RI Usul Pariwisata Masuk dalam ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indonesia berharap segera mengoperasionalisasikan ASEAN Travel Corridor Arrangement Framework (ATCAF) yang saat ini masih dikhususkan untuk perjalanan bisnis esensial, untuk ke depan dapat mencakup sektor pariwisata dan dapat diperluas hingga negara ASEAN Plus Three (Jepang, Korea Selatan, dan China).
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, mengatakan, Indonesia merupakan negara pemrakarsa ATCAF yang telah disepakati para pemimpin negara ASEAN pada forum KTT ASEAN ke-37, November 2020.
"Inisiatif tersebut kini hanya dikhususkan untuk perjalanan bisnis esensial, tetapi sektor pariwisata juga bisa memainkan peran penting untuk meningkatkan harmonisasi penerapan protokol kesehatan dan mekanisme pelacakan kontak dalam pilar ASEAN," kata Angela saat berbicara di forum "The 20th Meeting of ASEAN Plus Three (China, Japan, and Republic of Korea) Tourism Ministers" yang berlangsung secara daring, Jumat (5/2/2021).
( )
Sementara untuk konteks kerja sama pariwisata ASEAN, Indonesia mengusulkan dua gagasan utama. Pertama adalah penyusunan direktori ASEAN Plus Three Tourism and Training Education Network (APTTEN) dan kedua, Perluasan ASEAN MRA-TP Agreement to Plus Three Countries. "Kami yakin program-program tersebut akan bermanfaat bagi hubungan kami, maka kami mohon dukungannya dalam hal ini," kata Angela.
Baca juga: Lockdown Akhir Pekan, Bisnis Hotel Tinggal Nunggu Sekarat
Pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional dikatakan Angela, merupakan salah satu prioritas yang dijalankan pemerintah Indonesia pada 2020. Kemenparekraf/Baparekraf telah meluncurkan dan mengimplementasikan protokol kesehatan berbasis CHSE termasuk program sertifikasi gratis CHSE secara nasional bagi bisnis pariwisata.
( )
Selain itu juga dana hibah sebesar Rp3,3 triliun untuk membantu keuangan sektor hotel dan restoran untuk operasional dan penerapan protokol kesehatan.
"Tahun ini kami berkomitmen untuk memperluas kedua program tersebut, sejalan dengan program vaksinasi yang telah dimulai sejak pertengahan bulan lalu dan telah didistribusikan ke seluruh Indonesia yang sepenuhnya didanai oleh pemerintah," kata Angela.
( )
"The 20th Meeting of ASEAN Plus Three (China, Japan and Republic of Korea) Tourism Ministers" dipimpin oleh Menteri Pariwisata Kamboja, Dr. Thong Khon serta Wakil Menteri Budaya dan Pariwisata Cina, Xu Zhang.
Dalam kesempatan tersebut disepakati rencana kerja sama pariwisata ASEAN Plus Three (APT) 2021-2025 yang fokus pada penguatan kerja sama pariwisata APT 5 tahun ke depan dan mengutamakan pemulihan pariwisata di kawasan APT.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo, mengatakan, Indonesia merupakan negara pemrakarsa ATCAF yang telah disepakati para pemimpin negara ASEAN pada forum KTT ASEAN ke-37, November 2020.
"Inisiatif tersebut kini hanya dikhususkan untuk perjalanan bisnis esensial, tetapi sektor pariwisata juga bisa memainkan peran penting untuk meningkatkan harmonisasi penerapan protokol kesehatan dan mekanisme pelacakan kontak dalam pilar ASEAN," kata Angela saat berbicara di forum "The 20th Meeting of ASEAN Plus Three (China, Japan, and Republic of Korea) Tourism Ministers" yang berlangsung secara daring, Jumat (5/2/2021).
( )
Sementara untuk konteks kerja sama pariwisata ASEAN, Indonesia mengusulkan dua gagasan utama. Pertama adalah penyusunan direktori ASEAN Plus Three Tourism and Training Education Network (APTTEN) dan kedua, Perluasan ASEAN MRA-TP Agreement to Plus Three Countries. "Kami yakin program-program tersebut akan bermanfaat bagi hubungan kami, maka kami mohon dukungannya dalam hal ini," kata Angela.
Baca juga: Lockdown Akhir Pekan, Bisnis Hotel Tinggal Nunggu Sekarat
Pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional dikatakan Angela, merupakan salah satu prioritas yang dijalankan pemerintah Indonesia pada 2020. Kemenparekraf/Baparekraf telah meluncurkan dan mengimplementasikan protokol kesehatan berbasis CHSE termasuk program sertifikasi gratis CHSE secara nasional bagi bisnis pariwisata.
( )
Selain itu juga dana hibah sebesar Rp3,3 triliun untuk membantu keuangan sektor hotel dan restoran untuk operasional dan penerapan protokol kesehatan.
"Tahun ini kami berkomitmen untuk memperluas kedua program tersebut, sejalan dengan program vaksinasi yang telah dimulai sejak pertengahan bulan lalu dan telah didistribusikan ke seluruh Indonesia yang sepenuhnya didanai oleh pemerintah," kata Angela.
( )
"The 20th Meeting of ASEAN Plus Three (China, Japan and Republic of Korea) Tourism Ministers" dipimpin oleh Menteri Pariwisata Kamboja, Dr. Thong Khon serta Wakil Menteri Budaya dan Pariwisata Cina, Xu Zhang.
Dalam kesempatan tersebut disepakati rencana kerja sama pariwisata ASEAN Plus Three (APT) 2021-2025 yang fokus pada penguatan kerja sama pariwisata APT 5 tahun ke depan dan mengutamakan pemulihan pariwisata di kawasan APT.
(ind)