Menteri BUMN Pastikan Merger Perindo-Perinus Tak Matikan Nelayan

Sabtu, 06 Maret 2021 - 08:05 WIB
loading...
Menteri BUMN Pastikan...
Ilustrasi kapal ikan. Foto/Dok SINDOphoto/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan, usai penggabungan (merger) antara Perusahaan Umum Perikanan Indonesia (Perum Perindo) dan PT Perikanan Nusantara (Perinus) tidak akan memberi dampak buruk bagi para nelayan. Merger ditargetkan rampung pada semester I-2021.

Menteri BUMN Erick Thohir menyebut, usai kedua perseroan bergabung dalam satu manajemen holding, maka dipastikan perseroan tidak akan memiliki kapal ikan. Kepemilikan kapal hanya akan memberi dampak buruk bagi nelayan.

"Perinus dan Perindo mau merger, tapi Perinus dan Perindo nggak lagi punya kapal-kapal, karena kalau ada kapal-kapal matiin nelayan," ujar Erick dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jumat (5/3/2021).



Terkait hal itu, Kementerian BUMN dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah berkoordinasi. Pembicaraan kedua kementerian juga terkait cold chain (rantai pasok) perseroan setelah digabungkan.

"Bagaimana Perinus dan Perindo sinergi BUMN dengan KKP bangun cold chain, off taker-nya siapa? Kita harap apalagi sudah ada kargo Manado, Jepang-Sumatera bisa langsung, bukan nggak mungkin cold chain ini dapat message, ikan ini lagi dicari, sudah tau spesifik, nah ini nih lihat juga Perindo Perinus bagaimana bangun cold stroage mudah, tapi off take sulit," tuturnya.

Direktur Operasional Perindo Raenhat Tiranto Hutabarat mengatakan, penggabungan BUMN Perikanan akan berdampak pada bisnis perseroan. Di mana, bisnis akan menguat lantaran Perindo dan Perinus saling melengkapi dari mulai hulu ke hilir.



Konsep bisnis merger Perindo dan Perinus akan menjadi kekuatan baru di bidang perikanan. Sebab, Perindo unggul di bidang pengelolaan pelabuhan perikanan dan budidaya sedangkan Perinus masyhur di bidang perikanan tangkap. “Kekuatan Perindo dan Perinus diharapkan berperan dalam pemenuhan kebutuhan pangan berbahan ikan di Indonesia,” katanya.

Pada lini bisnis kepelabuhanan, Perindo memiliki kekuatan di beberapa segmen usaha pelabuhan perikanan yang dikelola. Pelabuhan itu antara lain Pelabuhan Perikanan Jakarta, Pelabuhan Perikanan Belawan, Pekalongan, Pemangkat, Brondong, Prigi, Lampulo Tarakan dengan menyediakan sarana produksi cold storage 6 unit berkapasitas 3.200 Ton, Unit Pengelolaan Ikan (UPI) 4 unit, layanan docking, kapal tangkap dan tampung, pabrik es, SWRO dan jasa kepelabuhanan lainnya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2127 seconds (0.1#10.140)