Tahun Baru, Simak Jurus Strategi Investasi 2021 & Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tahun baru adalah saatnya membuka lembaran baru, termasuk dalam hal berinvestasi saham. Terlebih, dengan kondisi ekonomi dan pasar modal di tengah pandemi, memang memerlukan strategi baru, sehingga investor dapat meraup keuntungan di awal tahun 2021.
Dalam menyambut tahun yang baru, tentunya banyak sentimen-sentimen baru yang perlu diperhatikan khususnya di bulan Januari 2021 ini. Umumnya, bulan Januari terkenal dengan January effect yang ditandai oleh kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Setelah window dressing season dan Santa Claus rally berlalu, optimisme investor masih tinggi dalam menyambut tahun baru.
Kondisi tersebut tercermin dalam heatmap IHSG yang menunjukkan, bulan Januari memang menjadi bulan peningkatan IHSG tertinggi setelah bulan Desember, dengan rata-rata pertumbuhan 2,21% dalam history 5 tahun terakhir. Tentunya optimisme ini didorong oleh target performa yang positif dan estimasi pertumbuhan yang cukup baik oleh emiten-emiten, mengingat adanya rebound pascapenurunan pada tahun 2020.
Senior Analyst MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengungkapkan beberapa strategi yang dapat diambil dalam menghadapi market di bulan Januari 2021 yaitu melakukan buy on weakness dan trading dalam jangka pendek terlebih dahulu, dalam waktu dekat. Dia memperkirakan pergerakan IHSG masih cenderung terkoreksi. IHSG akan cenderung bergerak terkoreksi untuk membentuk wave [c] dari wave 4 dengan rentang level koreksi berada pada 5.650-5.800.
“Faktor yang mempengaruhi antara lain, pertama, peningkatan kasus Covid-19, baik secara global maupun domestik. Kedua, munculnya varian (mutasi) Covid terbaru, ketiga penerapan re-lockdown di negara-negara Eropa. Di sisi lain, investor juga perlu mencermati kelanjutan dari pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, yang akan dilaksanakan pada 20 Januari 2021. Dengan ditolaknya seluruh percobaan Donald Trump untuk membatalkan hasil pemilu AS, maka diharapkan pelantikan akan berjalan lancar,” jelas Didit, di Jakarta, Minggu (3/1/2021).
Kebijakan-kebijakan Biden, lanjutnya, diestimasikan akan berdampak positif terhadap emerging market. Sentimen lainnya adalah vaksinasi Covid-19 yang akan berlanjut, baik secara global maupun di Tanah Air.
Presiden Joko Widodo memastikan Indonesia akan mendapatkan kiriman vaksin Sinovac sebanyak 1,8 juta dosis pada Januari 2021. Namun, vaksinasi memang belum dapat dipastikan karena vaksin harus melalui evaluasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terlebih dahulu.
“Investor juga dapat mencermati rilisnya laporan keuangan tahunan dari emiten yang performanya diharapkan meningkat pada akhir tahun 2020, khususnya emiten sektor komoditas seperti batu bara, nikel, timah dan CPO yang performa pada penutupan tahun didukung oleh peningkatan dari harga komoditas dan permintaan global,” kata Didit.
Beberapa rekomendasi saham dari MNC Sekuritas yang dapat dilirik, antara lain:
1. KLBF – Buy on Weakness pada level 1.465-1.480, dengan target berada pada 1.570 dan 1.700.
2. BTPS – Buy on Eeakness pada level 3.600-3.740, dengan target yang berada pada 4.100 dan 4.260.
3. PGAS – Speculation Buy pada level 1.610-1.650, dengan target berada pada 1.850 dan 2.000.
4. JSMR – Sell on Strength pada level 4.630-4.730
MNC Sekuritas, imbuh Didit, sebagai unit usaha dari PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) yang berada di bawah naungan MNC Group, memberikan informasi ekonomi dan saham terkini secara rutin melalui program “Morning Meeting” di YouTube MNC Sekuritas atau klik di link berikut bit.ly/YTMNCS.
Program ini dapat disaksikan siapapun secara gratis setiap Senin-Jumat pukul 08.15-08.45 WIB. Jangan lupa subscribe, supaya tidak ketinggalan video terbarunya!
Dalam menyambut tahun yang baru, tentunya banyak sentimen-sentimen baru yang perlu diperhatikan khususnya di bulan Januari 2021 ini. Umumnya, bulan Januari terkenal dengan January effect yang ditandai oleh kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Setelah window dressing season dan Santa Claus rally berlalu, optimisme investor masih tinggi dalam menyambut tahun baru.
Kondisi tersebut tercermin dalam heatmap IHSG yang menunjukkan, bulan Januari memang menjadi bulan peningkatan IHSG tertinggi setelah bulan Desember, dengan rata-rata pertumbuhan 2,21% dalam history 5 tahun terakhir. Tentunya optimisme ini didorong oleh target performa yang positif dan estimasi pertumbuhan yang cukup baik oleh emiten-emiten, mengingat adanya rebound pascapenurunan pada tahun 2020.
Senior Analyst MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengungkapkan beberapa strategi yang dapat diambil dalam menghadapi market di bulan Januari 2021 yaitu melakukan buy on weakness dan trading dalam jangka pendek terlebih dahulu, dalam waktu dekat. Dia memperkirakan pergerakan IHSG masih cenderung terkoreksi. IHSG akan cenderung bergerak terkoreksi untuk membentuk wave [c] dari wave 4 dengan rentang level koreksi berada pada 5.650-5.800.
“Faktor yang mempengaruhi antara lain, pertama, peningkatan kasus Covid-19, baik secara global maupun domestik. Kedua, munculnya varian (mutasi) Covid terbaru, ketiga penerapan re-lockdown di negara-negara Eropa. Di sisi lain, investor juga perlu mencermati kelanjutan dari pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, yang akan dilaksanakan pada 20 Januari 2021. Dengan ditolaknya seluruh percobaan Donald Trump untuk membatalkan hasil pemilu AS, maka diharapkan pelantikan akan berjalan lancar,” jelas Didit, di Jakarta, Minggu (3/1/2021).
Kebijakan-kebijakan Biden, lanjutnya, diestimasikan akan berdampak positif terhadap emerging market. Sentimen lainnya adalah vaksinasi Covid-19 yang akan berlanjut, baik secara global maupun di Tanah Air.
Presiden Joko Widodo memastikan Indonesia akan mendapatkan kiriman vaksin Sinovac sebanyak 1,8 juta dosis pada Januari 2021. Namun, vaksinasi memang belum dapat dipastikan karena vaksin harus melalui evaluasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terlebih dahulu.
“Investor juga dapat mencermati rilisnya laporan keuangan tahunan dari emiten yang performanya diharapkan meningkat pada akhir tahun 2020, khususnya emiten sektor komoditas seperti batu bara, nikel, timah dan CPO yang performa pada penutupan tahun didukung oleh peningkatan dari harga komoditas dan permintaan global,” kata Didit.
Beberapa rekomendasi saham dari MNC Sekuritas yang dapat dilirik, antara lain:
1. KLBF – Buy on Weakness pada level 1.465-1.480, dengan target berada pada 1.570 dan 1.700.
2. BTPS – Buy on Eeakness pada level 3.600-3.740, dengan target yang berada pada 4.100 dan 4.260.
3. PGAS – Speculation Buy pada level 1.610-1.650, dengan target berada pada 1.850 dan 2.000.
4. JSMR – Sell on Strength pada level 4.630-4.730
MNC Sekuritas, imbuh Didit, sebagai unit usaha dari PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) yang berada di bawah naungan MNC Group, memberikan informasi ekonomi dan saham terkini secara rutin melalui program “Morning Meeting” di YouTube MNC Sekuritas atau klik di link berikut bit.ly/YTMNCS.
Program ini dapat disaksikan siapapun secara gratis setiap Senin-Jumat pukul 08.15-08.45 WIB. Jangan lupa subscribe, supaya tidak ketinggalan video terbarunya!
(poe)