Proyek Jalan Tol Bisa Lancar, LPI Disebut Jadi Solusi Pendanaan Baru

Rabu, 10 Maret 2021 - 20:18 WIB
loading...
Proyek Jalan Tol Bisa...
LPI sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan investasi jalan tol di Indonesia. Termasuk juga bagi perseroan, karena akan memberikan solusi baru pendanaan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyambut baik pembentukan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF). Lembaga yang juga dikenal dengan sebutan Indonesia Investment Authority (INA) diyakini bisa menjadi solusi kebutuhan investasi infrastruktur termasuk jalan tol .



Direktur Keuangan Jasa Marga, Donny Arsal mengatakan, peran LPI sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan investasi jalan tol di Indonesia. Termasuk juga bagi perseroan, karena akan memberikan solusi baru pendanaan yang pada prinsipnya akan berdampak baik bagi sisi keuangan Perusahaan.

“Bisnis jalan tol merupakan bisnis yang menarik untuk dipertimbangkan investor dalam melakukan investasi, karena bisnis jalan tol memiliki recovery time yang sangat cepat dengan damage yang relatif rendah. Terutama dalam melewati krisis keuangan maupun pandemi seperti sekarang ini, sehingga bisnis jalan tol lebih stabil untuk jangka panjang,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu (10/3/2021).

Menurut Donny, pihaknya juga menyambut baik rencana SWF di Indonesia. Pasalnya, SWF ini merupakan alternatif untuk program asset recycling. Ia juga menerangkan, sudah beberapa kali melakukan asset recycling maupun equity fundraising baik itu melalui direct investment. Ketika itu dilakukan di tahun 2017 dengan melakukan divestasi sebagian ruas tol Semarang Solo dan juga Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta atau Jakarta Outer Ring Road (JORR).

Sambung dia menerangkan, ada empat manfaat dari program asset recycling SWF bagi perseroan. Pertama , yaitu meningkatkan likuiditas bagi perseroan untuk mendukung kegiatan operasional Perusahaan. Ini juga bisa menjadi alternatif pendanaan dari sisi ekuitas selain dari sumber pendanaan lainnya.

Atau manfaat lainya adalah untuk memperbaiki struktur pemodalan Perusahaan karena adanya ekuitas baru serta yang terakhir. Dan terakhir bisa meningkatkan kinerja karena penjualannya akan dilakukan di atas nilai buku sehingga ada keuntungan yang dapat dibukukan dari transaksi ini.

“Jadi asetnya sendiri direcycle, tidak full divestment. Jasa Marga sudah beberapa kali melakukan asset recycling maupun equity fundraising baik itu melalui direct investment yang kita lakukan di tahun 2017 dengan melakukan divestasi sebagian ruas Semarang-Solo maupun di ruas JORR. Selain itu, kami juga sudah memperkenalkan Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA) dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT),” jelasnya.

Donny menambahkan, jika dinilai secara aset perseroan sudah sangat siap untuk SWF. Namun, pihaknya tetap melakukan pemilihan untuk tahap awal. Sehingga terang dia, saat ini ada sembilan proyek jalan tol yang masuk sebagai ruas potensial Jasa Marga untuk SWF.



Adapun sembilan ruas tersebut yakni Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated, Jalan Tol Batang-Semarang, Jalan Tol Gempol-Pandaan, Jalan Tol Pandaan-Malang, Jalan Tol Gempol-Pasuruan, Jalan Tol Balikpapan-Samarinda, Jalan Tol Manado-Bitung dan Jalan Tol Bali Mandara.

“Namun dapat kami sampaikan, sembilan ruas ini ke depannya pun juga dapat diganti sesuai dengan risk appetite dari INA sendiri. Untuk di tahun ini, kami targetkan sekitar 2-3 ruas jalan tol yang terealisasi. Kami terus melakukan persiapan di internal untuk menyiapkan aset-aset ini dalam investment book, sehingga kita harapkan transaksi dapat kita lakukan dalam waktu yang cukup singkat,” jelas Donny.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Sepanjang Arus Mudik...
Sepanjang Arus Mudik Lebaran 2025, Tercatat Ada 1,7 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek
Jasa Marga: 1,4 juta...
Jasa Marga: 1,4 juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Saat Puncak Arus Mudik
Hampir 1 Juta Kendaraan...
Hampir 1 Juta Kendaraan Keluar Jabotabek hingga H-5 Lebaran 2025, Naik 1,5 Persen
603 Ribu Kendaraan Tinggalkan...
603 Ribu Kendaraan Tinggalkan Jabotabek dari 4 Gerbang Tol Jasa Marga
Jelang Puncak Arus Mudik,...
Jelang Puncak Arus Mudik, Kendaraan Melintas di Tol Semarang-Batang Naik 30%
Gabung Danantara, Bank-bank...
Gabung Danantara, Bank-bank BUMN hingga Jasa Marga Kompak Alihkan Saham
Diskon 20% Tarif Tol...
Diskon 20% Tarif Tol Trans Jawa dan Sumatera Berlaku Hari Ini, Ruas Apa Saja?
3 Ruas Tol Trans Sumatera...
3 Ruas Tol Trans Sumatera Beroperasi Fungsional di Mudik Lebaran 2025, Catat Jadwalnya
Daftar Ruas Tol Trans...
Daftar Ruas Tol Trans Sumatera Diskon 20% saat Lebaran 2025, Ini Rincian Tarifnya
Rekomendasi
5 Tradisi Lebaran Terunik...
5 Tradisi Lebaran Terunik di Dunia, Ada Adu Pecah Telur Rebus di Afghanistan
Perjalanan Cinta Luna...
Perjalanan Cinta Luna Maya dan Maxime Bouttier, Nagita Slavina Jadi Mak Comblang
Riwayat Pendidikan Maxime...
Riwayat Pendidikan Maxime Bouttier, Aktor Tampan yang Baru Melamar Luna Maya
Berita Terkini
Hari Kedua Lebaran,...
Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
1 jam yang lalu
Harga Cabai Rawit Merah...
Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp100.000 per Kg, Wamendag Salahkan Cuaca
1 jam yang lalu
Aturan Pajak Reklame...
Aturan Pajak Reklame di Jakarta Diperbarui, Ini Penjelasannya
3 jam yang lalu
Ada Diskon BBM Rp300...
Ada Diskon BBM Rp300 per Liter dari Pertamina, Begini Caranya!
5 jam yang lalu
Kompak Turun, Ini Harga...
Kompak Turun, Ini Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell, Vivo dan BP per 1 April
5 jam yang lalu
Hasil Kinerja BCAP 2024,...
Hasil Kinerja BCAP 2024, Laba Bersih Melesat hingga 62,5%
6 jam yang lalu
Infografis
Energi Nuklir Jadi Solusi...
Energi Nuklir Jadi Solusi Data Center yang Rakus Energi!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved