Banyak Bencana, Sri Mulyani Waspadai Lonjakan Harga Sembako

Selasa, 02 Februari 2021 - 00:00 WIB
loading...
Banyak Bencana, Sri Mulyani Waspadai Lonjakan Harga Sembako
Ilustrasi. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani terus memonitor harga sembako agar tidak terjadi kelangkaan di tengah banyaknya bencana yang melanda RI sehingga menyebabkan kenaikan harga. Pihaknya akan terus memantau pasokan bahan pokok di sejumlah daerah khususnya daerah terdampak bencana dengan cara memperlancar konektivitas dalam menjaga bahan pasokan pokok.

"Inflasi terutama sisi suplai yang dikarenakan bencana alam kitam terutama untuk sisi supply, kalau supply-nya itu disruption-nya itu karena bencana alam ya kita akan segera make sure bahwa konektivitas bisa jalan kembali," kata dia dalam konferensi pers virtual Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin (1/2/2021).



Menurut ia bahan pokok yang penting dijaga antara lain, makanan pokok, gula, minyak goreng, daging ayam, sapi dan sebagainya. Di samping itu antisipasi perlu dilakukan sejak dini agar tetap terjaga saat puasa dan lebaran.

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim inflasi pada periode ini pun tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan Januari 2020 yang saat itu sebesar 0,39%. Kepala BPS Suhariyanto mengatakan inflasi pada Januari 2021 secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 1,55% juga lebih rendah dari posisi inflasi pada Desember 2020 dan Januari 2020.

"Kalau kita lihat pergerakan ini, memasuki 2021 ini dampak Covid-19 belum reda, masih membayang-bayangi perekonomian di berbagai negara, termasuk Indonesia," katanya.

Kata dia, inflasi Januari 2021 didorong oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman dan tembakau. Tahu, tempe, hingga cabet rawit juga menjadi penyumbang inflasi.

"Ada beberapa komoditas yang memberikan sumbangan inflasi beberapa komoditas andil pertama cabai rawit sebesar 0,08% , kemudian ikan segar memberikan andil inflasi 0,08%, kemudian harga tempe 0,03% dan satu lagi kenaikan harga tahu mentah 0,02 %," imbuhnya.



Lanjutnya, dari 11 kelompok pengeluaran seluruh kelompok mengalami inflasi, kecuali sektor transportasi yang mengalami deflasi sebesar 0,30%. Kelompok makanan dan minuman pada bulan Januari 2021 mengalami inflasi 0,81% yang memberikan andil inflasi 0,21%. "Sebagian komoditas menyumbang deflasi seperti telur ayam ras deflasi -0,04% dan bawang merah -0,02% ," tandasnya
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1692 seconds (0.1#10.140)