Klaim Efektivitas Vaksin AstraZeneca Dipertanyakan

Sabtu, 02 Januari 2021 - 17:35 WIB
loading...
Klaim Efektivitas Vaksin AstraZeneca Dipertanyakan
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - AstraZeneca bersama Universitas Oxford menjadi salah satu pihak yang telah mengumumkan data awal hasil uji coba fase III terhadap kandidat vaksin virus corona beberapa waktu yang lalu. Seperti dilansir dari CNN, AstraZeneca mengumumkan berdasarkan data awal dari uji coba fase itu, kandidat vaksinnya memiliki tingkat efektivitas rata-rata sebesar 70%.

Namun, sejumlah pakar mempertanyakan beberapa aspek dari data yang telah dipublikasikan AstraZeneca, terutama berkaitan dengan perbedaan dosis dan jumlah relawan uji coba. Beberapa waktu yang lalu, Senin (23/11), AstraZeneca memaparkan peserta uji coba fase III di Inggris mengikuti dua program vaksin Covid-19 yang berbeda. ( Baca juga:Rusia Akan Uji Coba Vaksin Kombinasi AstraZeneca-Sputnik V )

Namun, pada waktu itu, AstraZeneca tidak menjelaskan alasan mereka menggunakan dua dosis vaksin yang berbeda atau alasan membagi peserta menjadi dua kelompok dengan jumlah peserta masing-masing kelompok yang jauh berbeda.

Kelompok pertama yang terdiri dari 2.741 relawan, awalnya menerima setengah dosis vaksin, dan kemudian menerima dosis penuh setelah satu bulan. Hasilnya, kelompok pertama 90% terlindung dari Covid-19.

Kelompok kedua yang terdiri dari 8.895 relawan, awalnya menerima satu dosis penuh vaksin, dan kembali menerima dosis yang sama setelah satu bulan. Hasilnya, kelompok kedua 62% terlindung dari Covid-19.

AstraZeneca kemudian berkesimpulan, tingkat efektivitas dari kandidat vaksin mereka secara rata-rata adalah 70%. Namun, beberapa ilmuwan mempertanyakan alasan perusahaan itu melaporkan hasil gabungan dari dua uji coba yang berbeda. Pasalnya, hal tersebut menyimpang dari standar pelaporan uji klinis.

Sementara itu, pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Handoyo Utomo menanggapi klaim efikasi vaksin AstraZeneca yang disebut 70% ampuh lawan Covid-19. Menurut Ahmad, meskipun sempat ada perbedaan jumlah dosis yang diberikan saat proses uji klinis, namun klaim efikasi vaksin Covid-19 Astrazeneca yang juga bekerja sama dengan Universitas Oxford itu bukan berarti tidak bisa dipercaya.

Hasilnya menunjukkan klaim efikasi Astrazeneca yang berasal dari Inggris itu mencapai 70% , atau menurut Ahmad, angka tepatnya yakni 64% ampuh dari Covid-19. "Di laporan itu mereka tampilkan dua-duanya kok. Ketika digabung ketemu angka 64%, dan ketika mereka fokus kelompok dengan dosis benar, baik di UK maupun di Brazil, juga sekitar 65%," kata Ahmad.

Astrazeneca memang sebelumnya pernah mengeluarkan klaim efikasinya hingga 90%. Namun ternyata klaim tersebut didapat dari hasil pemberian dosis vaksin Covid-19 yang keliru.

Meskipun klaim ini penuh kejanggalan karena dengan dosis yang lebih sedikit, justru keampuhannya lebih besar ketimbang jika diberikan dengan dosis yang tepat. Ahmad mengatakan, klaim 90% ini bisa dikesampingkan karena belum ada penjelasan secara ilmiah.

"Jadi saya bisa abaikan klaim 90% untuk saat ini, karena toh sulit juga penjelasannya dan mereka pun akui tidak punya penjelasan yang bagus kenapa dosis rendah malah jadi bagus efikasinya, di sinilah pentingnya transparansi," tambah Ahmad.( Baca juga:80% Usaha Mikro Sudah Enggak Punya Tabungan, MUI: Orang Miskin Makin Banyak )

Untuk diketahui, vaksin Covid-19 asal Inggris, Astrazeneca baru saja melaporkan hasil uji klinis tahap tiga yang dilakukan di Brasil dan Inggris. Dikutip dari situs penelitian ilmiah Lancet, dilaporkan efikasi dari Astrazeneca mencapai 70%. Angka efikasi tersebut didapat dari penggabungan data kelompok orang yang divaksinasi dengan dosis tepat, dan dosis yang keliru. Jika hanya menggunakan data kelompok dosis yang tepat, ditemukan efikasi sebesar 64%.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1164 seconds (0.1#10.140)