Peringati HUT ke-9, Pupuk Indonesia Beberkan Rencana Bangun Pabrik di Papua
loading...
A
A
A
JAKARTA - Memperingati hari ulang tahun ke-9, Pupuk Indonesia berkomitmen mendukung pemerintah untuk memperkuat ekonomi nasional , terlebih di tengah pandemi Covid-19. Salah satu upaya untuk itu Pupuk Indonesia mengakselerasi program transformasi bisnis.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menyatakan bahwa proses transformasi bisnis pada awal tahun ini dapat terlihat dari upaya perusahaan yang telah menerapkan kebijakan sentralisasi. ( Baca juga:Kena Diskon PPnBM, Harga Innova dan Fortuner Turun Lumayan )
“Kunci transformasi adalah adanya rasa memiliki di seluruh Pupuk Indonesia Group sehingga semua menjadi satu dengan pemikiran bahwa bila Pupuk Indonesia maju, maka semua anak perusahaan juga akan maju,” ujar Bakir.
Sebagai BUMN, Pupuk Indonesia memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional, khususnya pupuk bersubsidi sesuai alokasi pemerintah.
Bakir menambahkan bahwa masih adanya kekurangan kapasitas produksi pupuk nasional dalam memenuhi kebutuhan seluruh pelanggan, baik sektor pangan maupun pertanian. Oleh karena itu Pupuk Indonesia berencana membangun sejumlah proyek baru guna menambah kapasitas produksi pupuk nasional.
Salah satunya adalah rencana pembangunan pabrik Pusri 3B di Palembang serta proyek petrokimia di kawasan Bintuni, Papua. “Pengembangan Kawasan Bintuni ini menjadi salah satu kontribusi perusahaan dalam pengembangan Kawasan Indonesia Timur,” ujar Bakir.
Lebih lanjut Bakir mengapresiasi para stakeholder yang telah membantu sehingga harga gas untuk proyek di Bintuni ini bisa kompetitif. “Proyek ini nantinya akan dijalankan oleh anak perusahaan, yaitu Pupuk Kaltim,” tambahnya.
Lebih lanjut Bakir menyebutkan bahwa Pupuk Indonesia harus membuktikan bahwa pupuk sebagai salah satu input pertanian sangat berperan dalam memajukan sektor pertanian nasional. Oleh karena itu, saat ini Pupuk Indonesia sedang gencarmendorong pengenalan produk-produk retail kepada petani.
Salah satu inisiatif yang dikenalkan oleh Pupuk Indonesia adalah Program Agro Solution. Program ini adalah pendampingan kepada petani baik secara on farm maupun off farm untuk memberikan jaminan input, kawalan budidaya, teknologi pertanian, jaminan pembelian hasil panen (off taker), dan asuransi.
“Program Agro Solution telah dijalankan oleh seluruh anak perusahaan,” kata Bakir.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan produktivitas. Namun, peningkatan produktivitas tentunya bukan semata-mata menjadi tugas utama Pupuk Indonesia, tapi harus melibatkan multi stakeholder. Hal ini yang menjadi salah satu konsep program Agro Solution, yaitu dengan melibatkan banyak pihak, termasuk perbankan, asuransi, offtaker BUMN maupun swasta, serta penerintah daerah, dan petugas PPL.
Tema “Agrosolusi Untuk Indonesia” yang diusung dalam ulang tahun ini juga menjadi komitmen perusahaan untuk menjadi lebih customer centric, mampu mengikuti trend teknologi serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
“Ke depan kami akan memfokuskan program retail management guna memperkenalkan produk-produk non-subsidi kepada petani,” kata Bakir.
Hal Ini menjadi penting karena tidak semua kebutuhan petani tercukupi dari pupuk subsidi, maka produk-produk retail ini nantinya akan menjadi kunci dalam peningkatan produktivitas pertanian nasional. ( Baca juga:Anies dan Istri Kunjungi Taman Anggrek Ragunan, Netizen: Keren Amat Sih Bapak ma Ibu )
Selain hal di atas, digitalisasi di perusahaan juga telah berjalan dengan baik dengan telah diterapkan dalam berbaga aspek operasional perusahaan. Bakir juga menekankan pentingnya efisiensi dalam meningkatkan daya saing perusahaan ke depan.
“Dan semua ini didukung juga oleh penerapan budaya Akhlak sesuai amanah Kementerian BUMN,” tutupnya.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menyatakan bahwa proses transformasi bisnis pada awal tahun ini dapat terlihat dari upaya perusahaan yang telah menerapkan kebijakan sentralisasi. ( Baca juga:Kena Diskon PPnBM, Harga Innova dan Fortuner Turun Lumayan )
“Kunci transformasi adalah adanya rasa memiliki di seluruh Pupuk Indonesia Group sehingga semua menjadi satu dengan pemikiran bahwa bila Pupuk Indonesia maju, maka semua anak perusahaan juga akan maju,” ujar Bakir.
Sebagai BUMN, Pupuk Indonesia memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional, khususnya pupuk bersubsidi sesuai alokasi pemerintah.
Bakir menambahkan bahwa masih adanya kekurangan kapasitas produksi pupuk nasional dalam memenuhi kebutuhan seluruh pelanggan, baik sektor pangan maupun pertanian. Oleh karena itu Pupuk Indonesia berencana membangun sejumlah proyek baru guna menambah kapasitas produksi pupuk nasional.
Salah satunya adalah rencana pembangunan pabrik Pusri 3B di Palembang serta proyek petrokimia di kawasan Bintuni, Papua. “Pengembangan Kawasan Bintuni ini menjadi salah satu kontribusi perusahaan dalam pengembangan Kawasan Indonesia Timur,” ujar Bakir.
Lebih lanjut Bakir mengapresiasi para stakeholder yang telah membantu sehingga harga gas untuk proyek di Bintuni ini bisa kompetitif. “Proyek ini nantinya akan dijalankan oleh anak perusahaan, yaitu Pupuk Kaltim,” tambahnya.
Lebih lanjut Bakir menyebutkan bahwa Pupuk Indonesia harus membuktikan bahwa pupuk sebagai salah satu input pertanian sangat berperan dalam memajukan sektor pertanian nasional. Oleh karena itu, saat ini Pupuk Indonesia sedang gencarmendorong pengenalan produk-produk retail kepada petani.
Salah satu inisiatif yang dikenalkan oleh Pupuk Indonesia adalah Program Agro Solution. Program ini adalah pendampingan kepada petani baik secara on farm maupun off farm untuk memberikan jaminan input, kawalan budidaya, teknologi pertanian, jaminan pembelian hasil panen (off taker), dan asuransi.
“Program Agro Solution telah dijalankan oleh seluruh anak perusahaan,” kata Bakir.
Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan produktivitas. Namun, peningkatan produktivitas tentunya bukan semata-mata menjadi tugas utama Pupuk Indonesia, tapi harus melibatkan multi stakeholder. Hal ini yang menjadi salah satu konsep program Agro Solution, yaitu dengan melibatkan banyak pihak, termasuk perbankan, asuransi, offtaker BUMN maupun swasta, serta penerintah daerah, dan petugas PPL.
Tema “Agrosolusi Untuk Indonesia” yang diusung dalam ulang tahun ini juga menjadi komitmen perusahaan untuk menjadi lebih customer centric, mampu mengikuti trend teknologi serta memenuhi kebutuhan pelanggan.
“Ke depan kami akan memfokuskan program retail management guna memperkenalkan produk-produk non-subsidi kepada petani,” kata Bakir.
Hal Ini menjadi penting karena tidak semua kebutuhan petani tercukupi dari pupuk subsidi, maka produk-produk retail ini nantinya akan menjadi kunci dalam peningkatan produktivitas pertanian nasional. ( Baca juga:Anies dan Istri Kunjungi Taman Anggrek Ragunan, Netizen: Keren Amat Sih Bapak ma Ibu )
Selain hal di atas, digitalisasi di perusahaan juga telah berjalan dengan baik dengan telah diterapkan dalam berbaga aspek operasional perusahaan. Bakir juga menekankan pentingnya efisiensi dalam meningkatkan daya saing perusahaan ke depan.
“Dan semua ini didukung juga oleh penerapan budaya Akhlak sesuai amanah Kementerian BUMN,” tutupnya.
(uka)