Optimis Ekonomi 2021 Lebih Cerah, Wamendag Beberkan Alasannya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengungkapkan optimismenya akan perekonomian nasional di tahun ini saat mendampingi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pembukaan perdagangan perdana Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2021.
Jerry meyakini ekonomi akan jauh lebih baik dan bergairah tahun ini. Hal ini didasari oleh berbagai hal yang dilakukan pemerintah baik di aspek kesehatan maupun ekonomi itu sendiri. Dalam sektor kesehatan, kata dia, pemerintah telah mulai menyiapkan vaksinasi sehingga diharapkan dampak Covid-19 bisa segera ditangani. Sementara dalam bidang ekonomi, pemerintah melakukan langkah-langkah perbaikan institusi dan regulasi maupun perbaikan daya beli masyarakat.
(Baca Juga: Kemenko Perekonomian Gelar Outlook, Jokowi: Pemulihan Ekonomi Berjalan Lebih Cepat pada 2021)
"Menko Perekonomian menyebut bahwa kita telah punya UU Ciptaker yang kita yakin mampu menjawab kebutuhan para pelaku usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi pengangguran dan sebagainya. Ada juga kebijakan penyaluran bantuan sosial dan sebagainya. Jadi kita sangat optimis dengan tahun 2021," kata Wamendag dalam keterangannya, Selasa (5/1/2021).
Jerry juga menyebut kehadiran Menteri Perdagagangan yang baru, Muhammad Lutfi, akan menjadi pendorong bagi kinerja perdagangan Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri. Dia juga mengingatkan, di tahun 2020, meski di tengah pandemi, kinerja perdagangan Indonesia mencatatkan hasil yang cukup baik.
"Di dalam negeri, tidak ada gejolak harga dan kelangkaan yang signifikan terjadi. Ini menandakan kuatnya sistem distribusi dan logistik yang ditunjang oleh berbagai aspek. Sementara di luar negeri, surplus Indonesia justru meningkat signifikan," tuturnya.
Sebagai catatan, pada Desember 2020, total surplus Indonesia sudah berkisar di angka USD19,65 miliar atau tertinggi sejak 2012. Kehadiran Lutfi yang sudah malang melintang di dunia perdagangan, industri dan investasi, imbuh Jerry, diyakini akan membawa perdagangan Indonesia jauh lebih baik.
"Visi presiden salah satunya adalah melakukan transformasi ekonomi. Itu semua pasti harus didukung oleh kinerja dan juga transformasi dalam bidang perdagangan. Mendag Lutfi bukan hanya punya pengalaman tapi visi dan kinerjanya sudah kita akui. Jadi saya senang dan bangga mendampingi beliau dalam mewujudkan visi presiden saat ini," ungkapnya.
Untuk mendukung Mendag, Jerry dalam perspektifnya melihat perlunya segera menyelesaikan target-target perundingan perdagangan dan implementasi perjanjian perdagangan yang telah ditandatangani dan diratifikasi.
(Baca Juga: Pacu Pemulihan Ekonomi, Menperin Yakin Indonesia Punya Modal Kuat) "Fokusnya adalah bahwa pasar produk Indonesia harus diekstensifikasi baik ke pasar tradisional maupun pasar potensial lain. Juga, harus makin ditingkatkan nilai tambahnya sesuai arahan presiden," ujarnya.
Untuk itu, menurut Jerry perlu sinergi yang baik antara sektor keuangan dan sektor perdagangan riil. Keterlibatan seluruh stakeholder termasuk masyarakat perlu digenjot. Dalam perdagangan saham, Jerry melihat perlunya sosialisasi yang makin masif di masyarakat agar bisa berpartisipasi sebagai investor di bursa saham.
"Semakin banyak masyarakat berinvestasi tentu akan sangat baik dampaknya bagi produsen dan industri perdagangan di Indonesia. Terlebih jika investasinya diarahkan untuk perusahaan-perusahaan dalam negeri. Makin kuat perusahaan, makin banyak tenaga kerja diserap dan kesejahteraan masyarakat juga makin besar. Investor sendiri tentu pasti dapat untung," paparnya.
Jerry meyakini ekonomi akan jauh lebih baik dan bergairah tahun ini. Hal ini didasari oleh berbagai hal yang dilakukan pemerintah baik di aspek kesehatan maupun ekonomi itu sendiri. Dalam sektor kesehatan, kata dia, pemerintah telah mulai menyiapkan vaksinasi sehingga diharapkan dampak Covid-19 bisa segera ditangani. Sementara dalam bidang ekonomi, pemerintah melakukan langkah-langkah perbaikan institusi dan regulasi maupun perbaikan daya beli masyarakat.
(Baca Juga: Kemenko Perekonomian Gelar Outlook, Jokowi: Pemulihan Ekonomi Berjalan Lebih Cepat pada 2021)
"Menko Perekonomian menyebut bahwa kita telah punya UU Ciptaker yang kita yakin mampu menjawab kebutuhan para pelaku usaha dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengurangi pengangguran dan sebagainya. Ada juga kebijakan penyaluran bantuan sosial dan sebagainya. Jadi kita sangat optimis dengan tahun 2021," kata Wamendag dalam keterangannya, Selasa (5/1/2021).
Jerry juga menyebut kehadiran Menteri Perdagagangan yang baru, Muhammad Lutfi, akan menjadi pendorong bagi kinerja perdagangan Indonesia, baik di dalam maupun luar negeri. Dia juga mengingatkan, di tahun 2020, meski di tengah pandemi, kinerja perdagangan Indonesia mencatatkan hasil yang cukup baik.
"Di dalam negeri, tidak ada gejolak harga dan kelangkaan yang signifikan terjadi. Ini menandakan kuatnya sistem distribusi dan logistik yang ditunjang oleh berbagai aspek. Sementara di luar negeri, surplus Indonesia justru meningkat signifikan," tuturnya.
Sebagai catatan, pada Desember 2020, total surplus Indonesia sudah berkisar di angka USD19,65 miliar atau tertinggi sejak 2012. Kehadiran Lutfi yang sudah malang melintang di dunia perdagangan, industri dan investasi, imbuh Jerry, diyakini akan membawa perdagangan Indonesia jauh lebih baik.
"Visi presiden salah satunya adalah melakukan transformasi ekonomi. Itu semua pasti harus didukung oleh kinerja dan juga transformasi dalam bidang perdagangan. Mendag Lutfi bukan hanya punya pengalaman tapi visi dan kinerjanya sudah kita akui. Jadi saya senang dan bangga mendampingi beliau dalam mewujudkan visi presiden saat ini," ungkapnya.
Untuk mendukung Mendag, Jerry dalam perspektifnya melihat perlunya segera menyelesaikan target-target perundingan perdagangan dan implementasi perjanjian perdagangan yang telah ditandatangani dan diratifikasi.
(Baca Juga: Pacu Pemulihan Ekonomi, Menperin Yakin Indonesia Punya Modal Kuat) "Fokusnya adalah bahwa pasar produk Indonesia harus diekstensifikasi baik ke pasar tradisional maupun pasar potensial lain. Juga, harus makin ditingkatkan nilai tambahnya sesuai arahan presiden," ujarnya.
Untuk itu, menurut Jerry perlu sinergi yang baik antara sektor keuangan dan sektor perdagangan riil. Keterlibatan seluruh stakeholder termasuk masyarakat perlu digenjot. Dalam perdagangan saham, Jerry melihat perlunya sosialisasi yang makin masif di masyarakat agar bisa berpartisipasi sebagai investor di bursa saham.
"Semakin banyak masyarakat berinvestasi tentu akan sangat baik dampaknya bagi produsen dan industri perdagangan di Indonesia. Terlebih jika investasinya diarahkan untuk perusahaan-perusahaan dalam negeri. Makin kuat perusahaan, makin banyak tenaga kerja diserap dan kesejahteraan masyarakat juga makin besar. Investor sendiri tentu pasti dapat untung," paparnya.
(fai)