Edhy Prabowo Ingin Maksimalkan Serapan KUR Sektor Kelautan dan Perikanan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dinilai sangat efektif untuk mendorong pertumbuhan usaha di sektor kelautan dan perikanan.
"Ekonomi Indonesia akan berjalan dengan baik manakala pelaku usaha tampil ke depan. Tampilnya mereka kedepan karena adanya akses kemudahan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Jakarta, Sabtu (16/5/2020).
Dia melanjutkan, selama ini KUR belum dimanfaatkan secara maksimal untuk membangun sektor kelautan dan perikanan. Hal ini merujuk pada serapan KUR yang baru mencapai Rp2,5 triliun dari pagu yang disiapkan sebesar Rp190 triliun di tahun 2020.
"KUR yang selama ini sudah menjadi alat bantu yang menurut saya sangat efektif tapi belum terlaksana dengan baik," urainya. Baca Juga: Percepat Penyaluran KUR, KKP Optimalkan Peran Penyuluh Perikanan
Kendati serapan di sektor kelautan dan perikanan masih rendah, Edhy enggan berdebat dan mencari kambing hitam. Sebaliknya, dia memilih untuk menyiapkan langkah-langkah agar para pelaku usaha bisa dan berani memanfaatkan KUR yang memiliki bunga sebesar 6%. Langkah-langkah yang dimaksud ialah kemudahan dalam perizinan.
"Nah dari angka yang ada, untuk tidak menjadi perdebatan, maka itu, KKP melakukan langkah terobosan. Kita memberikan penguatan kepada pelaku usaha," jelas Edhy Prabowo.
Menteri Edhy pun menyebut minimnya serapan KUR terjadi karena kurangnya informasi ke masyarakat. Terlebih berdasarkan pengamatannya di lapangan, masyarakat justru berani menerima kredit informal. Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, Menteri Keuangan serta Presiden Joko Widodo telah mengintruksikan agar dana KUR segera dimanfaatkan.
"Pengetahuan-pengetahuan ini dalam forum ini, kami harapkan bisa clear semua," tegasnya.
Karenanya, dalam kesempatan ini, Edhy Prabowo mengajak para peserta MFBIF untuk betul-betul mengikuti seminar dengan baik. Selain itu, dia meminta peserta untuk menyimak hingga nantinya bisa memanfaatkan KUR sebaik-baiknya untuk sektor kelautan dan perikanan. Terlebih program KUR saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
"KUR sekarang berbeda. Saya ingat sekali waktu saya sebagai anggota Komisi VI DPR dulu, KUR itu hanya dapat Rp5 juta meningkat jadi Rp25 juta dan sekarang Rp50 juta tanpa agunan. Bahkan bisa akumulasi," sambungnya.
Jika nantinya pelaku usaha dan masyarakat menemukan kendala atau pelanggaran, Edhy Prabowo meminta agar mereka tidak takut untuk melapor. Dia menegaskan, pihaknya agar segera merespons dan bergerak untuk melakukan penanganan.
"Kalau nanti ketemu ada pelanggaran tolong dicatat dan dilaporkan ke kami. Anda adalah pahlawan ekonomi," jelasnya.
"Ekonomi Indonesia akan berjalan dengan baik manakala pelaku usaha tampil ke depan. Tampilnya mereka kedepan karena adanya akses kemudahan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo di Jakarta, Sabtu (16/5/2020).
Dia melanjutkan, selama ini KUR belum dimanfaatkan secara maksimal untuk membangun sektor kelautan dan perikanan. Hal ini merujuk pada serapan KUR yang baru mencapai Rp2,5 triliun dari pagu yang disiapkan sebesar Rp190 triliun di tahun 2020.
"KUR yang selama ini sudah menjadi alat bantu yang menurut saya sangat efektif tapi belum terlaksana dengan baik," urainya. Baca Juga: Percepat Penyaluran KUR, KKP Optimalkan Peran Penyuluh Perikanan
Kendati serapan di sektor kelautan dan perikanan masih rendah, Edhy enggan berdebat dan mencari kambing hitam. Sebaliknya, dia memilih untuk menyiapkan langkah-langkah agar para pelaku usaha bisa dan berani memanfaatkan KUR yang memiliki bunga sebesar 6%. Langkah-langkah yang dimaksud ialah kemudahan dalam perizinan.
"Nah dari angka yang ada, untuk tidak menjadi perdebatan, maka itu, KKP melakukan langkah terobosan. Kita memberikan penguatan kepada pelaku usaha," jelas Edhy Prabowo.
Menteri Edhy pun menyebut minimnya serapan KUR terjadi karena kurangnya informasi ke masyarakat. Terlebih berdasarkan pengamatannya di lapangan, masyarakat justru berani menerima kredit informal. Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, Menteri Keuangan serta Presiden Joko Widodo telah mengintruksikan agar dana KUR segera dimanfaatkan.
"Pengetahuan-pengetahuan ini dalam forum ini, kami harapkan bisa clear semua," tegasnya.
Karenanya, dalam kesempatan ini, Edhy Prabowo mengajak para peserta MFBIF untuk betul-betul mengikuti seminar dengan baik. Selain itu, dia meminta peserta untuk menyimak hingga nantinya bisa memanfaatkan KUR sebaik-baiknya untuk sektor kelautan dan perikanan. Terlebih program KUR saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
"KUR sekarang berbeda. Saya ingat sekali waktu saya sebagai anggota Komisi VI DPR dulu, KUR itu hanya dapat Rp5 juta meningkat jadi Rp25 juta dan sekarang Rp50 juta tanpa agunan. Bahkan bisa akumulasi," sambungnya.
Jika nantinya pelaku usaha dan masyarakat menemukan kendala atau pelanggaran, Edhy Prabowo meminta agar mereka tidak takut untuk melapor. Dia menegaskan, pihaknya agar segera merespons dan bergerak untuk melakukan penanganan.
"Kalau nanti ketemu ada pelanggaran tolong dicatat dan dilaporkan ke kami. Anda adalah pahlawan ekonomi," jelasnya.
(bon)