60% Pipa Produksi PT KHI Digunakan buat Proyek BUMN Karya
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT KHI Pipe Industries (KHI), anak usaha PT Krakatau Steel (Persero) Tbk , mencatat 60% pipa hasil produksinya digunakan untuk proyek konstruksi BUMN karya . Sementara 40% siasanya digunakan untuk korporasi swasta.
Direktur Utama KHI Utomo Nugroho menyebut, persentase kegunaan pipa tersebut terjadi di kuartal I-2021. Tingkat kegunaan pipa selaras dengan jumlah produksi yang tercatat naik di angka 10% dibandingkan dengan 2020 lalu. ( Baca juga:Besok Garuda Operasikan Pesawat Berbadan Lebar untuk Rute Jakarta-Denpasar )
Adapun BUMN yang dimaksud adalah PT PP (Persero), PT Nindya Karya (Persero) atau NK, PT Waskita Karya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Amarta Karya (persero), dan perseroan negara lainnya. Nilai supai bahan dasar konstruksi pun mencapai USD15 juta dolar.
"Jadi ada konsumen kita, satu masih didominasi oleh BUMN terutama adalah BUMN karya. Seperti INKA, Waskita, tapi juga ada beberapa (perusahaan) yang swasta. Untuk BUMN proporsinya, saya bicara untuk QI ini dulu, porsinya sekitar 60%. Dan sisanya untuk swasta 40%," ujar Utomo saat dihubungi MNC Portal Indonesia Minggu (21/3/2021).
Tak hanya perseroan negara di sektor konstruksi. Suplai juga dilakukan untuk proyek BUMN energi seperti PT Pertamina (Persero). Pasokan ke Pertamina dilakukan melalui NK dan PP dengan porsinya sekitar 10% dari produksi KHI.
"Melalui BUMN karya PT KHI memasok pipa Pertamina karena proses pengadaannya melalui EPC. Kami mampu memasok kebutuhan Pertamina, proporsinya tentu tergantung kebijakan Pertamina," kata Utomo.
KHI sendiri menutup 2020 dengan menyelesaikan ekspor pipa untuk proyek HMAS Coonawara dari McConnell Dowell Constructors (Aust) Pty Ltd. KHI memasok pipa tiang pancang dengan spesifikasi BS EN 10219 S355JO yang akan digunakan untuk pembangunan dermaga di HMAS Coonawarra, Pangkalan Angkatan Laut Australia yang terletak di Kota Darwin, Northern Territory.
Kinerja KHI sendiri meski di tengah kondisi sulit akibat pandemi Covid-19 diprediksi masih mampu membukukan laba positif hampir USD7,7 juta dolar pada akhir tahun lalu. Angka itu meningkat 129% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) perseroan meningkat 152% dan marjin EBITDA yang menguat secara signifikan lebih dari 151% dari periode yang sama 2019. Peningkatan kinerja ini didukung dengan adanya program efisiensi biaya di setiap lini sehingga biaya tol berkurang hingga 23%.
Utomo Nugroho mengatakan sepanjang tahun lalu KHI mampu mencatatkan kinerja yang baik dan sehat dengan terus fokus pada peningkatan penjualan dan kinerja perusahaan. Pencapaian ini tidak lepas dari kerja sama dan komunikasi yang baik, serta dukungan dari Krakatau Steel sebagai induk perusahaan. ( Baca juga:Aurel Hermansyah Nikah Muda, Ini Nasihat dari Gus Miftah! )
Lebih lanjut Utomo menambahkan, pihaknya berharap KHI dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi produsen pipa baja yang terintegrasi dan diperhitungkan di daerah.
“Perseroan terus melakukan upaya pembenahan baik dari sisi keuangan maupun operasional sehingga 2020 dapat dikatakan sebagai tahun untuk memperkuat pondasi dalam melangkah ke tahun-tahun mendatang. Beberapa strategi yang telah kami terapkan dan akan kami terapkan antara lain program hilirisasi produk, peningkatan kapasitas mesin, dan perluasan saluran pemasaran bekerja sama dengan mitra strategis perusahaan," kata dia.
Direktur Utama KHI Utomo Nugroho menyebut, persentase kegunaan pipa tersebut terjadi di kuartal I-2021. Tingkat kegunaan pipa selaras dengan jumlah produksi yang tercatat naik di angka 10% dibandingkan dengan 2020 lalu. ( Baca juga:Besok Garuda Operasikan Pesawat Berbadan Lebar untuk Rute Jakarta-Denpasar )
Adapun BUMN yang dimaksud adalah PT PP (Persero), PT Nindya Karya (Persero) atau NK, PT Waskita Karya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT Amarta Karya (persero), dan perseroan negara lainnya. Nilai supai bahan dasar konstruksi pun mencapai USD15 juta dolar.
"Jadi ada konsumen kita, satu masih didominasi oleh BUMN terutama adalah BUMN karya. Seperti INKA, Waskita, tapi juga ada beberapa (perusahaan) yang swasta. Untuk BUMN proporsinya, saya bicara untuk QI ini dulu, porsinya sekitar 60%. Dan sisanya untuk swasta 40%," ujar Utomo saat dihubungi MNC Portal Indonesia Minggu (21/3/2021).
Tak hanya perseroan negara di sektor konstruksi. Suplai juga dilakukan untuk proyek BUMN energi seperti PT Pertamina (Persero). Pasokan ke Pertamina dilakukan melalui NK dan PP dengan porsinya sekitar 10% dari produksi KHI.
"Melalui BUMN karya PT KHI memasok pipa Pertamina karena proses pengadaannya melalui EPC. Kami mampu memasok kebutuhan Pertamina, proporsinya tentu tergantung kebijakan Pertamina," kata Utomo.
KHI sendiri menutup 2020 dengan menyelesaikan ekspor pipa untuk proyek HMAS Coonawara dari McConnell Dowell Constructors (Aust) Pty Ltd. KHI memasok pipa tiang pancang dengan spesifikasi BS EN 10219 S355JO yang akan digunakan untuk pembangunan dermaga di HMAS Coonawarra, Pangkalan Angkatan Laut Australia yang terletak di Kota Darwin, Northern Territory.
Kinerja KHI sendiri meski di tengah kondisi sulit akibat pandemi Covid-19 diprediksi masih mampu membukukan laba positif hampir USD7,7 juta dolar pada akhir tahun lalu. Angka itu meningkat 129% dibandingkan periode yang sama tahun 2019.
Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) perseroan meningkat 152% dan marjin EBITDA yang menguat secara signifikan lebih dari 151% dari periode yang sama 2019. Peningkatan kinerja ini didukung dengan adanya program efisiensi biaya di setiap lini sehingga biaya tol berkurang hingga 23%.
Utomo Nugroho mengatakan sepanjang tahun lalu KHI mampu mencatatkan kinerja yang baik dan sehat dengan terus fokus pada peningkatan penjualan dan kinerja perusahaan. Pencapaian ini tidak lepas dari kerja sama dan komunikasi yang baik, serta dukungan dari Krakatau Steel sebagai induk perusahaan. ( Baca juga:Aurel Hermansyah Nikah Muda, Ini Nasihat dari Gus Miftah! )
Lebih lanjut Utomo menambahkan, pihaknya berharap KHI dapat terus tumbuh dan berkembang menjadi produsen pipa baja yang terintegrasi dan diperhitungkan di daerah.
“Perseroan terus melakukan upaya pembenahan baik dari sisi keuangan maupun operasional sehingga 2020 dapat dikatakan sebagai tahun untuk memperkuat pondasi dalam melangkah ke tahun-tahun mendatang. Beberapa strategi yang telah kami terapkan dan akan kami terapkan antara lain program hilirisasi produk, peningkatan kapasitas mesin, dan perluasan saluran pemasaran bekerja sama dengan mitra strategis perusahaan," kata dia.
(uka)