Kebijakan Baru Pengganti PPKM Bisa Bikin Pelaku Pasar Waswas

Senin, 01 Februari 2021 - 10:42 WIB
loading...
Kebijakan Baru Pengganti PPKM Bisa Bikin Pelaku Pasar Waswas
foto/YorriFarli/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Market saham Jepang dan Korea mulai positif kendati market Amerika Serikat (AS) goyah akibat perlawanan investor ritel terhadap hedge fund atau investor institusi.

Head of Investment MNC Asset Management Ipan Samuel Hutabarat menyebutkan, bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka di zona merah. Pasalnya, salah satu fokus investor adalah perkembangan kasus Covid-19 karena di Indonesia cetak rekor setiap hari. ( Baca juga:Ditekan Melonjaknya Kasus Covid-19, IHSG Diramal Bakal Meriang )

"PPKM dinilai pemerintah tidak berhasil, sehingga mereka harus mengeluarkan kebijakan baru. Dikhawatirkan, itu akan menghambat perekonomian. Kita berharap tidak seperti itu," ujar Ipan dalam IDX Channel Market Opening Live di Jakarta, Senin(1/2/2021).

Jika dilihat, ketika ada lockdown atau PSBB ketat, ekonomi sangat terpukul. Kalau faktor ini masuk ke IHSG, maka otomatis indeks akan turun lagi.

"Kita belum tahu apa yang dikeluarkan pemerintah. Tapi menariknya data-data ekonomi akan keluar dan laporan keuangan dari beberapa emiten juga. Itu menarik, kalau beberapa yang rilis seperti bank mengalami penurunan, tapi sudah diantisipasi," jelas Ipan.

Kondisi tahun lalu Indonesia resesi, telah diprediksi tahun ini masih tahap pemulihan awal. Kondisi emiten maupun pasar dalam beberapa tahun ke depan juga dinilai akan membaik. Sektor industri manufaktur juga masih berekspansi meski sebelumnya di tahun 2020 kondisinya tidak ekspansif.

"Bulan-bulan ke depan akan menarik, dan perbankan akan mengikuti perekonomian. Ekonomi membaik maka perbankan membaik," tambahnya. ( Baca juga:Sidang Praperadilan Laskar FPI Kembali Digelar Hari Ini, Apakah Polisi Akan Hadir? )

Untuk saat ini, investor masih wait and see, sementara IHSG dibuka di zona merah. Beberapa minggu ke depan ada beberapa data yang keluar khususnya PDB, yang diperkirakan minus 1-2%, yang sesuai prediksi investor institusi. Yang dicermati mereka adalah perkembangan Covid-19 dan langkah pemerintah untuk menanganinya.

"Penurunan saat ini sangat menarik karena lumayan dalam. Secara teknikal, support IHSG paling kuat di 5.500. Kita mencicil untuk membeli saham-saham yang menurut kita kinerjanya membaik ke depannya," pungkas Ipan.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.1103 seconds (0.1#10.140)