Penjualan Emas Antam Naik 72% di Kuartal I 2021

Senin, 03 Mei 2021 - 16:00 WIB
loading...
Penjualan Emas Antam...
Ilustrasi. FOTO/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Sepanjang 2021, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. atau Antam masih fokus pada strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas dan bijih nikel seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan pasar nasional. Pada kuartal I-2021, total penjualan bersih Antam tercatat sebesar Rp9,21 triliun atau meningkat 77 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau sebesar Rp5,20 triliun. Dari keterangan perusahaan, penjualan bersih domestik menjadi penyumbang dominan yakni sebesar Rp7,45 triliun atau 81 persen dari total penjualan bersih Antam.

Berdasarkan segmentasi komoditas, penjualan emas menjadi kontributor terbesar terhadap total penjualan bersih sebesar Rp6,59 triliun (72 persen), disusul feronikel yang mencatatkan penjualan sebesar Rp1,23 triliun (13 persen), bijih nikel sebesar Rp 950,01 miliar (10 persen), serta segmen bauksit dan alumina sebesar Rp 365,81 miliar (4 persen).

"Pada tahun 2021 Antam berfokus dalam pengembangan basis pelanggan logam mulia di pasar dalam negeri. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat dalam berinvestasi emas serta pertumbuhan permintaan emas di pasar domestik," tulis manajemen Antam, Senin (3/5/2021).



Disisi kinerja penjualan emas, pada kuartal I-2021 mencapai 7.411 kg (238.269 troy oz), atau meningkat 45 persen dari capaian periode tahun lalu. Di periode yang sama, perusahaan juga mencatatkan total volume produksi emas dari tambang pongkor dan Cibaliung sebesar 289 kg (9.292 troy oz).

"Antam terus melakukan inovasi penjualan produk emas Logam Mulia dengan mengedepankan mekanisme transaksi penjualan dan buyback emas secara online melalui jaringan Butik Emas Logam Mulia yang tersebar di 11 kota di Indonesia dan kegiatan pameran di beberapa lokasi," kata manajemen.

Segmen nikel juga mencatatkan pencapaian kinerja yang positif. Dimana, volume produksi feronikel pada kuartal I-2021 tercatat 6.300 ton nikel dalam feronikel (TNi), dengan tingkat penjualan feronikel sebesar 5.624 TNi. Penjualan feronikel capai Rp1,23 triliun, naik 27 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp965,95 miliar.

Untuk komoditas bijih nikel, volume produksi bijih nikel yang digunakan sebagai bahan baku feronikel dan penjualan kepada pelanggan domestik tercatat sebesar 2,64 juta wet metric ton (wmt), meningkat signifikan 319 persen dibandingkan awal 2020, sebesar 629.000 wmt. Sedangkan volume penjualan bijih nikel ke pasar domestik mencapai 1,60 juta wmt.

Volume produksi bauksit yang digunakan sebagai bahan baku bijih pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 557.354 wmt dengan capaian total volume penjualan bauksit mencapai 384.785 wmt. Sementara itu volume produksi CGA capai 15.315 ton alumina dengan tingkat penjualan CGA mencapai 36.098 ton alumina atau tumbuh 50 persen.



Terkait dengan proyek pengembangan usaha, saat ini perusahaan sedang menyelesaikan tahap konstruksi proyek pembangunan pabrik feronikel di Halmahera Timur, Maluku Utara yang memiliki kapasitas terpasang sebesar 13.500 TNi per tahun. Dalam hal pengembangan hilirisasi komoditas bauksit, saat ini Antam terus berfokus dalam pembangunan pabrik Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, yang dikembangkan bersama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) dengan kapasitas pengolahan sebesar 1 juta ton SGAR per tahun.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2069 seconds (0.1#10.140)