Gaes Mo Main Saham? Pelajari Dulu Nih Untung dan Ruginya
loading...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan peluang dan risiko berinvestasi di saham . Generasi muda harus mengetahui keuntungan dan juga kerugian berinvestasi di saham.
Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot mengatakan, ada tiga keuntungan yang diperoleh jika memilih investasi saham. Pertama, adanya keuntungan yang diperoleh investor ketika harga penjualan dikurangi harga pembelian saham. ( Baca juga:Giliran BRIS Buka Mulut Bantah Soal Endorse Saham Lewat Artis )
"Misalnya investor membeli saham ABC dengan harga per lembar saham Rp1.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp1.500. Berarti investor tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp500 per lembar saham," ujar Sekar di Jakarta, Kamis (7/1/2021).
Lalu mendapatkan dividen yang mana merupakan bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada investor pemegang saham perusahaan tersebut. "Makin besar saham yang dimiliki investor, makin besar pula porsi dividen yang diterima," jelasnya.
Selain itu, investor bisa menjadi ownership. Artinya investor menjadi bagian dari kepemilikam saham dan memiliki hak untuk mengikuti rapat umum pemegang saham (RUPS).
Sedangkan kerugian dalam berinvestasi saham adalah ketika saham mengalami capital loss. Artinya, penjualan kurang dari pembelian saham.
"Misalnya investor membeli saham ABC dengan harga perlembar saham Rp1.500 kemudian menjualnya dengan harga Rp1.000. Berarti investor tersebut mendapatkan capital loss sebesar Rp500 per lembar saham," bebernya. ( Baca juga:Noah Akan Gelar Konser Virtual #BEYONDmo dengan Teknologi Canggih )
Lalu, investor bisa saja masuk dalam saham ilikuid. Artinya, saham yang tidak populer. Hanya sedikit yang beredar sehingga sulit dijual.
Selain itu terjadinya delisting yang membuat adanya penghapusan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alhasil, saham tidak bisa ditransaksikan di BEI.
Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot mengatakan, ada tiga keuntungan yang diperoleh jika memilih investasi saham. Pertama, adanya keuntungan yang diperoleh investor ketika harga penjualan dikurangi harga pembelian saham. ( Baca juga:Giliran BRIS Buka Mulut Bantah Soal Endorse Saham Lewat Artis )
"Misalnya investor membeli saham ABC dengan harga per lembar saham Rp1.000 kemudian menjualnya dengan harga Rp1.500. Berarti investor tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp500 per lembar saham," ujar Sekar di Jakarta, Kamis (7/1/2021).
Lalu mendapatkan dividen yang mana merupakan bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada investor pemegang saham perusahaan tersebut. "Makin besar saham yang dimiliki investor, makin besar pula porsi dividen yang diterima," jelasnya.
Selain itu, investor bisa menjadi ownership. Artinya investor menjadi bagian dari kepemilikam saham dan memiliki hak untuk mengikuti rapat umum pemegang saham (RUPS).
Sedangkan kerugian dalam berinvestasi saham adalah ketika saham mengalami capital loss. Artinya, penjualan kurang dari pembelian saham.
"Misalnya investor membeli saham ABC dengan harga perlembar saham Rp1.500 kemudian menjualnya dengan harga Rp1.000. Berarti investor tersebut mendapatkan capital loss sebesar Rp500 per lembar saham," bebernya. ( Baca juga:Noah Akan Gelar Konser Virtual #BEYONDmo dengan Teknologi Canggih )
Lalu, investor bisa saja masuk dalam saham ilikuid. Artinya, saham yang tidak populer. Hanya sedikit yang beredar sehingga sulit dijual.
Selain itu terjadinya delisting yang membuat adanya penghapusan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alhasil, saham tidak bisa ditransaksikan di BEI.
(uka)
Explore More