Bos Mie Setan yang Berperilaku Mulia kepada Para Karyawannya
loading...
A
A
A
Lalu, bagaimana perkembangan bisnisnya sejak pandemi Covid-19 menerjang hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia? "Sejujurnya omzet penjualan merosot di angka 50-60%. Namun, di saat gelombang PHK banyak terjadi untuk efisiensi, itu tak sampai terpikirkan oleh saya," sahutnya.
Dalam kondisi sulit itu, Dio Satya justru makin kreatif dengan membuat inovasi baru. Mie Setan dijual dalam kemasan frozen (beku), agar pelanggan setianya tetap bisa menikmati tanpa harus ke luar rumah. Dari hasil itu digunakan sepenuhnya untuk membayar gaji karyawan.
Perjuangannya di masa pandemi ini patut diapresiasi. Sebab, dirinya bahkan rela menggunakan uang pribadi untuk gaji para karyawan. ''Ya, uang pribadi akhirnya sampai ikut ke luar buat gaji karyawan. Saya gak sampai hati untuk mecat-mecat gitu. Mereka pasti juga punya keluarga yang harus dihidupi,'' ujarnya. ( Baca juga:Eropa Geger, Pasukan Khusus Rusia Gunakan Senapan Beretta ARX160 )
Hal itu dia lakukannya semata-mata adalah kewajiban. Sebagaimana mestinya manusia untuk bertahan hidup. Dalam bertahan hidup, lanjut dia, juga harus bermanfaat bagi sesama. ''Karena menurut saya, sebagus-bagusnya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain,'' pungkasnya.
Dalam kondisi sulit itu, Dio Satya justru makin kreatif dengan membuat inovasi baru. Mie Setan dijual dalam kemasan frozen (beku), agar pelanggan setianya tetap bisa menikmati tanpa harus ke luar rumah. Dari hasil itu digunakan sepenuhnya untuk membayar gaji karyawan.
Perjuangannya di masa pandemi ini patut diapresiasi. Sebab, dirinya bahkan rela menggunakan uang pribadi untuk gaji para karyawan. ''Ya, uang pribadi akhirnya sampai ikut ke luar buat gaji karyawan. Saya gak sampai hati untuk mecat-mecat gitu. Mereka pasti juga punya keluarga yang harus dihidupi,'' ujarnya. ( Baca juga:Eropa Geger, Pasukan Khusus Rusia Gunakan Senapan Beretta ARX160 )
Hal itu dia lakukannya semata-mata adalah kewajiban. Sebagaimana mestinya manusia untuk bertahan hidup. Dalam bertahan hidup, lanjut dia, juga harus bermanfaat bagi sesama. ''Karena menurut saya, sebagus-bagusnya manusia adalah manusia yang bermanfaat bagi orang lain,'' pungkasnya.
(uka)