Tanri Abeng Beberkan Pertimbangan Investor Masuk ke LPI

Selasa, 16 Maret 2021 - 14:48 WIB
loading...
Tanri Abeng Beberkan...
foto/dok
A A A
JAKARTA - Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI) digadang-gadang pemerintah akan menarik investasi asing ke Indonesia dengan jumlah yang tinggi. Bahkan, pemerintah mendorong sejumlah perseroan negara untuk menawarkan asetnya kepada investor melalui skema LPI. ( Baca juga:Proyek Jalan Tol Bisa Lancar, LPI Disebut Jadi Solusi Pendanaan Baru )

LPI dinilai mampu menjembatani transaksi investasi di Indonesia. Meski begitu, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Tanri Abeng mencatat, ada dua hal yang menjadi perhatian investor, yakni risiko dan hasil investasi (return).

"Dana yang masuk di LPI itu adalah dari dana asing. Itu mereka melihat dua hal, risiko dan return," ujar dia Selasa (16/3/2021).

Resiko investasi berkaitan nilai investasi yang digelontorkan investor terhadap aset atau bisnis yang ditawarkan BUMN ataupun perusahaan lainnya. Artinya, investor akan mempertimbangkan aset yang ditawarkan apakah berpotensi berisiko merugi atau justru menguntungkan.

Investor juga melihat return dari investasi yang dilakukan. Dua hal ini, kata dia, menjadi pertimbangan bahwa tidak ada jaminan bagi investor asing untuk menyuntik dana investasi dengan nilai yang tinggi, meski komitmen yang dibangun sejak awal.

"Pasti mereka melihat return, jadi beda dengan ngutang. Kalau ngutang itu fixed rate, kalau ini tidak. Jadi belum tentu dana-dana itu betul-betul masuk, meski sudah dijanjikan dan jumlahnya tidak sebesar itu," kata dia.

Dia juga mencatat, pergantian direksi dan komisaris di sejumlah BUMN yang dilakukan dalam waktu cepat akan menciptakan stigma negatif dari investor asing terhadap perusahaan pelat merah.

Bisnis BUMN sangat potensial untuk menarik investasi asing ke Indonesia melalui skema LPI. Namun, bongkar pasang manajemen memberikan kesan negatif terhadap kinerja perseroan. ( Baca juga:Kiamat Sudah Dekat (2): Jarak Gunung Emas Itu 4.774 km dari Sungai Eufrat )

"Menteri BUMN (Erick Thohir) jangan terlalu cepat bongkar pasang manajemennya, tapi taruh manajemen yang kompeten. Berikan otoritas responsibility dan dipantau, jangan sebentar ganti lagi. Jadi bagaimana kita bisa mengharapkan LPI memperoleh dana yang cukup untuk bisa disalurkan kepada BUMN yang memiliki potensi?" ujarnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1644 seconds (0.1#10.140)