Bos Bank Syariah Indonesia Harap BRIS Jadi Primadona di Bursa
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) telah resmi diluncurkan pada 1 Februari 2021 lalu. Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia, Hery Gunardi menyampaikan kinerja positif bank hasil penggabungan tersebut.
Hery menjelaskan, harga saham emiten dengan kode BRIS ini telah mengalami kenaikan lima kali lipat dari Rp510 per lembar pada saat pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) menjadi Rp2.750 per lembar pada 3 Februari 2021 dan kapitalisasi pasar BRIS juga naik menjadi Rp112,8 triliun. Hery berharap, dengan kinerja yang positif, Bank Syariah Indonesia bisa masuk ke indeks IDX BUMN20.
IDX BUMN20 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan afiliasinya.
( )
"Melihat kinerja saham BRIS yang positif di tengah pandemi kami berharap BRIS dapat menjadi primadona di Bursa serta dapat masuk dalam indeks IDX BUMN20, selain itu kami berharap kinerja ini semakin mendorong dan menginspirasi sektor keuangan dan perusahaan keuangan syariah tentunya untuk melantai di bursa," ujar Hery dalam acara Perkenalan PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Kamis (4/2/2021).
Hery menambahkan, Bank Syariah Indonesia akan menjadi bank peringkat ke-7 di Indonesia berdasarkan total aset. Sebagai bank hasil penggabungan, per Desember 2020 lalu, Bank Syariah Indonesia mempunyai total aset sebesar Rp240 triliun, total pembiayaan sebesar Rp157 triliun, total dana pihak ketiga mencapai Rp210 triliun dan total modal inti sebesar Rp 22,60 triliun.
Meskipun begitu, dia menyadari bahwa tugas yang diemban bukan hanya sekadar menggabungkan ketiga bank syariah BUMN, melainkan juga melakukan transformasi, memperbaiki bisnis proses, penguatan dari sisi manajemen risiko, penguatan dari sisi human capital dan tentunya penguatan dari sisi teknologi digital.
( )
"Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank yang modern serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dan tetap menjunjung tinggi yang prima sesuai dengan kebutuhan nasabah," kata dia.
Selain menjalankan fungsi intermediari dan menyalurkan pajak, Bank Syariah Indonesia juga memiliki konsep yang dapat dioptimalkan untuk melakukan pemerataan ekonomi masyarakat melalui Ziswaf (Zakat, Infaq, Sadaqah).
Hery menjelaskan, harga saham emiten dengan kode BRIS ini telah mengalami kenaikan lima kali lipat dari Rp510 per lembar pada saat pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) menjadi Rp2.750 per lembar pada 3 Februari 2021 dan kapitalisasi pasar BRIS juga naik menjadi Rp112,8 triliun. Hery berharap, dengan kinerja yang positif, Bank Syariah Indonesia bisa masuk ke indeks IDX BUMN20.
IDX BUMN20 merupakan indeks yang mengukur kinerja harga dari 20 saham perusahaan tercatat yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan afiliasinya.
( )
"Melihat kinerja saham BRIS yang positif di tengah pandemi kami berharap BRIS dapat menjadi primadona di Bursa serta dapat masuk dalam indeks IDX BUMN20, selain itu kami berharap kinerja ini semakin mendorong dan menginspirasi sektor keuangan dan perusahaan keuangan syariah tentunya untuk melantai di bursa," ujar Hery dalam acara Perkenalan PT Bank Syariah Indonesia Tbk, Kamis (4/2/2021).
Hery menambahkan, Bank Syariah Indonesia akan menjadi bank peringkat ke-7 di Indonesia berdasarkan total aset. Sebagai bank hasil penggabungan, per Desember 2020 lalu, Bank Syariah Indonesia mempunyai total aset sebesar Rp240 triliun, total pembiayaan sebesar Rp157 triliun, total dana pihak ketiga mencapai Rp210 triliun dan total modal inti sebesar Rp 22,60 triliun.
Meskipun begitu, dia menyadari bahwa tugas yang diemban bukan hanya sekadar menggabungkan ketiga bank syariah BUMN, melainkan juga melakukan transformasi, memperbaiki bisnis proses, penguatan dari sisi manajemen risiko, penguatan dari sisi human capital dan tentunya penguatan dari sisi teknologi digital.
( )
"Bank Syariah Indonesia berkomitmen untuk menjadi lembaga perbankan yang melayani segala lini masyarakat, menjadi bank yang modern serta inklusif dalam memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat dan tetap menjunjung tinggi yang prima sesuai dengan kebutuhan nasabah," kata dia.
Selain menjalankan fungsi intermediari dan menyalurkan pajak, Bank Syariah Indonesia juga memiliki konsep yang dapat dioptimalkan untuk melakukan pemerataan ekonomi masyarakat melalui Ziswaf (Zakat, Infaq, Sadaqah).
(ind)