Ekspor Nonmigas Pendongkrak Neraca Perdagangan Januari 2021

Rabu, 24 Februari 2021 - 22:05 WIB
loading...
Ekspor Nonmigas Pendongkrak...
Kepala Staf Presiden, Panutan S. Sulendrakusuma mengatakan, ekspor nonmigas naik sebesar 12,5% sepanjang Januari 2021 menjadi penyubang terbesar surplus neraca perdangangan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pemerintah berhasil mencatat surplus neraca perdagangan per Januari 2021 sebesar USD2,0 miliar. Hal ini membuat pemerintah semakin yakin pertumbuhan ekonomi tahun 2021 membaik.

"Surplus neraca dagang ini diperkirakan menyumbang positif pada pertumbuhan ekonomi kuartal I-2021. Catatan tersebut juga menunjukkan bagaimana kerja keras Pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi selama masa pandemi Covid-19," ujar Deputi III Kepala Staf Presiden, Panutan S. Sulendrakusuma.



Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Panutan memaparkan, surplus neraca dagang terdorong naiknya nilai ekspor. Sepanjang Januari 2021, nilai ekspor Indonesia tumbuh 12,2% secara year on year (yoy) atau menjadi USD15,3 miliar.

Menurut Panutan, peningkatan nilai ekspor tersebut cukup tinggi di tengah kontraksi pertumbuhan ekonomi sebagian besar negara-negara. Sambung dia menambahkan, peningkatan ekspor nonmigas sebesar 12,5% sepanjang Januari 2021 menjadi penyubang terbesar surplus neraca perdangangan.

Selain kontribusi dari sektor minyak dan gas yang juga meningkat 8,3% yoy. "Terutama dari kelompok komoditi nonmigas, seperti pertanian, pertambangan, dan industri dengan kenaikan berturut-turut sebesar 13,9 persen, 16,9 persen, dan 11,7 persen yoy," jelasnya.

Di sisi lain, nilai impor Januari 2021 mencapai USD13,3 miliar, atau terkoreksi 6,5% yoy. Panutan menjelaskan, impor migas dan nonmigas turun berturut-turut 21,9% dan 4,0% yoy.

Dari kelompok barang, penurunan terjadi pada barang konsumsi, bahan baku/penolong, dan barang modal berturut-turut turun sebesar 2,9%, 6,1%, dan 10,7% yoy.



Sebelumnya, Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan, surplus neraca dagang pada Januari 2021 lebih bagus dari Januari 2020 dan Januari 2019. Pada Januari 2020 neraca dagang mengalami defisit USD640 juta dan pada Januari 2019 defisit USD980 juta.

"Sehingga memberi harapan pada pemulihan ekonomi," papar Suhariyanto saat rilis data neraca perdagangan periode Januari 2021.

Suhariyanto juga menambahkan, catatan surplus neraca dagang Januari 2021 menimbulkan harapan bahwa ekspor di bulan-bulan ke depan akan terus tumbuh dan pemulihan ekonomi berjalan sesuai dengan harapan.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1959 seconds (0.1#10.140)