Stabilitas Keuangan Negara Terjaga, Rupiah Menguat Tipis Lawan Dolar AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup menguat terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan akhir pekan hari ini. Mata uang Garuda menguat tipis 5 point di level Rp. 14.445.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menilai, bahwa menguatnya rupiah pada akhirnya pekan ini dikarenakan Indonesia dapat menjaga stabilitas keuangan di masa pandemi covid-19.
"Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) Nomor 36 yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) menyimpulkan stabilitas sistem keuangan Indonesia dapat terjaga di tengah tekanan pandemi Covid-19 sepanjang 2020." Kata Ibrahim dalam riset hariannya, Jumat (30/4/2021).
Mengutip pada buku KSK yang diterbitkan, Ia menuturkan, terjaganya ketahanan sektor keuangan sebagai buah sinergi pemerintah, Bank Indonesia, dan otoritas terkait, dalam melaksanakan tanggung jawab bersama di sektor keuangan.
"Berbagai sinergi kebijakan dengan langkah luar biasa (extraordinary measures) terkait Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), telah dilakukan untuk mengatasi dampak buruk pandemi terhadap perekonomian dan sistem keuangan," ujarnya.
Selain itu, masih berdasarkan buku KSK, berbagai respons kebijakan yang dilakukan telah mampu menopang ekonomi domestik semester II-2020 lebih baik dibandingkan semester I-2020. Hal tersebut tercermin dari pasar keuangan yang relatif stabil serta ketahanan perbankan yang tetap terjaga, baik dari sisi permodalan, likuiditas, maupun profitabilitas.
Tak hanya itu, ketahanan perbankan di 2020 masih kuat didukung oleh kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif, kebijakan restrukturisasi kredit, serta kebijakan akomodatif otoritas lainnya.
"Begitu juga dengan Indeks Stabilitas Sistem Keuangan masih dalam zona normal. Sedangkan pembiayaan yang disalurkan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) sepanjang 2020 menurun, namun pada akhir paruh kedua 2020 mulai menunjukkan tanda perbaikan, sehingga ketahanan IKNB di 2020 tetap terjaga," terangnya.
Sedangkan untuk perdagangan minggu depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi, namun ditutup menguat di rentang Rp.14.430-Rp.14.470 per USD.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi menilai, bahwa menguatnya rupiah pada akhirnya pekan ini dikarenakan Indonesia dapat menjaga stabilitas keuangan di masa pandemi covid-19.
"Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) Nomor 36 yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) menyimpulkan stabilitas sistem keuangan Indonesia dapat terjaga di tengah tekanan pandemi Covid-19 sepanjang 2020." Kata Ibrahim dalam riset hariannya, Jumat (30/4/2021).
Mengutip pada buku KSK yang diterbitkan, Ia menuturkan, terjaganya ketahanan sektor keuangan sebagai buah sinergi pemerintah, Bank Indonesia, dan otoritas terkait, dalam melaksanakan tanggung jawab bersama di sektor keuangan.
"Berbagai sinergi kebijakan dengan langkah luar biasa (extraordinary measures) terkait Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), telah dilakukan untuk mengatasi dampak buruk pandemi terhadap perekonomian dan sistem keuangan," ujarnya.
Selain itu, masih berdasarkan buku KSK, berbagai respons kebijakan yang dilakukan telah mampu menopang ekonomi domestik semester II-2020 lebih baik dibandingkan semester I-2020. Hal tersebut tercermin dari pasar keuangan yang relatif stabil serta ketahanan perbankan yang tetap terjaga, baik dari sisi permodalan, likuiditas, maupun profitabilitas.
Tak hanya itu, ketahanan perbankan di 2020 masih kuat didukung oleh kebijakan moneter dan makroprudensial yang akomodatif, kebijakan restrukturisasi kredit, serta kebijakan akomodatif otoritas lainnya.
"Begitu juga dengan Indeks Stabilitas Sistem Keuangan masih dalam zona normal. Sedangkan pembiayaan yang disalurkan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) sepanjang 2020 menurun, namun pada akhir paruh kedua 2020 mulai menunjukkan tanda perbaikan, sehingga ketahanan IKNB di 2020 tetap terjaga," terangnya.
Sedangkan untuk perdagangan minggu depan, mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuasi, namun ditutup menguat di rentang Rp.14.430-Rp.14.470 per USD.
(akr)