Pasar Saham Domestik Merah, Kasus Covid-19 India Jadi 'Kambing Hitam'
loading...
A
A
A
JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali berada di zona merah pada sesi terakhir perdagangan hari ini. IHSG ditutup turun 45,08 poin atau 0,75% ke 5.993.
Menurut Vice President Samuel Sekuritas, Muhammad Al Fatih, pelemahan indeks masih dalam tahap wajar dan bukan tekanan jual besar. "Ini bukan panic selling tapi masih dalam kondisi sideways. Nanti market akan menunggu katalis dari laporan keuangan yang akan menyusul atau data positif lainnya," ujar Al Fatih dalam siaran live Market Closing di IDX Channel Jakarta (21/4/2021).
( Baca juga: Melemah Lagi, IHSG Mental dari Level 6.000 )
Dia juga mengingatkan sentimen negatif datang dari penyebaran Covid-19 di India. Sementara dari domestik ada larangan mudik Lebaran yang juga kurang menguntungkan ekonomi. Data Covid-19 nasional memang menurun tapi dikhawatirkan menjelang Lebaran nanti akan melonjak. "Secara historis momen puasa memang cenderung sepi perdagangan indeks. Nanti jelang Lebaran ramai lagi. Proyeksi IHSG selanjutnya akan bergerak di kisaran 5.950 dan 5.990 hingga 6100," katanya.
Sementara itu, Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin memberikan saran kepada investor jangka panjang agar segera melakukan aksi buy di pasar saham. Menurutnya, ada potensi IHSG akan naik tinggi atau over shooting, khususnya mulai kuartal tiga tahun ini.
"Akan segera keluar data ekonomi, kinerja emiten, serta data ekonomi global. Perkiraan saya bila ini semua positif dampaknya IHSG akan bergerak seperti kuda Rodeo yang lepas dari kandangnya. Itu bisa terjadi. Karena itu ada yang namanya over shooting ataupun bubble sementara," kata Ferry saat dihubungi MNC Portal Indonesia di Jakarta.
( Baca juga: Ketimbang Denda Rp100 Juta, Lebih Baik Tutup Akses Darat untuk Cegah Mudik )
Dia mengaku optimistis kondisi ekonomi global dan domestik dalam tren yang getting better and better. Masalah saat ini adalah penyebaran Covid-19 di India. Namun persoalan pandemi Covid-19 tentu akan segera menemukan penyelesaiannya.
Menurut Vice President Samuel Sekuritas, Muhammad Al Fatih, pelemahan indeks masih dalam tahap wajar dan bukan tekanan jual besar. "Ini bukan panic selling tapi masih dalam kondisi sideways. Nanti market akan menunggu katalis dari laporan keuangan yang akan menyusul atau data positif lainnya," ujar Al Fatih dalam siaran live Market Closing di IDX Channel Jakarta (21/4/2021).
( Baca juga: Melemah Lagi, IHSG Mental dari Level 6.000 )
Dia juga mengingatkan sentimen negatif datang dari penyebaran Covid-19 di India. Sementara dari domestik ada larangan mudik Lebaran yang juga kurang menguntungkan ekonomi. Data Covid-19 nasional memang menurun tapi dikhawatirkan menjelang Lebaran nanti akan melonjak. "Secara historis momen puasa memang cenderung sepi perdagangan indeks. Nanti jelang Lebaran ramai lagi. Proyeksi IHSG selanjutnya akan bergerak di kisaran 5.950 dan 5.990 hingga 6100," katanya.
Sementara itu, Chief Economist TanamDuit Ferry Latuhihin memberikan saran kepada investor jangka panjang agar segera melakukan aksi buy di pasar saham. Menurutnya, ada potensi IHSG akan naik tinggi atau over shooting, khususnya mulai kuartal tiga tahun ini.
"Akan segera keluar data ekonomi, kinerja emiten, serta data ekonomi global. Perkiraan saya bila ini semua positif dampaknya IHSG akan bergerak seperti kuda Rodeo yang lepas dari kandangnya. Itu bisa terjadi. Karena itu ada yang namanya over shooting ataupun bubble sementara," kata Ferry saat dihubungi MNC Portal Indonesia di Jakarta.
( Baca juga: Ketimbang Denda Rp100 Juta, Lebih Baik Tutup Akses Darat untuk Cegah Mudik )
Dia mengaku optimistis kondisi ekonomi global dan domestik dalam tren yang getting better and better. Masalah saat ini adalah penyebaran Covid-19 di India. Namun persoalan pandemi Covid-19 tentu akan segera menemukan penyelesaiannya.
(uka)