Mentan: Kalau Subsidi Pupuk Dihapus, Produktivitas Padi Bisa Loyo

Senin, 08 Februari 2021 - 17:45 WIB
loading...
Mentan: Kalau Subsidi Pupuk Dihapus, Produktivitas Padi Bisa Loyo
Mentan Syahrul Limpo khawatir jika pupuk bersubsidi dihapuskan akan berpengaruh pada produktivitas padi nasional. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meminta agar Komisi IV tidak gegabah untuk memastikan pupuk bersubsidi dihilangkan. Jika dihilangkan, produktivitas padi/gabah diyakini nakal turun menjadi di bawah 5 ton per hektare.



"Produksi pupuk kita memang masih kalah tapi kalau dihilangkan subsidi pupuk maka produktivitasnya akan turun dan kita akan kalah dengan beberapa negara lainnya termasuk Vietnam," kata Syahrul dalam secara virtual, Senin (8/2/2021).

Dia memerinci, Berdasarkan data Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) tahun 2018, produksi tanaman padi di Thailand hanya 3,09 ton per ha, Filipina 3,97 ton per ha, India 3,88 ton per ha, serta Pakistan 3,84 ton per ha. Di Asia Tenggara, produksi padi Indonesia hanya kalah dengan Vietnam yang mencapai 5,8 ton per ha.

"Sebelum ada pupuk subsidi hanya 4 ton per hektare. Ini sudah terlalu bagus. Setelah ada pupuk ini pertumbuhannya 5,2 ton per hektare. Jadi apakah ini berhasil atau tidak berhasil dengan pupuk itu, harus dipertimbangkan," tandasnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi IV fraksi PDIP, Riezky Aprilia, menyinggung kelangkaan pupuk dalam rapat bersama Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo. Menurut pengakuan Riezky, para petani curhat meminta agar program subsidi pupuk tersebut dihapuskan saja. Sebab mereka justru kesulitan untuk mendapatkan akses ke pupuk.



Ini juga sejalan dengan apa yang disoroti Presiden Jokowi baru-baru ini. Presiden Jokowi diketahui mempertanyakan besaran subsidi pupuk yang mencapai Rp33 triliun per tahun namun dinilai tidak mampu menggenjot produktivitas.

"Terkait Rp33 triliun subsidi pupuk, outputnya dalam produktivitas signifikan atau tidak? Kelangkaan pupuk masih terjadi," tandasnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2076 seconds (0.1#10.140)