Bertemu Dubes Denmark, Menteri Trenggono Dorong Kerja Sama Teknologi Terbarukan Berbasis Kelautan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah bertemu Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Lars Bo Larsen di Kantor KKP Jakarta. Keduanya membahas sejumlah isu strategis di sektor kelautan dan perikanan dan potensi kerja sama dua negara.
Salah satu yang dibahas mengenai pemanfaatan energi baru dan terbarukan untuk pengembangan sektor kelautan dan perikanan. Sepertinya misalnya pemanfaatan listrik untuk kapal penangkap ikan. Menteri Trenggono pun berharap adanya kerja sama di bidang ini ke depannya antara KKP dengan Denmark.
"Saya sangat tertarik dengan ide pemanfaatan listrik guna mengoptimalkan kinerja kapal penangkap ikan. Diharapkan dengan adanya teknologi tersebut dalam transportasi laut, maka hasil tangkap semakin meningkat," ujar Menteri Trenggono di Jakarta, Kamis (11/2/2021).
( )
Menteri Trenggono juga menawarkan kolaborasi menggarap potensi bahari di Indonesia. Salah satu yang potensial dikerjasamakan adalah program Lumbung Ikan Nasional di Maluku yang pembangunannya akan segera dilakukan.
Untuk mendukung program ini, pemerintah Indonesia akan membangun pelabuhan terpadu yang menggabungkan antara hulu dengan hilir. Nantinya akan ada industri perikanan yang dapat diisi oleh para investor.
Hal lain yang dibahas adalah tindak-lanjut dari Bilateral Maritime Forum (BMF) 2020 untuk melaksanakan kegiatan Marine Spatial Planning berupa workshop dan juga pelatihan fishing vessel personnel. "Serta upaya melestarikan ekosistem kelautan melalui program rehabilitasi mangrove yang didukung oleh Bank Dunia," ungkap dia.
( )
Sementara itu, Lars Bo Larsen dalam kesempatan yang sama menyambut baik rencana kerja sama dalam hal energi baru dan terbarukan berbasis kelautan. Pihaknya sejauh ini sudah menjalin kerja sama dengan Kementerian ESDM.
"Denmark telah melakukan kerja sama energi baru dan terbarukan dengan Kementerian ESDM dan untuk sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi pokok bahasan kerja sama,” tandas dia.
Salah satu yang dibahas mengenai pemanfaatan energi baru dan terbarukan untuk pengembangan sektor kelautan dan perikanan. Sepertinya misalnya pemanfaatan listrik untuk kapal penangkap ikan. Menteri Trenggono pun berharap adanya kerja sama di bidang ini ke depannya antara KKP dengan Denmark.
"Saya sangat tertarik dengan ide pemanfaatan listrik guna mengoptimalkan kinerja kapal penangkap ikan. Diharapkan dengan adanya teknologi tersebut dalam transportasi laut, maka hasil tangkap semakin meningkat," ujar Menteri Trenggono di Jakarta, Kamis (11/2/2021).
( )
Menteri Trenggono juga menawarkan kolaborasi menggarap potensi bahari di Indonesia. Salah satu yang potensial dikerjasamakan adalah program Lumbung Ikan Nasional di Maluku yang pembangunannya akan segera dilakukan.
Untuk mendukung program ini, pemerintah Indonesia akan membangun pelabuhan terpadu yang menggabungkan antara hulu dengan hilir. Nantinya akan ada industri perikanan yang dapat diisi oleh para investor.
Hal lain yang dibahas adalah tindak-lanjut dari Bilateral Maritime Forum (BMF) 2020 untuk melaksanakan kegiatan Marine Spatial Planning berupa workshop dan juga pelatihan fishing vessel personnel. "Serta upaya melestarikan ekosistem kelautan melalui program rehabilitasi mangrove yang didukung oleh Bank Dunia," ungkap dia.
( )
Sementara itu, Lars Bo Larsen dalam kesempatan yang sama menyambut baik rencana kerja sama dalam hal energi baru dan terbarukan berbasis kelautan. Pihaknya sejauh ini sudah menjalin kerja sama dengan Kementerian ESDM.
"Denmark telah melakukan kerja sama energi baru dan terbarukan dengan Kementerian ESDM dan untuk sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi pokok bahasan kerja sama,” tandas dia.
(ind)