Coba Mobil Listrik Jakarta-Ciheras, Dekom PJB: Tetap Kencang Walaupun Diguyur Hujan
loading...
Dewan Komisaris (Dekom) PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Defy Indiyanto Budiarto (kanan) dan Benny Marbun saat melakukan kunjungan kerja ke Ciheras, Tasikmalaya wilayah selatan pada Kamis (4/2/2021).
A
A
A
JAKARTA - Dewan Komisaris (Dekom) PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Defy Indiyanto Budiarto dan Benny Marbun melakukan kunjungan kerja ke Ciheras, Kabupaten Tasikmalaya wilayah selatan pada Kamis (4/2/2021) dengan mengendarai mobil listrik IONIQ.
Defy mengatakan, kunjungan ini dilakukan untuk melihat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) serta melihat pengembangan prototype Permanent Magnet Generator (PMG) berkapasitas 100 KW yang dilakukan oleh Ricky Elson, seorang ahli mobil listrik.
(Baca juga:Faktor Harga Masih Jadi Masalah Besar Mobil Listrik di ASEAN)
“Melalui pengembangan ini, PJB menjadi pioner dalam membuka kemungkinan kemajuan teknologi energi terbarukan di Indonesia ke depan,” kata Defy dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/2/2021).
Sementara itu, Benny Marbun mengatakan, selama perjalanan dari Jakarta ke Ciheras, mobil listrik yang dikendarai keduanya melakukan pengisian (charging) baterai di empat lokasi yaitu PLN UP3 Bandung, Hotel Santika, Tasikmalaya; Ciheras, dan di Kantor PLN UP3 Bandung.
(Baca juga:Akhirnya Apple dan Hyundai-Kia Sepakati Kerja Sama Membuat Mobil Listrik)
“Meskipun dalam perjalanan turun hujan lebat serta jalan berliku, namun kendaraan dapat bergerak normal dan melaju kencang,” katanya.
Proyek PLTB di Ciheras dimulai pada 2010 dengan bantuan PLN Puslitbang yang membangun 5 tower PLTB dengan kapasitas 2.500 Watt Peak. Pada 2017, PJB menambah 5 tower PLTB dengan kapasitas 2.500 Watt Peak dan juga PLTS dengan kapasitas 2.000 Watt Peak.
(Baca juga:DiJepang Jumlah SPKLU Lampaui SPBU, Tapi Mobil Listrik Belum Populer)
Sebanyak 10 tower PLTB dan PLTS tersebut digabungkan menjadi pembangkit di Ciheras di bawah intentitas Lentera Bumi Nusantara yang digawangi Ricky Elson.
Sementara di Indonesia, pengembangan EBT dimulai sejak 2010. Mulai dari mobil listrik, kemudian dilanjutkan dengan perancangan dan pemasangan Pembangkit Listrik EBT yaitu PLTB dan PLTS.
Defy mengatakan, kunjungan ini dilakukan untuk melihat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) serta melihat pengembangan prototype Permanent Magnet Generator (PMG) berkapasitas 100 KW yang dilakukan oleh Ricky Elson, seorang ahli mobil listrik.
(Baca juga:Faktor Harga Masih Jadi Masalah Besar Mobil Listrik di ASEAN)
“Melalui pengembangan ini, PJB menjadi pioner dalam membuka kemungkinan kemajuan teknologi energi terbarukan di Indonesia ke depan,” kata Defy dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (6/2/2021).
Sementara itu, Benny Marbun mengatakan, selama perjalanan dari Jakarta ke Ciheras, mobil listrik yang dikendarai keduanya melakukan pengisian (charging) baterai di empat lokasi yaitu PLN UP3 Bandung, Hotel Santika, Tasikmalaya; Ciheras, dan di Kantor PLN UP3 Bandung.
(Baca juga:Akhirnya Apple dan Hyundai-Kia Sepakati Kerja Sama Membuat Mobil Listrik)
“Meskipun dalam perjalanan turun hujan lebat serta jalan berliku, namun kendaraan dapat bergerak normal dan melaju kencang,” katanya.
Proyek PLTB di Ciheras dimulai pada 2010 dengan bantuan PLN Puslitbang yang membangun 5 tower PLTB dengan kapasitas 2.500 Watt Peak. Pada 2017, PJB menambah 5 tower PLTB dengan kapasitas 2.500 Watt Peak dan juga PLTS dengan kapasitas 2.000 Watt Peak.
(Baca juga:DiJepang Jumlah SPKLU Lampaui SPBU, Tapi Mobil Listrik Belum Populer)
Sebanyak 10 tower PLTB dan PLTS tersebut digabungkan menjadi pembangkit di Ciheras di bawah intentitas Lentera Bumi Nusantara yang digawangi Ricky Elson.
Sementara di Indonesia, pengembangan EBT dimulai sejak 2010. Mulai dari mobil listrik, kemudian dilanjutkan dengan perancangan dan pemasangan Pembangkit Listrik EBT yaitu PLTB dan PLTS.
(dar)
Explore More