Kemenhub Rencanakan KRL Yogyakarta-Solo Nyambung Hingga Madiun
loading...
A
A
A
SOLO - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) merencanakan untuk memperpanjang kereta rel listrik (KRL) Yogyakarta-Solo hingga ke Madiun, Jawa Timur. Semula, KRL ini memiliki rute hanya sampai Solo saja.
Direktur Prasarana Kereta Api Kementerian Perhubungan Heru Wisnu Prabowo mengatakan, rencana perpanjangan operasional tersebut masih dalam tahap kajian. Rencana ini merupakan tindaklanjut dari arahan Menteri Perhubungan yang ingin memperpanjang jalur KRL.
"Jadi kalau yang KRL yang ke arah Madiun bakal disiapkan kajiannya, karena kemarin setelah peresmian pak menteri mengarahkan ke situ," ujarnya di kawasan Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Selasa (6/4/2021).
Namun ketika ditanya mengenai kemungkinan perpanjangan dilakukan pada tahun ini, Heru masih belum memastikannya. Oleh karena itu, pihaknya bakal memasukkan anggaran untuk rencana perpanjangan operasional pada tahun depan.
Namun, dirinya tidak menyebutkan berapa kebutuhan anggaran untuk perpanjangan rute tersebut. Sebab, pembahasan rutenya baru direncanakan akan dimasukan pada tahun depan. "Tahun ini kita enggak bisa anggarannya, sehingga kita siapkan kajian tahun depan," ucapnya.
Kereta Rel Listrik Yogyakarta - Solo sendiri mendapatkan respon yang cukup positif. Hal ini tergambar dari sudah ada 321.563 penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta - Solo.
Jumlah tersebut merupakan akumulatif sejak beroperasi pada 10 Februari hingga 4 April 2021. Dari jumlah tersebut penumpang paling banyak naik dan turun adalah di Stasiun ujung yakni Solo Balapan dan Yogyakarta.
Adapun rinciannya, jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Solo Balapan sejak beroperasi hingga 4 April adalah 92.886 penumpang. Sedangkan dari Stasiun Purwosari totalnya sekitar 33.351 penumpang.
Kemudian penumpang yang naik dari Stasiun Gawok total mencapai 5.972 penumpang. Lalu untuk Stasiun Delanggu totalnya mencapai 10.157 penumpang. Selanjutnya dari Stasiun Ceper ada sekitar 6.297 penumpang. Kemudian dari Stasiun Klaten ada sekitar 16.206 penumpang totalnya.
Direktur Prasarana Kereta Api Kementerian Perhubungan Heru Wisnu Prabowo mengatakan, rencana perpanjangan operasional tersebut masih dalam tahap kajian. Rencana ini merupakan tindaklanjut dari arahan Menteri Perhubungan yang ingin memperpanjang jalur KRL.
"Jadi kalau yang KRL yang ke arah Madiun bakal disiapkan kajiannya, karena kemarin setelah peresmian pak menteri mengarahkan ke situ," ujarnya di kawasan Terminal Tirtonadi, Solo, Jawa Tengah, Selasa (6/4/2021).
Namun ketika ditanya mengenai kemungkinan perpanjangan dilakukan pada tahun ini, Heru masih belum memastikannya. Oleh karena itu, pihaknya bakal memasukkan anggaran untuk rencana perpanjangan operasional pada tahun depan.
Namun, dirinya tidak menyebutkan berapa kebutuhan anggaran untuk perpanjangan rute tersebut. Sebab, pembahasan rutenya baru direncanakan akan dimasukan pada tahun depan. "Tahun ini kita enggak bisa anggarannya, sehingga kita siapkan kajian tahun depan," ucapnya.
Kereta Rel Listrik Yogyakarta - Solo sendiri mendapatkan respon yang cukup positif. Hal ini tergambar dari sudah ada 321.563 penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Yogyakarta - Solo.
Jumlah tersebut merupakan akumulatif sejak beroperasi pada 10 Februari hingga 4 April 2021. Dari jumlah tersebut penumpang paling banyak naik dan turun adalah di Stasiun ujung yakni Solo Balapan dan Yogyakarta.
Adapun rinciannya, jumlah penumpang yang naik dari Stasiun Solo Balapan sejak beroperasi hingga 4 April adalah 92.886 penumpang. Sedangkan dari Stasiun Purwosari totalnya sekitar 33.351 penumpang.
Kemudian penumpang yang naik dari Stasiun Gawok total mencapai 5.972 penumpang. Lalu untuk Stasiun Delanggu totalnya mencapai 10.157 penumpang. Selanjutnya dari Stasiun Ceper ada sekitar 6.297 penumpang. Kemudian dari Stasiun Klaten ada sekitar 16.206 penumpang totalnya.