BI Targetkan Penambahan Merchant QRIS di Sumut hingga 500 Ribu Tahun Ini
loading...
A
A
A
DAIRI - Bank Indonesia terus berupaya memperluas penggunaan transaksi pembayaran secara digital di Sumatera Utara. Salah satunya dengan menambah merhant-merchant yang dapat menerima penggunaan transaksi QRCode Indonesian Standart (QRIS) .
Direktur Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara Andi S. Wiyana mengatakan, saat ini telah ada sekira 240 ribu merchant QRIS di Sumatera Utara. Terdiri dari merchant kuliner, belanja, hingga wahana wisata. Jumlah itu tumbuh lebih dari 10% dibandingkan tahun lalu.
"Ada pertumbuhan sekitar belasan persen. Tapi kita belum bisa merinci klasifikasi merchantnya," kata Andi di sela-sela peluncuran marketplace visitdairi.com di Taman Wisata Iman, Dairi, Sumatera Utara, Jumat (19/2/2021). ( Baca juga: BI Sanjung Kaum Milenial yang Gerakkan Ekonomi Digital )
Andi lebih lanjut mengatakan, pada tahun ini mereka menargetkan penambahan merchant QRIS yang jauh lebih besar lagi. Mereka memproyeksikan jumlah merchant dapat bertambah hingga dua kali lipat menjadi sekira 500 ribu merchant.
"Iya kita harapannya bisa menembus dua kali lipat dari tahun ini. Saat ini kita terbanyak di luar Pula Jawa," tukasnya.
Andi mengungkapkan, untuk merealisasikan target tersebut, mereka akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi untuk lebih meningkatkan implementasi dari pembayaran nontunai.
'Kita lihat di masa pandemi ini, pembayaran dengan nontunai ini yang bisa membuat teman-teman UKM khususnya di bidang kreatif, tetap hidup bahkan lebih maju," pungkasnya.
Bupati Kabupaten Dairi Eddy Keleng Ate Berutu menyebut digitalisasi aktivitas perekonomian masyarakat merupakan jawaban atas tantangan ekonomi yang muncul akibat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Digitalisasi aktifitas ekonomi, termasuk transaksi, memungkinkan masyarakat mereka untuk mendapatkan pasar yang lebih luas dan kemudahan transaksi. ( Baca juga:5 Cara Menurunkan Berat Badan untuk Penderita Diabetes )
"Di tengah pandemi kita memang perlu memberikan ikan kepada masyarakat kita. Tapi kami memilih cara yang lain. Dengan adanya platform ini, kami seolah memberikan pancing dan mengajarkan masyarakat kami cara memancing agar mereka bisa melanjutkan hidupnya," tambah Eddy.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut untuk bertahan di tengah melemahnya perekonomian akibat pandemi Covid-19, berinovasi merupakan sebuah keharusan. Seperti misalnya melakukan digitalisasi terhadap sektor-sektor perekonomian masyarakat sehingga lebih efisien dan berdaya saing.
"Pandemi ini hanya bisa kita lawan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan serta terus berinovasi dalam perekonomian," pungkasnya.
Direktur Bank Indonesia Wilayah Sumatera Utara Andi S. Wiyana mengatakan, saat ini telah ada sekira 240 ribu merchant QRIS di Sumatera Utara. Terdiri dari merchant kuliner, belanja, hingga wahana wisata. Jumlah itu tumbuh lebih dari 10% dibandingkan tahun lalu.
"Ada pertumbuhan sekitar belasan persen. Tapi kita belum bisa merinci klasifikasi merchantnya," kata Andi di sela-sela peluncuran marketplace visitdairi.com di Taman Wisata Iman, Dairi, Sumatera Utara, Jumat (19/2/2021). ( Baca juga: BI Sanjung Kaum Milenial yang Gerakkan Ekonomi Digital )
Andi lebih lanjut mengatakan, pada tahun ini mereka menargetkan penambahan merchant QRIS yang jauh lebih besar lagi. Mereka memproyeksikan jumlah merchant dapat bertambah hingga dua kali lipat menjadi sekira 500 ribu merchant.
"Iya kita harapannya bisa menembus dua kali lipat dari tahun ini. Saat ini kita terbanyak di luar Pula Jawa," tukasnya.
Andi mengungkapkan, untuk merealisasikan target tersebut, mereka akan bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi untuk lebih meningkatkan implementasi dari pembayaran nontunai.
'Kita lihat di masa pandemi ini, pembayaran dengan nontunai ini yang bisa membuat teman-teman UKM khususnya di bidang kreatif, tetap hidup bahkan lebih maju," pungkasnya.
Bupati Kabupaten Dairi Eddy Keleng Ate Berutu menyebut digitalisasi aktivitas perekonomian masyarakat merupakan jawaban atas tantangan ekonomi yang muncul akibat pandemi Covid-19 seperti saat ini. Digitalisasi aktifitas ekonomi, termasuk transaksi, memungkinkan masyarakat mereka untuk mendapatkan pasar yang lebih luas dan kemudahan transaksi. ( Baca juga:5 Cara Menurunkan Berat Badan untuk Penderita Diabetes )
"Di tengah pandemi kita memang perlu memberikan ikan kepada masyarakat kita. Tapi kami memilih cara yang lain. Dengan adanya platform ini, kami seolah memberikan pancing dan mengajarkan masyarakat kami cara memancing agar mereka bisa melanjutkan hidupnya," tambah Eddy.
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut untuk bertahan di tengah melemahnya perekonomian akibat pandemi Covid-19, berinovasi merupakan sebuah keharusan. Seperti misalnya melakukan digitalisasi terhadap sektor-sektor perekonomian masyarakat sehingga lebih efisien dan berdaya saing.
"Pandemi ini hanya bisa kita lawan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan serta terus berinovasi dalam perekonomian," pungkasnya.
(uka)