Ini 8 Perusahaan Anak BUMN yang Ingin Melantai di Bursa Saham

Jum'at, 05 Februari 2021 - 08:51 WIB
loading...
Ini 8 Perusahaan Anak...
foto/ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan, 8-12 perseroan pelat merah akan melakukan penawaran umum perdana di pasar modal atau Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga tiga tahun mendatang. Perusahaan yang dimaksud adalah BUMN dan anak cucu usahanya.

"Ini menjadi bagian dari penerapan transparansi dan good corporate governance (GCG). Kami akan listing lebih banyak BUMN lagi, anak atau cucunya," ujar Erick dikutip Jumat (5/2/2021). ( Baca juga:12 BUMN Bakal IPO, Tebak Siapa Saja? )

Lantas, BUMN dan anak usaha di sektor mana saja yang akan mencatatkan saham di pasar modal Indonesia? Dari arsip pemberitaan MNC Portal, sejumlah perseroan pelat merah yang nantinya melakukan initial public offering (IPO) di antaranya:

Anak Usaha PT Pertamina (Persero).

Tahun ini manajemen Pertamina akan melakukan penawaran perdana saham anak usahanya di BEI. Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membenarkan rencana tersebut.

Dia menuturkan, IPO sub-holding sudah menjadi alternatif agar perseroan memperoleh pendanaan di pasar modal. Rencana itu sudah melalui kajian yang matang. "Semua pasti sudah melalui kajian yang matang," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia.

Dewan Komisaris perseroan pun telah memberi restu. Meski begitu, dia belum membeberkan anak usaha mana yang melangkah ke BEI. Terkait hal ini akan diputuskan dalam forum dewan komisaris Pertamina.

Anak Usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk

Direksi emiten infrastruktur pelat merah, Adhi Karya, berencana mendorong PT Adhi Commuter Properti (ACP) dan PT Adhi Persada Gedung (AGP) untuk go public. Rencana itu bahkan sudah disiasati sejak 2019 lalu.

Meski begitu, pada Desember 2020 lalu, manajemen mengumumkan adanya penundaan anak usahanya untuk melantai di bursa saham.
Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi menuturkan, situasi pandemi Covid-19 tidak memungkinkan bagi pasar modal, maka perusahaan memutuskan untuk melakukan penundaan. Nantinya setelah kondisi mulai membaik, maka perseroan akan menempuh upaya tersebut.

Anak usaha PT Wijaya Karya Tbk

Pada agustus 2020 lalu, PT Wika Realty anak usaha WIKA, batal melepas saham perdananya. Alhasil, perseroan pelat merah itu gagal melantai di bursa Indonesia.

Meski begitu, Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyebut, rencana IPO masih menunggu kelanjutan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam membentuk subholding perhotelan.

Anak Usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

Telkom melalui PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) akan melakukan initial public offering. Manajemen Telkom tengah melakukan persiapan secara komprehensif untuk melepas Mitratel untuk menjadi perusahaan terbuka.

Anak Usaha PT Krakatau Steel Tbk (KRAS)

Direksi KRAS berencana melepas tiga anak perusahaannya untuk melantai di bursa. Ketiganya adalah PT Krakatau Tirta Industri, PT Krakatau Bandar Samudera, dan PT Industrial Estate. Rencana itu sudah diumumkan sejak 2019 lalu.

Direktur Utama KRAS Silmy Karim menyebut, aksi korporasi ini masuk dalam opsi pembenahan fundamental perusahaan sampai tiga tahun mendatang atau 2019-2021.

Anak Usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)

Pelindo II memastikan rencana penawaran umum perdana dua anak usaha ditunda sejak 2020 lalu karena kondisi pasar modal yang belum stabil. Perseroan akan melepas saham perdana dua anak usaha, yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK).

"Kondisi market tidak begitu menggembirakan saat ini karena adanya pandemi, jadi kami putuskan untuk menundanya," kata Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono dalam Market Review IDX Channel.
Perseroan akan kembali merevisi rencana strategis tersebut. Penundaan IPO ini dilakukan sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.

PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN bakal mengantar anak usahanya, PTPN V, ke lantai BEI pada 2023 mendatang. Aksi korporasi dilakukan untuk membiayai rencana perluasan area tanam. ( Baca juga:Kudeta Militer, Myanmar Blokir Facebook dan Gerombolannya )

Mengutip situs resmi PTPN V, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Abdul Ghani mengatakan, IPO akan dilakukan pada 2023 mendatang. “Mungkin 2023 kami coba untuk PTPN V. Itu semua kami lakukan untuk memperluas area tanam dan industri hilir,” kata dia.

Rumah Sakit Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni)

Sejak Maret 2019 lalu, manajemen rumah sakit Pelni membeberkan optimisme rencana perseroan menggelar penawaran umum saham perdana. Namun rencana tersebut tertunda karena belum mendapatkan izin dari Menteri BUMN yang kala itu dipimpin Rini Soemarno.

Namun, kebijakan menjadi berbeda saat Kementerian BUMN dinahkodai Erick Thohir. Mantan Bos Inter Milan itu membuka akses dan kesempatan RS Pelni untuk melakukan aksi korporasi tersebut.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2181 seconds (0.1#10.140)