Pekan Depan Saham Rugi Apa Cuan? Simak Prediksinya

Senin, 08 Maret 2021 - 07:00 WIB
loading...
Pekan Depan Saham Rugi Apa Cuan? Simak Prediksinya
Ilustrasi. FOTO/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan diwarnai sejumlah sentimen pada perdagangan sepekan ke depan. Nantinya, pergerakan indeks akan dipengaruhi sentimen-sentimen tersebut.

Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mengatakan, dari luar negeri akan dipengaruhi oleh beberapa sentimen, pertama adalah mengenai Yield US Treasury, dimana pada akhir pekan pasar Wall Street terlihat mengalami kenaikan menyusul kenaikan yield obligasi pemerintah AS yang mulai tertahan.

Yield US Treasury tenor 10 tahun melemah ke level 1,55 persen setelah menyentuh posisi di atas level 1,6 persen. Angka ini adalah yang tertinggi di tahun 2021 menyusul data yang menunjukkan kenaikan pertumbuhan lapangan kerja.

"Departemen Tenaga Kerja USA melaporkan bahwa data nonfarm payrolls naik 379.000 dan tingkat pengangguran turun menjadi 6,2 persen. Data itu lebih tinggi dari ekspektasi 210.000 pekerjaan baru dan tingkat pengangguran tetap di angka 6,3 persen pada Januari. Perbaikan data ekonomi cenderung mendorong Yield US Treasury bergerak naik," ujar Hans, Minggu (7/3/2021).



Turunnya Yield US Treasury di akhir pekan dari level tertinggi di tambah harapan segera di sahkannya paket Stimulus fiskal jumbo USA membuat pasar saham di perkirakan akan menguat di awal pekan ini. Tetapi bila Yield US Treasury naik lagi dikhawatirkan pasar akan kembali terkoreksi.

Sentimen selanjutnya adanya kenaikan suku bunga acuan memicu kekhawatiran bahwa perusahaan teknologi yang berorientasi pada pertumbuhan akan mengalami gangguan. Sektor teknologi tahun lalu memimpin reli pasar, mungkin akan kesulitan memenuhi ekspektasi pertumbuhan jika biaya pinjaman mengalami kenaikan.

"Investor terlihat beralih ke saham yang dipandang berpotensi mendapatkan keuntungan dari pemulihan ekonomi, setelah peluncuran vaksinasi Covid-19 dan program vaksin di Amerika Serikat yang cukup sukses. Selain itu potensi di sahkannya paket stimulus fiskal Jumbo Amerika Serikat juga mendorong potensi pemulihan ekonomi lebih kuat dan naiknya Yield US Treasury," kata dia.

Selain itu, Senat Amerika juga akan mulai membahas paket bantuan virus Covid-19 senilai 1,9 triliun dolar AS yang diusulkan Presiden Joe Biden. Senat menyetujui untuk menghapus pembayaran secara bertahap kepada warga Amerika yang berpenghasilan lebih tinggi. Nampaknya perdebatan tentang paket stimulus jumbo ini di Senat mulai berkurang.



Sementara itu, dari dalam negeri terdapat berbagai sentimen yang akan mempengaruhi IHSG. Dimulai dari kemunculan mutasi virus Covid-19 dari Inggris atau B117 yang lebih cepat menular menjadi sentimen negatif pasar. Tetapi menurutnya pelaku pasar tampak tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut karena terjadi trend turun kasus baru Covid 19 sejak awal Februari.

"Selain itu didalam negeri juga ditandai sentimen positif akibat peningkatan jumlah vaksinasi rata-rata dalam dalam beberapa hari terakhir. Hal ini mendorong harapan akan semakin cepat proses vaksinasi nasional," ucapnya.

IHSG akan bergerak dengan support di level 6,245 sampai 6,173 dan resistance di level 6,307 sampai 6,394.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1559 seconds (0.1#10.140)