Permintaan BBM Turun 35%, Pertamina Lakukan Pemeliharaan Kilang

Minggu, 19 April 2020 - 08:55 WIB
loading...
Permintaan BBM Turun 35%, Pertamina Lakukan Pemeliharaan Kilang
Pertamina memanfaatkan penurunan permintaan BBM secara nasional untuk melakukan perawatan kilang minyak. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan melakukan pemeliharaan kilang dalam negeri sekaligus menurunkan kapasitas operasi kilang untuk menjaga keseimbangan produksi serta kapasitas penampungan (storage) kilang yang telah mencapai level optimum. Hal ini menyikapi menurunnya permintaan bahan bakar minyak (BBM) domestik akibat pandemi Covid-19.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyatakan, situasi penurunan permintaan tajam ini mungkin belum pernah terjadi sebelumnya, dan tentu saja akan berdampak besar terhadap keuangan Pertamina. Karenanya, kata dia, berbagai penyesuaian harus dilakukan dalam rangka menjaga optimalisasi, efektifitas dan keekonomian operasi, termasuk diantaranya penyesuaian terhadap operasional kilang.

"Pertamina akan mulai menurunkan kapasitas operasi kilang secara bertahap disesuaikan dengan kondisi permintaan. Secara teknis, penurunan juga akan disesuaikan dengan batas aman pengolahan kilang," terang Fajriyah melalui siara pers, Minggu (19/4/2020).

Pertamina, imbuh Fajriyah, akan memanfaatkan kondisi ini untuk sekaligus melakukan pemeliharaan kilang, sehingga ketika kondisi sudah kembali normal, maka kilang sudah siap beroperasi optimal. Beberapa kilang yang lebih awal akan dilakukan pemeliharaan adalah Kilang Sungai Pakning dan Kilang Balikpapan dengan penghentian pada Crude Distillation Unit (CDU) secara bergantian.

"Sedangkan Kilang Plaju akan mulai mengurangi produksi secara bertahap (slowdown). Adapun kilang lainnya yaitu Kilang Balongan, Kilang Cilacap dan Kilang Kasim tetap beroperasi normal," katanya.

Fajriyah menambahkan, meskipun kapasitas produksi pengolahan kilang diturunkan, namun stok BBM maupun LPG secara nasional dalam kondisi aman bahkan berlebih. "Bahkan stok avtur dan solar berlimpah, berada pada posisi tertinggi hingga lebih dari 100 hari," tuturnya.

Sebagai informasi, sejak Maret 2020, permintaan gasoline terus mengalami penurunan rata-rata 17%, gasoil turun rata-rata 8% dan avtur turun 45%. Sejalan dengan penerapan PSBB, permintaan BBM di kota-kota besar pun tercatat mengalami penurunan di atas 50%, tertinggi adalah Jakarta dan Bandung yang turun hampir 60%.

Secara nasional penurunan permintaan BBM mencapai 35% dibandingkan dengan rerata Januari-Februari 2020. Selain penurunan di BBM ritel, penurunan permintaan juga terjadi untuk konsumen industri mengingat banyak industri yang berhenti beroperasi.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1538 seconds (0.1#10.140)