Rupiah Bisa Loyo di Tengah Penantian Stimulus Besar Joe Biden
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar Rupiah berpotensi melemah pada perdagangan hari ini terhadap dollar AS mengikuti kejatuhan dalam indeks saham AS semalam. Kejatuhan ini mengindikasikan keenganan pelaku pasar untuk masuk ke aset berisiko saat ini.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, beberapa sentimen negatif terakumulasi seperti kekhawatiran rencana stimulus besar dari Presiden Joe Biden tidak akan secepat dan sebesar yang diharapkan. Ditambah kasus pandemi dunia yang masih meninggi, turut menekan aset berisiko.
"Stimulus sangat diharapkan untuk membantu pemulihan ekonomi, pengendalian pandemi dan kelancaran vaksinasi," kata Ariston di Jakarta, Kamis (28/1/2021).
Dinihari tadi, Bank Sentral AS masih tetap mendukung kebijakan suku bunga rendah. Tapi bank sentral masih mengkhawatirkan pemulihan ekonomi saat ini yang sangat bergantung pada penurunan penularan virus dan kemajuan pelaksanaan vaksinasi.
"Potensi kisaran USDIDR hari ini di kisaran Rp14.000 hingga Rp14.150 per USD," tandasnya.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, beberapa sentimen negatif terakumulasi seperti kekhawatiran rencana stimulus besar dari Presiden Joe Biden tidak akan secepat dan sebesar yang diharapkan. Ditambah kasus pandemi dunia yang masih meninggi, turut menekan aset berisiko.
"Stimulus sangat diharapkan untuk membantu pemulihan ekonomi, pengendalian pandemi dan kelancaran vaksinasi," kata Ariston di Jakarta, Kamis (28/1/2021).
Dinihari tadi, Bank Sentral AS masih tetap mendukung kebijakan suku bunga rendah. Tapi bank sentral masih mengkhawatirkan pemulihan ekonomi saat ini yang sangat bergantung pada penurunan penularan virus dan kemajuan pelaksanaan vaksinasi.
"Potensi kisaran USDIDR hari ini di kisaran Rp14.000 hingga Rp14.150 per USD," tandasnya.
(akr)