Bos Batubara Samin Tan Ditangkap, Ini Daftar Crazy Rich yang Pernah Berurusan dengan KPK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Penangkapan Samin Tan, menambah daftar baru crazy rich Indonesia yang berurusan KPK. Samin Tan diduga melakukan korupsi atas pengurusan izin tambang batu bara. Sebelum Samin Tan diamankan KPK pada, Selasa 5 April 2021, tercatat beberapa nama konglomerat Tanah Air yang lebih dulu berurusan dengan KPK.
Dalam arsip pemberitaan MNC Portal Indonesia, tercatat ada nama Sjamsul Nursalim, Surya Darmadi, dan Johannes Budisutrisno Kotjo. Keempat nama tersebut merupakan crazy rich Indonesia yang pernah berurusan dengan KPK lantaran dugaan kasus korupsi.
Sjamsul Nursalim
Sjamsul Nursalim masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada 2018 lalu. Kekayaannya ditaksir mencapai 810 juta dolar AS atau setara Rp11,34 triliun. Sjamsul diketahui menetap di Singapura, meski begitu, sebagian bisnisnya masih berjalan di Indonesia. Dia adalah anak dari penjual karet, bisnis Sjamsul saat ini tersebar di sektor properti, batu bara, dan ritel.
Salah satu perusahaannya, yaitu Gajah Tunggal Group. Meski namanya tidak tertera sebagai pemilik perusahaan, kuat dugaan Sjamsul merupakan pemilik produsen ban itu. Gajah Tunggal memegang sejumlah merek ban seperti GT Radial, IRC, dan Zeneos.
Dalam laporan keuangannya, sebesar 49,5 persen saham Gajah Tunggal dikuasai oleh Denham Pte Ltd, perusahaan yang berbasis di Singapura. Denham merupakan anak usaha Giti Tire yang dikuasai Sjamsul.
Sjamsul sendiri pernah disangkakan sebagai tersangka dalam kasus korupsi penerbitan Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (SKL BLBI) terhadap Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI).
Meski begitu, pada 3 April 2021 lalu, KPK menghentikan penanganan kasus tersebut. Padahal dia dan istrinya Itjih Nursalim sudah ditetapkan sebagai tersangka yang merugikan keuangan negara senilai Rp 4,58 triliun. Pada persidangan tipikor yang digelar 30 Juli 2018, Gajah Tunggal dan anak usahanya diketahui menjadi salah satu aset milik Sjamsul yang dijaminkan untuk membayar utang BLBI.
Surya Darmadi
KPK telah menetapkan pemilik PT Darmex Group atau PT Duta Palma, Surya Darmadi, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait ‎pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau, tahun 2014. Selain itu, KPK juga menetapkan PT Palma Satu sebagai tersangka korporasi yang ikut terlibat dalam kasus ini.
Damex Agro Group adalah korporasi terbesar di Indonesia dalam sektor perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Perusahaan tercatat memiliki area perkebunan sawit yang tersebar di Provinsi Riau, seperti di Benai, Cerenti, Bangkinang, Seberida, Kota Tengah, Baserah dan Pelalawan.
Surya Darmadi tercatat sebagai orang terkaya ke-28 di Indonesia menurut majalah Forbes yang diterbitkan pada 2018 lalu. Nilai kekayaan konglomerat itu, ditaksir mencapai 1,45 miliar dolar AS atau setara Rp20,73 triliun.
Dalam arsip pemberitaan MNC Portal Indonesia, tercatat ada nama Sjamsul Nursalim, Surya Darmadi, dan Johannes Budisutrisno Kotjo. Keempat nama tersebut merupakan crazy rich Indonesia yang pernah berurusan dengan KPK lantaran dugaan kasus korupsi.
Sjamsul Nursalim
Sjamsul Nursalim masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada 2018 lalu. Kekayaannya ditaksir mencapai 810 juta dolar AS atau setara Rp11,34 triliun. Sjamsul diketahui menetap di Singapura, meski begitu, sebagian bisnisnya masih berjalan di Indonesia. Dia adalah anak dari penjual karet, bisnis Sjamsul saat ini tersebar di sektor properti, batu bara, dan ritel.
Salah satu perusahaannya, yaitu Gajah Tunggal Group. Meski namanya tidak tertera sebagai pemilik perusahaan, kuat dugaan Sjamsul merupakan pemilik produsen ban itu. Gajah Tunggal memegang sejumlah merek ban seperti GT Radial, IRC, dan Zeneos.
Dalam laporan keuangannya, sebesar 49,5 persen saham Gajah Tunggal dikuasai oleh Denham Pte Ltd, perusahaan yang berbasis di Singapura. Denham merupakan anak usaha Giti Tire yang dikuasai Sjamsul.
Sjamsul sendiri pernah disangkakan sebagai tersangka dalam kasus korupsi penerbitan Surat Keterangan Lunas Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (SKL BLBI) terhadap Bank Dagang Negara Indonesia (BDNI).
Meski begitu, pada 3 April 2021 lalu, KPK menghentikan penanganan kasus tersebut. Padahal dia dan istrinya Itjih Nursalim sudah ditetapkan sebagai tersangka yang merugikan keuangan negara senilai Rp 4,58 triliun. Pada persidangan tipikor yang digelar 30 Juli 2018, Gajah Tunggal dan anak usahanya diketahui menjadi salah satu aset milik Sjamsul yang dijaminkan untuk membayar utang BLBI.
Surya Darmadi
KPK telah menetapkan pemilik PT Darmex Group atau PT Duta Palma, Surya Darmadi, sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait ‎pengajuan revisi alih fungsi hutan di Provinsi Riau, tahun 2014. Selain itu, KPK juga menetapkan PT Palma Satu sebagai tersangka korporasi yang ikut terlibat dalam kasus ini.
Damex Agro Group adalah korporasi terbesar di Indonesia dalam sektor perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Perusahaan tercatat memiliki area perkebunan sawit yang tersebar di Provinsi Riau, seperti di Benai, Cerenti, Bangkinang, Seberida, Kota Tengah, Baserah dan Pelalawan.
Surya Darmadi tercatat sebagai orang terkaya ke-28 di Indonesia menurut majalah Forbes yang diterbitkan pada 2018 lalu. Nilai kekayaan konglomerat itu, ditaksir mencapai 1,45 miliar dolar AS atau setara Rp20,73 triliun.