Uni Emirat Arab 'Terangi' Hidup Ribuan Nelayan dengan Lampu Tenaga Surya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Inisiatif kemanusiaan yang dipimpin oleh Uni Emirat Arab bernama 20by2020 terus dilanjutkan ke berbagai belahan dunia. Kini 20by2020 menyasar Pulau Laut Selatan, Kalimantan Selatan, Indonesia dengan menyediakan akses energi yang lebih baik melalui lampu tenaga surya tanpa listrik kepada 20.700 orang di masyarakat nelayan .
Pemberian bantuan itu lantaran seperempat populasi Pulau Laut Selatan masih hidup dalam kegelapan dan mayoritas rumah tangganya bekerja sebagai nelayan. Sebanyak 3.600 lentera bertenaga surya dan 1.000 lentera dengan alat isi ulang energi bertenaga surya akan diserahkan ke para nelayan supaya dapat mencari ikan lebih cepat di pagi hari dan lebih lama di malam hari, sehingga memungkinkan aktivitas ekonomi yang lebih besar. ( Baca juga:Perusahaan Akui Hasil Kemanjuran Vaksin COVID-19 China Beda-beda )
Selain itu, lentera tersebut akan meningkatkan kondisi kesehatan warga penerima bantuan. Pasalnya, selama ini banyak warga yang masih menggunakan lampu minyak tanah, lilin, dan lampu dari generator disel yang merugikan kesehatan.
Ahmed Ali Al Sayegh, Menteri Negara Uni Emirat Arab (UAE Minister of State) dan Ketua (Chairman) Abu Dhabi Global Market (ADGM), juga seorang mitra pendiri (founding partner) the 20by2020 initiative mengatakan, Uni Emirat Arab (UAE) dan Indonesia selaras dengan agenda PBB 2030 dan mempunyai tujuan yang sama dalam membangun kota dan komunitas yang berkelanjutan, serta mendukung sektor-sektor pertumbuhan utama.
Ahmed Ali Al Sayegh menambahkan selama bertahun-tahun, kedua negara sudah mengadakan beberapa proyek berkelanjutan bersama yang dirancang untuk membangun masyarakat dan ekonomi yang berdaya tahan. Pelaksanaan penyebaran 20by2020 terkini mengenai solusi tenaga surya yang ramah lingkungan di wilayah Kalimantan Selatan bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal dan juga menghubungkan populasi tanpa listrik ke sumber tenaga listrik.
"Kami senang menjadi bagian dari inisiatif dan jangkauan yang bermakna ini,” kata Ahmed Ali, dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/1/2021).
Sementara itu, Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia mengatakan, pemerintah menyambut dan menghargai dukungan yang dilakukan oleh The 20by2020 Initiative dan mitra-mitranya bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Kepemimpinan Pemerintah Uni Emirat Arab, melalui the Zayed Sustainability Prize, melengkapi program Kementerian ESDM mempercepat pelaksanaan penyebaran energi tenaga surya sejak tahun 2017. ( Baca juga:IHSG Diramal Bakal Menembus Dinding Level 7.000 di Akhir Tahun )
“Kami sangat percaya bahwa bantuan ini akan mendukung Pemerintah Indonesia secara efektif mencapai tujuan dari 23% energi baru dan terbarukan dalam campuran energi dan membantu transisi Indonesia menjadi masa depan energi yang lebih bersih. Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Uni Emirat Arab dan berharap dapat meneruskan kerja sama yang erat ini,” kata Menteri Arifin.
Didirikan pada bulan Desember 2019, The 20by2020 dipimpin oleh The Zayed Sustainability Prize bekerja sama dengan Abu Dhabi Global Market, Abu Dhabi Fund for Development, Mubadala Petroleum, Kementerian Toleransi dan Keharmonisan hidup bersama Uni Emirat Arab (the UAE’s Ministry of Tolerance and Coexistence), Masdar, Majid Al Futtaim, dan BNP Paribas.
Pemberian bantuan itu lantaran seperempat populasi Pulau Laut Selatan masih hidup dalam kegelapan dan mayoritas rumah tangganya bekerja sebagai nelayan. Sebanyak 3.600 lentera bertenaga surya dan 1.000 lentera dengan alat isi ulang energi bertenaga surya akan diserahkan ke para nelayan supaya dapat mencari ikan lebih cepat di pagi hari dan lebih lama di malam hari, sehingga memungkinkan aktivitas ekonomi yang lebih besar. ( Baca juga:Perusahaan Akui Hasil Kemanjuran Vaksin COVID-19 China Beda-beda )
Selain itu, lentera tersebut akan meningkatkan kondisi kesehatan warga penerima bantuan. Pasalnya, selama ini banyak warga yang masih menggunakan lampu minyak tanah, lilin, dan lampu dari generator disel yang merugikan kesehatan.
Ahmed Ali Al Sayegh, Menteri Negara Uni Emirat Arab (UAE Minister of State) dan Ketua (Chairman) Abu Dhabi Global Market (ADGM), juga seorang mitra pendiri (founding partner) the 20by2020 initiative mengatakan, Uni Emirat Arab (UAE) dan Indonesia selaras dengan agenda PBB 2030 dan mempunyai tujuan yang sama dalam membangun kota dan komunitas yang berkelanjutan, serta mendukung sektor-sektor pertumbuhan utama.
Ahmed Ali Al Sayegh menambahkan selama bertahun-tahun, kedua negara sudah mengadakan beberapa proyek berkelanjutan bersama yang dirancang untuk membangun masyarakat dan ekonomi yang berdaya tahan. Pelaksanaan penyebaran 20by2020 terkini mengenai solusi tenaga surya yang ramah lingkungan di wilayah Kalimantan Selatan bertujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat lokal dan juga menghubungkan populasi tanpa listrik ke sumber tenaga listrik.
"Kami senang menjadi bagian dari inisiatif dan jangkauan yang bermakna ini,” kata Ahmed Ali, dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/1/2021).
Sementara itu, Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia mengatakan, pemerintah menyambut dan menghargai dukungan yang dilakukan oleh The 20by2020 Initiative dan mitra-mitranya bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Kepemimpinan Pemerintah Uni Emirat Arab, melalui the Zayed Sustainability Prize, melengkapi program Kementerian ESDM mempercepat pelaksanaan penyebaran energi tenaga surya sejak tahun 2017. ( Baca juga:IHSG Diramal Bakal Menembus Dinding Level 7.000 di Akhir Tahun )
“Kami sangat percaya bahwa bantuan ini akan mendukung Pemerintah Indonesia secara efektif mencapai tujuan dari 23% energi baru dan terbarukan dalam campuran energi dan membantu transisi Indonesia menjadi masa depan energi yang lebih bersih. Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada Uni Emirat Arab dan berharap dapat meneruskan kerja sama yang erat ini,” kata Menteri Arifin.
Didirikan pada bulan Desember 2019, The 20by2020 dipimpin oleh The Zayed Sustainability Prize bekerja sama dengan Abu Dhabi Global Market, Abu Dhabi Fund for Development, Mubadala Petroleum, Kementerian Toleransi dan Keharmonisan hidup bersama Uni Emirat Arab (the UAE’s Ministry of Tolerance and Coexistence), Masdar, Majid Al Futtaim, dan BNP Paribas.
(uka)