Transformasi Operasi Layanan dan Kultur, BRI Jalin Kerja Sama dengan Microsoft
loading...
A
A
A
JAKARTA - Salah satu lembaga keuangan perbankan yang fokus melayani segmen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Tanah Air, kembali memperkuat kerja sama bersama Microsoft melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) mengenai kemitraan strategis dalam akselerasi transformasi digital BRI, di Jakarta (18/3/2021).
MoU ditandatangani oleh Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee dan Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo, serta disaksikan secara virtual oleh Presiden Microsoft Asia Pasifik Andrea Della Mattea melalui Microsoft Teams.
MoU mencakup konsolidasi tempat kerja modern untuk meningkatkan produktivitas pekerja, kepuasan pelanggan, meningkatkan keamanan sistem siber, serta modernisasi aplikasi dan pusat data melalui adaptasi cloud.
Indra Utoyo mengatakan bahwa BRI juga akan menerapkan analisis data dan teknologi kecerdasan buatan untuk mendukung data dalam jumlah besar di seluruh ekosistem BRI. “Kerja sama ini memungkinkan BRI untuk meningkatkan daya saing transformasi operasional maupun digital culture BRI yang dapat meningkatkan inovasi, efisiensi, dan keamanan sistem jangka panjang,” katanya.
Microsoft juga mendukung BRI untuk melakukan workshop strategis, briefing, dan event hackathon dalam rangka BRI menciptakan solusi dan budaya inovasi dalam ekosistem mitra.
“Pandemi Covid-19 merupakan peluang bagi BRI untuk segera mengubah mindset, mempercepat transformasi digital dan budaya dalam rangka mendukung pencapaian aspirasi BRI menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion. Kolaborasi ini adalah inisiatif strategis untuk merangkul teknologi dan solusi baru untuk lebih memberdayakan ribuan usaha mikro, kecil dan menengah yang menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Adopsi kecerdasan buatan dan solusi cloud dapat mentransformasi operasional dan layanan digital milik BRI agar menjadi lebih efisien, aman, dan nyaman bagi seluruh pengguna layanan BRI. Kecerdasan buatan Microsoft dan infrastruktur cloud yang dapat diskalakan akan membantu memproses data dengan cepat yang akan mengarah pada pengambilan keputusan dan tata kelola yang lebih baik.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh ICE dan Microsoft pada 2020 yang berjudul 'Culture of Innovation: Foundation for business resilience and economic recovery in Asia Pacific', perusahaan Indonesia yang menggunakan kecerdasan buatan dapat meningkatkan tingkat inovasi (sebesar 1,7 kali) dan produktivitas karyawan (sebesar 1,9 kali) dalam tiga tahun.Laporan tersebut menunjukkan, bahwa inovasi telah menjadi kebutuhan dan organisasi di seluruh Asia Pasifik.
Haris Izmee mengatakan pihaknua bangga dapat membantu BRI mempercepat perjalanan transformasi digital dan budaya menuju pemberdayaan UMKM di Tanah Air. "Sekarang adalah waktu terbaik untuk menanggapi, memulihkan, dan menata kembali bisnis karena teknologi yang sedang berkembang menjadi lebih mudah diakses untuk memungkinkan transformasi yang cepat. Kami berharap dapat membantu BRI meningkatkan setiap aspek bisnis mereka,” katanya.
MoU ditandatangani oleh Presiden Direktur Microsoft Indonesia Haris Izmee dan Direktur Digital dan Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo, serta disaksikan secara virtual oleh Presiden Microsoft Asia Pasifik Andrea Della Mattea melalui Microsoft Teams.
MoU mencakup konsolidasi tempat kerja modern untuk meningkatkan produktivitas pekerja, kepuasan pelanggan, meningkatkan keamanan sistem siber, serta modernisasi aplikasi dan pusat data melalui adaptasi cloud.
Indra Utoyo mengatakan bahwa BRI juga akan menerapkan analisis data dan teknologi kecerdasan buatan untuk mendukung data dalam jumlah besar di seluruh ekosistem BRI. “Kerja sama ini memungkinkan BRI untuk meningkatkan daya saing transformasi operasional maupun digital culture BRI yang dapat meningkatkan inovasi, efisiensi, dan keamanan sistem jangka panjang,” katanya.
Microsoft juga mendukung BRI untuk melakukan workshop strategis, briefing, dan event hackathon dalam rangka BRI menciptakan solusi dan budaya inovasi dalam ekosistem mitra.
“Pandemi Covid-19 merupakan peluang bagi BRI untuk segera mengubah mindset, mempercepat transformasi digital dan budaya dalam rangka mendukung pencapaian aspirasi BRI menjadi The Most Valuable Banking Group in Southeast Asia and Champion of Financial Inclusion. Kolaborasi ini adalah inisiatif strategis untuk merangkul teknologi dan solusi baru untuk lebih memberdayakan ribuan usaha mikro, kecil dan menengah yang menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Adopsi kecerdasan buatan dan solusi cloud dapat mentransformasi operasional dan layanan digital milik BRI agar menjadi lebih efisien, aman, dan nyaman bagi seluruh pengguna layanan BRI. Kecerdasan buatan Microsoft dan infrastruktur cloud yang dapat diskalakan akan membantu memproses data dengan cepat yang akan mengarah pada pengambilan keputusan dan tata kelola yang lebih baik.
Berdasarkan studi yang dilakukan oleh ICE dan Microsoft pada 2020 yang berjudul 'Culture of Innovation: Foundation for business resilience and economic recovery in Asia Pacific', perusahaan Indonesia yang menggunakan kecerdasan buatan dapat meningkatkan tingkat inovasi (sebesar 1,7 kali) dan produktivitas karyawan (sebesar 1,9 kali) dalam tiga tahun.Laporan tersebut menunjukkan, bahwa inovasi telah menjadi kebutuhan dan organisasi di seluruh Asia Pasifik.
Haris Izmee mengatakan pihaknua bangga dapat membantu BRI mempercepat perjalanan transformasi digital dan budaya menuju pemberdayaan UMKM di Tanah Air. "Sekarang adalah waktu terbaik untuk menanggapi, memulihkan, dan menata kembali bisnis karena teknologi yang sedang berkembang menjadi lebih mudah diakses untuk memungkinkan transformasi yang cepat. Kami berharap dapat membantu BRI meningkatkan setiap aspek bisnis mereka,” katanya.
(ars)