Erick Bilang Pake Kompor Setrum Lebih Hemat, Netizen: Kalo Listrik Naik, Kalo Mati Lampu Gimana?
loading...
Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai, konversi kompor gas ke kompor induksi atau listrik bisa menekan pengeluaran rumah tangga hingga 20%. Namun, netizen Indonesia merasa ragu atas pandangan Erick Thohir itu. ( Baca juga: Teng-Teng! Sekarang, Ngajuin KPR Lewat BTN Wajib Pakai Kompor Setrum )
Dari pantauan MNC Portal Indonesia di sosial media, sejumlah warga net melontarkan pertanyaan terkait hitungan penghematan ketika menggunakan kompor setrum. Meski mantan Bos Inter Milan itu secara spesifik menyebut penggunaan kompor jenis itu bisa membuat ibu-ibu lebih hemat.
Diperkirakan pengeluaran hanya sebesar Rp118.000 per bulan, jika dibandingkan dengan penggunaan kompor gas yang bisa menguras kantong ibu-ibu rumah tangga di kisaran Rp147.000.
Namun, netizen menilai angka itu kurang realistis. Sebab, hitungannya belum termasuk dengan tarif listrik yang diperkirakan bisa saja mengalami kenaikan pada masa-masa mendatang.
"Kalau pas tarif listrik naik gimana? Kalau listrik mati gak masak," ujar salah satu netizen, dikutip Kamis (1/4/2021).
Netizen menilai, kompor gas menjadi alternatif kegiatan masak di saat listrik padam. Sementara kompor setrum akan menjadi penghambat manakalah listrik mereka terganggu. "Mending gas, setidaknya kalau listrik mati tetap bisa masak," ujar warga net yang lain. ( Baca juga: Polda Metro Terjunkan 5.590 Personel untuk Amankan Gereja saat Jumat Agung )
Pemerintah sendiri menilai penggunaan kompor listrik sangat menguntungkan bagi masyarakat. Tak hanya menekan pengeluaran, tapi juga dapat mengurangi biaya impor LPG, bahkan menjadi langkah mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional.
Dari pantauan MNC Portal Indonesia di sosial media, sejumlah warga net melontarkan pertanyaan terkait hitungan penghematan ketika menggunakan kompor setrum. Meski mantan Bos Inter Milan itu secara spesifik menyebut penggunaan kompor jenis itu bisa membuat ibu-ibu lebih hemat.
Diperkirakan pengeluaran hanya sebesar Rp118.000 per bulan, jika dibandingkan dengan penggunaan kompor gas yang bisa menguras kantong ibu-ibu rumah tangga di kisaran Rp147.000.
Namun, netizen menilai angka itu kurang realistis. Sebab, hitungannya belum termasuk dengan tarif listrik yang diperkirakan bisa saja mengalami kenaikan pada masa-masa mendatang.
"Kalau pas tarif listrik naik gimana? Kalau listrik mati gak masak," ujar salah satu netizen, dikutip Kamis (1/4/2021).
Netizen menilai, kompor gas menjadi alternatif kegiatan masak di saat listrik padam. Sementara kompor setrum akan menjadi penghambat manakalah listrik mereka terganggu. "Mending gas, setidaknya kalau listrik mati tetap bisa masak," ujar warga net yang lain. ( Baca juga: Polda Metro Terjunkan 5.590 Personel untuk Amankan Gereja saat Jumat Agung )
Pemerintah sendiri menilai penggunaan kompor listrik sangat menguntungkan bagi masyarakat. Tak hanya menekan pengeluaran, tapi juga dapat mengurangi biaya impor LPG, bahkan menjadi langkah mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional.
(uka)
Explore More