Digital Multiservice Tingkatkan Efisiensi Transaksi Trade Finance
loading...
A
A
A
JAKARTA -
Dengan dukungan aplikasi digital, nasabah semakin mudah, murah, cepat, dan aman melakukan transaksi trade finance. Bank Mandiri pun semakin profesional dan kompetitif dalam memenuhi kebutuhan dan layanan kepada nasabah.
Ada harapan positif setelah tiga bulan program vaksinasi Covid-19 dilakukan di Indonesia. Dengan semakin banyaknya warga negara yang telah divaksin kasus positif Covid-19 mengalami tren penurunan. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, per akhir Maret 2021, masyarakat yang telah divaksin dosis pertama sebanyak 7.435.851 orang atau sebesar 4,10 persen, dan yang telah divaksin dosis kedua (lengkap) sebanyak 3.330.639 orang atau sebesar 1,83 persen dari target yang ditentukan.
Pemerintah memprediksi, sampai akhir Desember 2021, target 181.554.465 orang atau 70 persen dari total penduduk Indonesia sudah selesai divaksin lengkap. Angka 70 persen ini diharapkan mampu menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) yang bisa mengendalikan penyebaran Covid-19.
Seiring dengan program vaksinasi, kasus harian dan kasus aktif Covid-19 terus menunjukkan tren penurunan. Kasus aktif Covid-19 di Indonesia pernah mengalami puncaknya pada awal Februari 2021 sebanyak 176.672 kasus aktif dari akumulasi kasus positif sebanyak 1.134.854 orang. Per akhir Maret 2021 kasus aktif Covid-19 turun menjadi 128.250 kasus, dengan kasus harian sebanyak 5.841 kasus, turun drastis dibanding pada awal Februari yang mencapai 12.865 kasus.
Perkembangan positif ini membawa angin segar bagi program pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 memberi dampak buruk bagi perekonomian nasional. Menurut catatan Bank Indonesia (BI), pada triwulan IV 2020, ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar 2,19 persen (year on year/yoy), terutama karena masih lemahnya konsumsi swasta dan investasi sebagai dampak masih terbatasnya mobilitas akibat pandemi.
Ke depan, dengan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 4,3 persen - 5,3 persen, perbaikan ekonomi domestik diperkirakan akan berlanjut. Makanya, pemulihan ekonomi menjadi salah satu dari empat fokus APBN 2021 dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.750 triliun. Alokasi anggaran tersebut diantaranya untuk belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp1.032 triliun serta transfer daerah dan dana desa sebesar Rp795,5 triliun.
Program pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021 ini perlu didukung oleh seluruh stakeholders di negeri ini. Salah satunya bank-bank BUMN. Sebagai lembaga keuangan milik negara yang selama ini menjadi motor penggerak roda perekonomian nasional, bank-bank BUMN tak hanya memberikan penyaluran kredit untuk menggerakkan dunia usaha. Mereka juga menyiapkan produk-produk keuangan yang mendukung proyek-proyek pemerintah maupun swasta
Salah satunya adalah produk layanan bank garansi (BG). Produk bank garansi ini memberikan jaminan pembayaran kepada pihak penerima jaminan (pemilik proyek) apabila pihak yang dijamin (nasabah/kontraktor) tidak memenuhi kewajibannya. Dengan adanya bank garansi, pemilik proyek akan mendapat kepastian bahwa proyek akan berjalan sesuai dengan rencana yang disepakati. Produk bank seperti ini bisa dioptimalkan perannya untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur yang sedang menjadi fokus pemerintah saat ini.
Bank Mandiri adalah salah satu bank BUMN yang selama ini menjadi market leader produk bank garansi. Per Desember 2020, market share bank garansi Bank Mandiri adalah 31,6 persen. Angka ini bertumbuh dari periode yang sama tahun 2019 yang sebesar 29,9 persen, dengan outstanding mencapai Rp107,1 triliun. Capaian membanggakan di tengah kondisi perekonomian nasional yang terkontraksi di 2020 ini mengukuhkan Bank Mandiri sebagai bank utama penyedia layanan bank garansi di Indonesia.
“Tahun 2021 ini kami targetkan untuk dapat mempertahankan minimum market share 31,6 persen dan kami tetap berambisi dapat meningkatkan market share di atas itu,” ujar Direktur Treasury & International Bank Mandiri, Panji Irawan.
Dengan dukungan aplikasi digital, nasabah semakin mudah, murah, cepat, dan aman melakukan transaksi trade finance. Bank Mandiri pun semakin profesional dan kompetitif dalam memenuhi kebutuhan dan layanan kepada nasabah.
Ada harapan positif setelah tiga bulan program vaksinasi Covid-19 dilakukan di Indonesia. Dengan semakin banyaknya warga negara yang telah divaksin kasus positif Covid-19 mengalami tren penurunan. Menurut data Kementerian Kesehatan RI, per akhir Maret 2021, masyarakat yang telah divaksin dosis pertama sebanyak 7.435.851 orang atau sebesar 4,10 persen, dan yang telah divaksin dosis kedua (lengkap) sebanyak 3.330.639 orang atau sebesar 1,83 persen dari target yang ditentukan.
Pemerintah memprediksi, sampai akhir Desember 2021, target 181.554.465 orang atau 70 persen dari total penduduk Indonesia sudah selesai divaksin lengkap. Angka 70 persen ini diharapkan mampu menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) yang bisa mengendalikan penyebaran Covid-19.
Seiring dengan program vaksinasi, kasus harian dan kasus aktif Covid-19 terus menunjukkan tren penurunan. Kasus aktif Covid-19 di Indonesia pernah mengalami puncaknya pada awal Februari 2021 sebanyak 176.672 kasus aktif dari akumulasi kasus positif sebanyak 1.134.854 orang. Per akhir Maret 2021 kasus aktif Covid-19 turun menjadi 128.250 kasus, dengan kasus harian sebanyak 5.841 kasus, turun drastis dibanding pada awal Februari yang mencapai 12.865 kasus.
Perkembangan positif ini membawa angin segar bagi program pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021. Seperti diketahui, pandemi Covid-19 memberi dampak buruk bagi perekonomian nasional. Menurut catatan Bank Indonesia (BI), pada triwulan IV 2020, ekonomi Indonesia terkontraksi sebesar 2,19 persen (year on year/yoy), terutama karena masih lemahnya konsumsi swasta dan investasi sebagai dampak masih terbatasnya mobilitas akibat pandemi.
Ke depan, dengan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 4,3 persen - 5,3 persen, perbaikan ekonomi domestik diperkirakan akan berlanjut. Makanya, pemulihan ekonomi menjadi salah satu dari empat fokus APBN 2021 dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.750 triliun. Alokasi anggaran tersebut diantaranya untuk belanja kementerian dan lembaga sebesar Rp1.032 triliun serta transfer daerah dan dana desa sebesar Rp795,5 triliun.
Program pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021 ini perlu didukung oleh seluruh stakeholders di negeri ini. Salah satunya bank-bank BUMN. Sebagai lembaga keuangan milik negara yang selama ini menjadi motor penggerak roda perekonomian nasional, bank-bank BUMN tak hanya memberikan penyaluran kredit untuk menggerakkan dunia usaha. Mereka juga menyiapkan produk-produk keuangan yang mendukung proyek-proyek pemerintah maupun swasta
Salah satunya adalah produk layanan bank garansi (BG). Produk bank garansi ini memberikan jaminan pembayaran kepada pihak penerima jaminan (pemilik proyek) apabila pihak yang dijamin (nasabah/kontraktor) tidak memenuhi kewajibannya. Dengan adanya bank garansi, pemilik proyek akan mendapat kepastian bahwa proyek akan berjalan sesuai dengan rencana yang disepakati. Produk bank seperti ini bisa dioptimalkan perannya untuk mendukung proyek-proyek infrastruktur yang sedang menjadi fokus pemerintah saat ini.
Bank Mandiri adalah salah satu bank BUMN yang selama ini menjadi market leader produk bank garansi. Per Desember 2020, market share bank garansi Bank Mandiri adalah 31,6 persen. Angka ini bertumbuh dari periode yang sama tahun 2019 yang sebesar 29,9 persen, dengan outstanding mencapai Rp107,1 triliun. Capaian membanggakan di tengah kondisi perekonomian nasional yang terkontraksi di 2020 ini mengukuhkan Bank Mandiri sebagai bank utama penyedia layanan bank garansi di Indonesia.
“Tahun 2021 ini kami targetkan untuk dapat mempertahankan minimum market share 31,6 persen dan kami tetap berambisi dapat meningkatkan market share di atas itu,” ujar Direktur Treasury & International Bank Mandiri, Panji Irawan.