Kementan Dukung Milenial Bangun Pertanian Berkelanjutan

Jum'at, 09 April 2021 - 03:05 WIB
loading...
Kementan Dukung Milenial Bangun Pertanian Berkelanjutan
Mentan Syahrul Yasin Limpo menyadari potensi generasi milenial membangun pertanian dan mengembangkan bisnis di sektor pangan (Foto: Dok. BPPSDMP Kementan)
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mendukung generasi milenial membangun pertanian berkelanjutan. Salah satu kebijakan yang ditempuh yakni menarik minat pemuda ke perdesaan untuk membangun sektor pertanian.

“Generasi milenial ini menjadi penentu pencapaian ketahanan pangan dan pertanian berkelanjutan di Indonesia maupun di kawasan Asia,” kata Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Siti Munifah pada Workshop APO bertajuk 'Inisiatif Kebijakan untuk Menarik Generasi Muda dan Mencegah Atrisi di Pertanian' yang diikuti secara virtual oleh 33 peserta dari Kamboja, Bangladesh, India, Indonesia, Iran, Pakistan, Filipina, Taiwan, Srilangka dan Turki, Kamis (8/4).

(Baca juga:Penyuluh Pertanian tetap Dampingi Petani meski Darurat Bencana)

Siti Munifah menambahkan berinvestasi pada generasi muda di perdesaan menjadi kunci pembangunan pertanian. Para generasi milenial ini, kata Siti Munifah, membentuk ekosistem strategis yang mendukung penggunaan teknologi 4.0, pemasaran digital, akses finansial dan penggunaan teknologi modern di paska panen.

“Melalui lokakarya ini, para peserta diharapkan dapat mengetahui bagaimana melibatkan kembali pemuda di bidang pertanian,” kata Siti Munifah yang mewakili Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi.

(Baca juga:Kementan Dorong Penyuluh Pertanian Terus Ikuti Pelatihan dan Pendidikan)

Peran Kementan dalam hal ini, kata Siti Munifah, memberikan penyuluhan, pelatihan dan pendidikan kepada generasi muda di perdesaan. Mereka diberikan keterampilan dan wawasan agar bisa terlibat dalam pertanian ramah lingkungan. Peran Kementan lainnya, yakni menarik pemuda agar tertarik bekerja di bidang pertanian.

Dalam kesempatan tersebut, Siti Munifah menegaskan komitmen Indonesia untuk terus berproduksi guna memenuhi kebutuhan pangan 270 juta jiwa. Selain itu juga berkomitmen meningkatkan kesejahteraan petani dan meningkatkan ekspor komoditas pertanian.

“Kementan juga berkomitmen mempersiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha melalui penciptaan 2,5 juta wirausaha pertanian milenial hingga 2024,” kata Siti Munifah.

Topik bahasan tersebut mengemuka pada Lokakarya (Workshop) yang diinisiasi Kementan khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian bersama organisasi regional, Asian Productivity Organization (APO) yang berkedudukan di Tokyo, Jepang.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengatakan kegiatan Workshop APO ini bertujuan mempelajari serta meninjau inisiatif dan skema kebijakan. Selain itu juga untuk menarik generasi muda ke perdesaan dan bekerja di sektor pertanian.

“Melalui workshop, kita identifikasi dan promosikan praktik-praktik terbaik yang mendukung ketertarikan generasi muda ke pertanian, dan mendiskusikan peluang dan tantangan dalam mempromosikan keterlibatan pemuda di sektor pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.

Menurutnya, hal itu, sejalan dengan instruksi dan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang mengharapkan tranformasi ilmu dari Workshop APO, bisa menjadi ajang berbagi informasi dan ilmu bagi kemajuan pertanian di Indonesia maupun Asia. “Termasuk tentunya peningkatan kualitas SDM pertanian.”

Sebelumnya, pada sesi pembukaan Workshop APO pada Selasa (6/4), Ratna Sari Dewi dari Perwakilan National Productivity Organization (NPO) Indonesia yang berkedudukan di Kementerian Ketenagakerjaan RI mengapresiasi BPPSDMP Kementan dan Sekretariat APO yang telah menggelar workshop online tersebut.

Merujuk pada Buku Data Produktivitas APO 2020, kata Ratna, diketahui bahwa sektor pertanian masih mendominasi di sebagian besar negara Asia - Pasifik, menyumbang 31% dari total lapangan kerja pada 2018, diikuti oleh manufaktur 16% dan jasa 16%.

“Mayoritas penduduk berbasis pertanian ini, bermukim di perdesaan, menunjukkan bahwa pertanian merupakan salah satu sumber utama lapangan kerja bagi kaum muda,” kata Ratna.
(dar)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1674 seconds (0.1#10.140)