon maaf bukan saya suudzon, listrik yang tadi dicolong. Hal-hal ini dengan ada smart grid-smart meter semua terukur. Jadi digitalisasi kepada PLN sangat penting," tandasnya.
(Baca Juga: BRI Data Hackathon 2021 Dorong Transformasi Digital dan Literasi Data )
Adapun terang dia, BUMN harus mengubah sistem bisnisnya untuk menerapkan ke digital. Hal ini telah dilakukan PT PLN (Persero), yang mau berbenah diri memperbaiki sistem pelayanannya.
"Era digital ini harus dikembangkan, makanya kita ingin ubah skema bisnisnya. Kemarin PLN sudah mereformasi salah satu direksi, sekarang ada direktur ritel. Tadinya PLN mungkin karena monopoli listrik, (nyuruh customer) ayo datang ke sini, kalau enggak datang ke sini saya enggak layanin. Sekarang bukan era seperti itu," kata Erick Thohir dalam video virtual, Rabu (16/12/2020).
Namun demikian, ia menilai pemasangan divisi ritel di PLN belum cukup bagi dirinya. Erick meminta PLN yang telah diberi hak untuk memonopoli sistem kelistrikan di Indonesia agar terus bertransformasi.
"Itu tidak cukup buat saya. Makanya saya tekankan, kemarin salah satunya kita bicarakan saat Microsoft datang ke Indonesia. Kita bilang ayo dong, PLN harus ada perubahan mentality dari segi pelayanan. Jangan gara-gara monopoli maunya dilayani. Harus kebalik," imbuhnya.
(Baca Juga: Studi BCG Sebut Cloud Jadi Kunci Sukses Transformasi Digital )
Lanjutnya grid, smart meter dan transformasi bisnis menjadi kunci utama PLN untuk dapat terus memperbaiki layanan pada sistem kelistrikan nasional.
"Ini untuk menekan daripada subsidi yang salah sasaran, atau komplain daripada customer. Atau mohon maaf bukan saya suudzon, listrik yang tadi dicolong. Hal-hal ini dengan ada smart grid-smart meter semua terukur. Jadi digitalisasi kepada PLN sangat penting," tandasnya.
(akr)