Laba Bersih Konsolidasi CIMB Niaga Capai Rp996 Miliar di Kuartal I 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk hari ini melaporkan perolehan laba bersih konsolidasi (unaudited) sebesar Rp996 miliar pada kuartal pertama tahun 2021, menghasilkan earnings per share Rp39,95.
Presiden Direktur CIMB Niaga , Tigor M Siahaan mengatakan, CIMB Niaga mencatat pertumbuhan yang baik pada pendapatan operasional dan laba operasional sebelum pencadangan, masing-masing sebesar 8,3% year on year (YoY) dan 16,1% YoY di kuartal pertama tahun 2021.
"Pencapaian ini menghasilkan tingkat profitabilitas kembali ke level sebelum Covid-19 dengan return on equity (RoE) sebesar 10,5%. Kinerja tersebut merupakan kontribusi dari margin yang lebih tinggi, peningkatan pada fee income, dan biaya operasional yang flat," kata Tigor dalam siaran persnya kepada SINDOnews.
Sejalan dengan membaiknya indikator ekonomi, kata Tigor, ia berkeyakinan tahun 2021 akan lebih baik. Di sisi lain, pihaknya mengaku tetap berhati-hati di tengah pandemi Covid-19 yang kembali mewabah secara global baru-baru ini.
"Kami masih terus waspada dan fokus pada upaya mengembangkan bisnis bank dengan memberikan layanan dan solusi perbankan terbaik kepada nasabah, yang didukung oleh transformasi digital, meningkatkan pelayanan untuk customer experience yang optimal, dan meningkatkan produktivitas,” sambung Tigor.
Tigor mengemukakan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga tercatat baik masing-masing sebesar 22,1% dan 85,3% per 31 Maret 2021.
Dengan total aset sebesar Rp272,6 triliun per 31 Maret 2021, urai Tigor, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp200,1 triliun dengan rasio CASA sebesar 63,3%, sejalan dengan komitmen bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.
“Kami terus berupaya memberikan inovasi terbaik dalam ekosistem digital banking kami yang komprehensif untuk memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank digital terdepan di Indonesia. OCTO mobile merupakan salah satu contoh utama dari solusi digital inovatif kami, yang menyediakan fitur perbankan lengkap layaknya super app. Melalui aplikasi tersebut, nasabah bisa melakukan beragam aktivitas perbankan, termasuk untuk tabungan, transaksi, investasi, dan pinjaman,” ujar Tigor.
Jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp173,4 triliun, yang utamanya dikontribusikan oleh bisnis consumer banking yang tumbuh 1,6% YoY. Kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 5,2% YoY, sementara kredit pemilikan mobil (KPM) meningkat sebesar 5,4% YoY.
“Pertumbuhan pada segmen KPR merupakan bukti dari upaya berkelanjutan yang kami lakukan dalam menghadirkan produk dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah, diimbangi dengan prinsip kehati-hatian dan pengawasan yang ketat dalam penyaluran kredit,” kata Tigor.
Di segmen perbankan syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga Syariah berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp32,4 triliun dan DPK sebesar Rp29,6 triliun per 31 Maret 2021.
Presiden Direktur CIMB Niaga , Tigor M Siahaan mengatakan, CIMB Niaga mencatat pertumbuhan yang baik pada pendapatan operasional dan laba operasional sebelum pencadangan, masing-masing sebesar 8,3% year on year (YoY) dan 16,1% YoY di kuartal pertama tahun 2021.
"Pencapaian ini menghasilkan tingkat profitabilitas kembali ke level sebelum Covid-19 dengan return on equity (RoE) sebesar 10,5%. Kinerja tersebut merupakan kontribusi dari margin yang lebih tinggi, peningkatan pada fee income, dan biaya operasional yang flat," kata Tigor dalam siaran persnya kepada SINDOnews.
Sejalan dengan membaiknya indikator ekonomi, kata Tigor, ia berkeyakinan tahun 2021 akan lebih baik. Di sisi lain, pihaknya mengaku tetap berhati-hati di tengah pandemi Covid-19 yang kembali mewabah secara global baru-baru ini.
"Kami masih terus waspada dan fokus pada upaya mengembangkan bisnis bank dengan memberikan layanan dan solusi perbankan terbaik kepada nasabah, yang didukung oleh transformasi digital, meningkatkan pelayanan untuk customer experience yang optimal, dan meningkatkan produktivitas,” sambung Tigor.
Tigor mengemukakan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) CIMB Niaga tercatat baik masing-masing sebesar 22,1% dan 85,3% per 31 Maret 2021.
Dengan total aset sebesar Rp272,6 triliun per 31 Maret 2021, urai Tigor, CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia dari sisi aset.
Total penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp200,1 triliun dengan rasio CASA sebesar 63,3%, sejalan dengan komitmen bank untuk mengembangkan layanan digital dan meningkatkan customer experience.
“Kami terus berupaya memberikan inovasi terbaik dalam ekosistem digital banking kami yang komprehensif untuk memperkuat posisi CIMB Niaga sebagai bank digital terdepan di Indonesia. OCTO mobile merupakan salah satu contoh utama dari solusi digital inovatif kami, yang menyediakan fitur perbankan lengkap layaknya super app. Melalui aplikasi tersebut, nasabah bisa melakukan beragam aktivitas perbankan, termasuk untuk tabungan, transaksi, investasi, dan pinjaman,” ujar Tigor.
Jumlah kredit yang disalurkan sebesar Rp173,4 triliun, yang utamanya dikontribusikan oleh bisnis consumer banking yang tumbuh 1,6% YoY. Kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 5,2% YoY, sementara kredit pemilikan mobil (KPM) meningkat sebesar 5,4% YoY.
“Pertumbuhan pada segmen KPR merupakan bukti dari upaya berkelanjutan yang kami lakukan dalam menghadirkan produk dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah, diimbangi dengan prinsip kehati-hatian dan pengawasan yang ketat dalam penyaluran kredit,” kata Tigor.
Di segmen perbankan syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga Syariah berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp32,4 triliun dan DPK sebesar Rp29,6 triliun per 31 Maret 2021.
(luq)