Kartu Prakerja Harus Lanjut, Jangan Samakan dengan Bansos
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Centre of Strategic and International Studies (CSIS), Yose Rizal Damuri, mengatakan Kartu Prakerja masih sangat layak dilanjutkan. Pasalnya terang dia kemampuan angkatan kerja Indonesia itu sangat di bawah.
"Baik dari sisi softskill , maupun technical skill, itu masih perlu banyak diperbaiki," ungkap Yose ketika dihubungi, Jumat (16/4/2021).
Yose menjelaskan, sebenarnya yang harus diperbaiki adalah pendidikan, namun butuh waktu yang lebih lama. Karena itu salah satu cara yang lebih cepat adalah lewat pelatihan-pelatihan .
Mengenai adanya pendapat yang mengatakan bahwa program Pra Kerja lebih baik dihentikan karena efeknya kecil terhadap peningkatan ekonomi. Yose Rizal secara tegas menyatakan tidak setuju.
“Kenapa harus dihentikan? Kalau ada wacana seperti itu, mungkin dia enggak tahu apa tujuannya dan juga enggak tahu kondisinya seperti apa. Orang sudah ramai berbicara tentang new job, future of jobs yang membutuhkan skill set baru, kemudian pemerintah saat ini sudah punya programnya, kok malah dihentikan? Memangnya kita mau terus-terusan ada di tahu 70-an?,” tegas Yose.
Lebih lanjut Ia menerangkan, Program Kartu Prakerja sendiri tidak bisa disamakan dengan bantuan sosial (bansos). Menjadi ada unsur bansosnya lebih karena kondisi tertentu (pandemi). Program tersebut merupakan salah satu cara peningkatan kompetensi bagi angkatan kerja.
Program Kartu Prakerja bisa membantu pemerintah untuk memperbaiki keterampilan angkatan kerja dari sisi supply. Sementara dari sisi demand pemerintah berusaha mendorongnya dengan UU Cipta Kerja.
Yose justru berpendapat, unsur bansos dari Kartu Prakerja itu harus sedikit-sedikit dihilangkan dan lebih digunakan untuk meningkatkan ketrampilan dan kompetensi kerja yang diperlukan secara lebih optimal.
Alih-alih dihentikan, Yose mengatakan pentingnya evaluasi dari Program Kartu Prakerja. Nantinya, setelah dilakukan evaluasi, baru bisa dikatakan seberapa besar pengaruhnya. Namun ia mengatakan, evaluasi belum bisa dilakukan karena terbatas dengan waktu pelaksanaan program itu sendiri.
“Nah, ini mungkin perlu dilakukan, apakah memang sudah bisa membantu atau tidak. Sampai sekarang ini belum ada evaluasi, tapi kita tahu ini baru sekitar 8 bulan berjalan, jadi memang belum bisa juga dilihat. Yang penting itu adalah evaluasinya. Evaluasi yang dilakukan dengan baik, kemudian melihat kelemahannya seperti apa, perbaikannya nanti kita harapkan,” ujar Yose.
"Baik dari sisi softskill , maupun technical skill, itu masih perlu banyak diperbaiki," ungkap Yose ketika dihubungi, Jumat (16/4/2021).
Baca Juga
Yose menjelaskan, sebenarnya yang harus diperbaiki adalah pendidikan, namun butuh waktu yang lebih lama. Karena itu salah satu cara yang lebih cepat adalah lewat pelatihan-pelatihan .
Mengenai adanya pendapat yang mengatakan bahwa program Pra Kerja lebih baik dihentikan karena efeknya kecil terhadap peningkatan ekonomi. Yose Rizal secara tegas menyatakan tidak setuju.
“Kenapa harus dihentikan? Kalau ada wacana seperti itu, mungkin dia enggak tahu apa tujuannya dan juga enggak tahu kondisinya seperti apa. Orang sudah ramai berbicara tentang new job, future of jobs yang membutuhkan skill set baru, kemudian pemerintah saat ini sudah punya programnya, kok malah dihentikan? Memangnya kita mau terus-terusan ada di tahu 70-an?,” tegas Yose.
Lebih lanjut Ia menerangkan, Program Kartu Prakerja sendiri tidak bisa disamakan dengan bantuan sosial (bansos). Menjadi ada unsur bansosnya lebih karena kondisi tertentu (pandemi). Program tersebut merupakan salah satu cara peningkatan kompetensi bagi angkatan kerja.
Program Kartu Prakerja bisa membantu pemerintah untuk memperbaiki keterampilan angkatan kerja dari sisi supply. Sementara dari sisi demand pemerintah berusaha mendorongnya dengan UU Cipta Kerja.
Yose justru berpendapat, unsur bansos dari Kartu Prakerja itu harus sedikit-sedikit dihilangkan dan lebih digunakan untuk meningkatkan ketrampilan dan kompetensi kerja yang diperlukan secara lebih optimal.
Alih-alih dihentikan, Yose mengatakan pentingnya evaluasi dari Program Kartu Prakerja. Nantinya, setelah dilakukan evaluasi, baru bisa dikatakan seberapa besar pengaruhnya. Namun ia mengatakan, evaluasi belum bisa dilakukan karena terbatas dengan waktu pelaksanaan program itu sendiri.
“Nah, ini mungkin perlu dilakukan, apakah memang sudah bisa membantu atau tidak. Sampai sekarang ini belum ada evaluasi, tapi kita tahu ini baru sekitar 8 bulan berjalan, jadi memang belum bisa juga dilihat. Yang penting itu adalah evaluasinya. Evaluasi yang dilakukan dengan baik, kemudian melihat kelemahannya seperti apa, perbaikannya nanti kita harapkan,” ujar Yose.
(akr)