Jelang Puasa, Airlangga Tegaskan Bakal Jaga Stok dan Harga Pangan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan memastikan ketersedian pangan saat puasa dan Lebaran terjaga. Hal ini dilakukan agar tidak terjadinya lonjakan harga.
Jenis pangan yang dijaga pemerintah utamanya yang masuk ke dalam kelompok penting dan dibutuhkan. Khususnya, pada saat Ramadan dan menjelang Lebaran. ( Baca juga:Airlangga Ungkap Rencana Indonesia Akan Buat 'Bank Emas' )
"Lalu pemerintah juga melihat bahwa komoditas pangan menjadi penting, sehingga salah satu yang penting adalah penyediaan beras dengan stok 1-1,5 juta ton, pengadaan daging, dan penyediaan gula, baik untuk konsumsi maupun industri. Menghadapi Lebaran akan menjadi catatan agar ketersedian dan harga betul-betul tersedia untuk masyarakat," kata Airlangga dalam video virtual, Kamis (4/3/2021).
Ketersediaan bahan pangan saat Ramadan dan menjelang Lebaran diharapkan dapat membantu kenaikan konsumsi masyarakat. Jadi, selaras dengan kebijakan-kebijakan lain yang dilakukan pemerintah untuk mendorong konsumsi. ( Baca juga:Soal Kedaulatan Digital, DPR Sarankan Pemerintah Revisi PP )
"Pemerintah telah membuat beragam stimulus dan insentif pajak dalam mendorong daya konsumsi lebih tinggi. Saya optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mencapai target sekitar 4,5%-5,3% melalui beberapa sektor yang telah mengalami pemulihan," kata Airlangga.
Dia menambahkan, neraca perdagangan yang sepanjang 2020 surplus USD21,74 miliar turut mendukung meski terjadi penurunan di bidang impor maupun ekspor. “Namun ini memberikan harapan karena sektor pertanian dan industri sepanjang 2020 tumbuh ekspornya 14 persen dan 2,94 persen,” tandasnya.
Jenis pangan yang dijaga pemerintah utamanya yang masuk ke dalam kelompok penting dan dibutuhkan. Khususnya, pada saat Ramadan dan menjelang Lebaran. ( Baca juga:Airlangga Ungkap Rencana Indonesia Akan Buat 'Bank Emas' )
"Lalu pemerintah juga melihat bahwa komoditas pangan menjadi penting, sehingga salah satu yang penting adalah penyediaan beras dengan stok 1-1,5 juta ton, pengadaan daging, dan penyediaan gula, baik untuk konsumsi maupun industri. Menghadapi Lebaran akan menjadi catatan agar ketersedian dan harga betul-betul tersedia untuk masyarakat," kata Airlangga dalam video virtual, Kamis (4/3/2021).
Ketersediaan bahan pangan saat Ramadan dan menjelang Lebaran diharapkan dapat membantu kenaikan konsumsi masyarakat. Jadi, selaras dengan kebijakan-kebijakan lain yang dilakukan pemerintah untuk mendorong konsumsi. ( Baca juga:Soal Kedaulatan Digital, DPR Sarankan Pemerintah Revisi PP )
"Pemerintah telah membuat beragam stimulus dan insentif pajak dalam mendorong daya konsumsi lebih tinggi. Saya optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini akan mencapai target sekitar 4,5%-5,3% melalui beberapa sektor yang telah mengalami pemulihan," kata Airlangga.
Dia menambahkan, neraca perdagangan yang sepanjang 2020 surplus USD21,74 miliar turut mendukung meski terjadi penurunan di bidang impor maupun ekspor. “Namun ini memberikan harapan karena sektor pertanian dan industri sepanjang 2020 tumbuh ekspornya 14 persen dan 2,94 persen,” tandasnya.
(uka)