Menteri Erick Janji Bantu Garuda Indonesia Hadapi Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan akan membantu PT Garuda Indonesia Tbk. untuk menghadapi dampak dari wabah virus corona atau Covid-19. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, maskapai penerbangan di seluruh dunia mengalami kerugian akan tetapi pihaknya akan membantu Garuda Indonesia agar tetap berjalan.
(Baca Juga: Langgar PSBB, Kemenhub Sanksi Batik Air dan AP II)
"Penerbangan kita tahu lah. Tapi ada satu hal yang kita komit, Garuda kita mau tetap berjalan. Klo kita lihat dibanding yang lain masih terbang loh ke beberapa titik," kata Erick di Jakarta, Rabu (30/5/2020).
( )
Dia menekankan, penerbangan Garuda Indonesia tetap mematuhi pada protokol kesehatan yang harus dikencangkan. Dia pun berharap setelah covid-19, Garuda sebagai maskapai nasional harus menjadi terobosan ke beberapa tempat yang sudah ada kelonggaran.
"Saya menunggu saja dari kordinasi Kemenpar dan Kemenhub terkait masalah ini," katanya.
Sambung dia menambahkan BUMN akan tetap melakukan tugasnya, apakah pembangunan infrastruktur dalam membangun ekonomi Indonesia. "Ketiga sektor yang bisa kita jalankan, apakah parawisata, energi, atau pangan, kita jalankan sebaiknya tanpa melanggar protokol covid-19," paparnya.
(Baca Juga: Langgar PSBB, Kemenhub Sanksi Batik Air dan AP II)
"Penerbangan kita tahu lah. Tapi ada satu hal yang kita komit, Garuda kita mau tetap berjalan. Klo kita lihat dibanding yang lain masih terbang loh ke beberapa titik," kata Erick di Jakarta, Rabu (30/5/2020).
( )
Dia menekankan, penerbangan Garuda Indonesia tetap mematuhi pada protokol kesehatan yang harus dikencangkan. Dia pun berharap setelah covid-19, Garuda sebagai maskapai nasional harus menjadi terobosan ke beberapa tempat yang sudah ada kelonggaran.
"Saya menunggu saja dari kordinasi Kemenpar dan Kemenhub terkait masalah ini," katanya.
Sambung dia menambahkan BUMN akan tetap melakukan tugasnya, apakah pembangunan infrastruktur dalam membangun ekonomi Indonesia. "Ketiga sektor yang bisa kita jalankan, apakah parawisata, energi, atau pangan, kita jalankan sebaiknya tanpa melanggar protokol covid-19," paparnya.
(akr)