ALFI Apresiasi Komitmen Pemerintah Siapkan Infrastruktur Strategis Layanan Logistik
loading...
A
A
A
Sebelumnya, melalui kegiatan Public Expose "Pelabuhan Patimban: Wajah Modern Pelabuhan di Indonesia" yang dihadiri oleh para pelaku usaha baik secara langsung maupun virtual, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berharap dapat memberikan pemahaman dan meyakinkan para pemangku kepentingan tentang Pelabuhan Patimban dan kesiapan Pelabuhan Patimban dalam memberikan layanan logistik nasional dan internasional.
"Presiden Joko Widodo telah mengamanatkan kami untuk mempersiapkan Pelabuhan Patimban sebagai infrastruktur strategis untuk memfasilitasi interaksi ekonomi nasional dan internasional, yakni ekspor-impor dan perdagangan antarpulau untuk menghadapi era tahun 2045," jelas Menhub.
Menhub menyampaikan, Pelabuhan Patimban nantinya akan dapat menampung 7,5 juta TEUs/tahun dan terminal otomotif 600.000 Completely Built Up (CBU) per tahun. Kemudian, dengan kedalaman air pada alur pelabuhan yang mencapai 10 meter memungkinkan kapal-kapal besar berbobot hingga 35.000 DWT bisa bersandar di sini.
(Baca Juga: Catatan Akhir Tahun ALFI: Tetap Jaga Optimisme)
"Pelabuhan Patimban akan dibangun hingga 2027 dan kita akan berupaya percepat penyelesaiannya karena potensinya yang luar biasa. Keberadaan Pelabuhan Patimban bisa membuat Indonesia menjadi negara eksportir yang diperhitungkan dunia," ungkap Menhub.
Lebih lanjut Menhub menjelaskan, untuk mewujudkan suatu pelabuhan yang premium, diperlukan konektivitas yang terhubung baik pada kegiatan industri dan perdagangan internasional serta harus memperhatikan beberapa aspek yaitu kecepatan, akses, peralatan modern, dan friendliness dengan layanan yang serba otomatis berbasiskan teknologi dan digitalisasi.
"Pelabuhan patimban dirancang melalui konsep sustainable, green, smart dan integrated international port. Jika kita bisa sinergikan dengan Tanjung Priok dengan baik, maka Patimban diharapkan dapat menjadi pelabuhan yang menghubungkan dunia atau World Connecting Port," ujar Menhub.
"Presiden Joko Widodo telah mengamanatkan kami untuk mempersiapkan Pelabuhan Patimban sebagai infrastruktur strategis untuk memfasilitasi interaksi ekonomi nasional dan internasional, yakni ekspor-impor dan perdagangan antarpulau untuk menghadapi era tahun 2045," jelas Menhub.
Menhub menyampaikan, Pelabuhan Patimban nantinya akan dapat menampung 7,5 juta TEUs/tahun dan terminal otomotif 600.000 Completely Built Up (CBU) per tahun. Kemudian, dengan kedalaman air pada alur pelabuhan yang mencapai 10 meter memungkinkan kapal-kapal besar berbobot hingga 35.000 DWT bisa bersandar di sini.
(Baca Juga: Catatan Akhir Tahun ALFI: Tetap Jaga Optimisme)
"Pelabuhan Patimban akan dibangun hingga 2027 dan kita akan berupaya percepat penyelesaiannya karena potensinya yang luar biasa. Keberadaan Pelabuhan Patimban bisa membuat Indonesia menjadi negara eksportir yang diperhitungkan dunia," ungkap Menhub.
Lebih lanjut Menhub menjelaskan, untuk mewujudkan suatu pelabuhan yang premium, diperlukan konektivitas yang terhubung baik pada kegiatan industri dan perdagangan internasional serta harus memperhatikan beberapa aspek yaitu kecepatan, akses, peralatan modern, dan friendliness dengan layanan yang serba otomatis berbasiskan teknologi dan digitalisasi.
"Pelabuhan patimban dirancang melalui konsep sustainable, green, smart dan integrated international port. Jika kita bisa sinergikan dengan Tanjung Priok dengan baik, maka Patimban diharapkan dapat menjadi pelabuhan yang menghubungkan dunia atau World Connecting Port," ujar Menhub.
(fai)