Terungkap! Ini Alasan Kenapa Biaya Logistik di RI Mahal
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyebut banyak kapal yang memiliki usia tua. Berdasarkan data tahun 2019 saja, ada sekitar 32.587 kapal yang terdaftar secara resmi dan sebagian besarnya sudah berusia tua.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut dan SDP Kementerian Perhubungan Gunung Hutapea mengatakan, pwrlu adanya perbaikan dan peremajaan pada kapal-kapal yanh terdaftar. Hal ini penting mengingat, kapal merupakan sarana penting dan vital terutama sebagai alat transportasi dan bagian dari infrastruktur pembangunan ekonomi komunitas masyarakat antar daerah. “Semakin tua usia kapal, maka semakin tidak efisien,” ujarnya, Jumat (23/3/2021).
Upaya perbaikan dan peremajaan tersebut juga menjadi sebuah tantangan. Mengingat perbaikan dan peremajaan membutuhkan biaya cukup tinggi. Selain itu juga terdapat beberapa tantangan lain sehingga berujung pada kenaikan biaya logistik. Misalnya saja waktu produksi kapal yang relatif lebih lama dan banyak komponen kapal yang masih harus impor.
“Kita menghadapi beberapa tantangan pada industri perkapalan, seperti kapal buatan dalam negeri relatif lebih mahal dibandingkan kapal produk luar negeri, serta waktu produksi yang relatif lebih lama, serta sebagian besar komponen kapal masih impor,” jelasnya.
Oleh karena itu, ada beberapa strategi yang disiapkan untuk mengatasi hal tersebut. Misalnya dengan intervensi dari pemerintah terhadap industri maritime dalam pemberian soft loan kepada galangan kapal. Seperti memberikan kemudahan investasi, pengembangan digitalisasi industri galangan kapal, sharing knowledge secara global, serta pembangunan kapal bersama dengan galangan internasional.
“Berdasarkan strategi tersebut, kebutuhan kapasitas dan kapabilitas industri strategis khususnya galangan kapal termasuk komponen dalam negeri harus ditingkatkan,” jelasnya.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Laut dan SDP Kementerian Perhubungan Gunung Hutapea mengatakan, pwrlu adanya perbaikan dan peremajaan pada kapal-kapal yanh terdaftar. Hal ini penting mengingat, kapal merupakan sarana penting dan vital terutama sebagai alat transportasi dan bagian dari infrastruktur pembangunan ekonomi komunitas masyarakat antar daerah. “Semakin tua usia kapal, maka semakin tidak efisien,” ujarnya, Jumat (23/3/2021).
Upaya perbaikan dan peremajaan tersebut juga menjadi sebuah tantangan. Mengingat perbaikan dan peremajaan membutuhkan biaya cukup tinggi. Selain itu juga terdapat beberapa tantangan lain sehingga berujung pada kenaikan biaya logistik. Misalnya saja waktu produksi kapal yang relatif lebih lama dan banyak komponen kapal yang masih harus impor.
“Kita menghadapi beberapa tantangan pada industri perkapalan, seperti kapal buatan dalam negeri relatif lebih mahal dibandingkan kapal produk luar negeri, serta waktu produksi yang relatif lebih lama, serta sebagian besar komponen kapal masih impor,” jelasnya.
Oleh karena itu, ada beberapa strategi yang disiapkan untuk mengatasi hal tersebut. Misalnya dengan intervensi dari pemerintah terhadap industri maritime dalam pemberian soft loan kepada galangan kapal. Seperti memberikan kemudahan investasi, pengembangan digitalisasi industri galangan kapal, sharing knowledge secara global, serta pembangunan kapal bersama dengan galangan internasional.
“Berdasarkan strategi tersebut, kebutuhan kapasitas dan kapabilitas industri strategis khususnya galangan kapal termasuk komponen dalam negeri harus ditingkatkan,” jelasnya.
(nng)